Sixth Line

6 5 7
                                    

Huhuyy aing kembali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Huhuyy aing kembali

Janlup votment ya seng seng kuhh💗

✧༺ HAPPY READING ༻✧


"Tidak semua orang dapat kamu percayai,
apalagi dengan orang baru. Karena sejatinya
dunia ini penuh dengan kejutan. "

--Mario Gen Dekanwara

༶•┈┈⛧┈♛ 𝓕𝓲𝓷𝓲𝓼𝓱 𝓛𝓲𝓷𝓮 ♛┈⛧┈┈•༶

"Totalnya dua ratus tiga puluh tiga ribu lima ratus kak, mau bayar pakai Cash atau qris kak?... "

"Cash aja." Karina mengeluarkan beberapa lembar uang sesuai dengan jumlah yang telah di sebutkan. Gadis itu melangkah pergi ketika penjaga toko telah menerima uangnya dan mengucapkan terimakasih.

Pukul 20.18, Karina yang bosan di rumah, memilih keluar untuk membeli beberapa cemilan di toko terdekat sebagai persediaan-nya. Gadis itu hanya berjalan kaki seorang diri, ditemani dengan lampu jalan. Karina tidak merasa cemas ataupun takut. Karna memang jarak rumah dengan toko tidak telalu jauh. Toko itu hanya terletak di ujung jalan di depan komplek, yang biasanya setiap malam memang sepi.

Tap tap tap

Karina merasa sedikit aneh, kala mendengar suara tapakan kaki yang mengikuti irama langkah-kakinya. Gadis itu sempat menoleh kebelakang.

Sepi

Tidak ada siapa-pun di belakangnya. Gadis itu mengernyit bingung. Namun walau begitu, karina tetap melangkahkan kakinya.

Blug

Sesuatu mendarat di sisi kaki Karina, gadis itu tercekat saat hendak melangkah. Sebuah pesawat kertas berwarna putih berada di bawah kaki-nya. Buru-buru, Karina meraih benda itu dan membukanya, karina merasa 𝘥𝘦𝘫𝘢 vu dengan pesawat kertas.

Seketika mata karina membola setelah membaca pesan di atas pesawat kertas itu.

Srekk!!

Tubuh Karina mematung, daun telinganya menangkap suara gesekan dari arah belakang. Dengan keberanian yang hanya sebesar biji kacang, Karina memberanikan diri menoleh untuk yang ke dua kalinya. Sedetik kemudian, kedua mata karina melebar sempurna, kala melihat sosok berjubah hitam dengan topeng kelinci menutupi wajah-nya, yang membuat Karina semakin menenggak kasar saliva adalah, sosok itu membawa sebuah senjata berupa belati tajam di tangan kanan-nya.

Finish Line [ Karina's Secret ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang