Eight Line

7 1 2
                                    

Janlup Votment, udah itu aja.

✧༺ Happy Reading ༻✧



•┈┈⛧┈♛ 𝓕𝓲𝓷𝓲𝓼𝓱 𝓛𝓲𝓷𝓮 ♛┈⛧┈┈•༶

Dentingan ponsel yang berkali-kali berdering sangat mengganggu ketenangan Karina dalam menyelam alam mimpi. Gadis itu sudah beberapa kali berusaha mengabaikan suara-suara itu, namun ponselnya terus berdering hingga membuat Karina mau tak mau harus membuka mata.

Serperkian detik, sudut mata gadis itu melirik jam dinding yang masih menunjukan pukul 03.56 dini hari. Karina meraih ponsel yang berada di atas nakas, dengan segera ia mengangkat panggilan dari Athaya.

"KARI AYAM, BANGUN LO. UDAH PAGI JUGA MASIH TURU AJA LO. KEBO BANGET SIH!..."

Pekikan Athaya menjadi penyemangat awal baru pagi ini. Walau sebenarnya sangat menyakiti indra pendengaran, Karina bahkan sudah menjauhkan ponsel dari daun telinga-Nya.

"Ada hal penting apa lo telfon gue dari tadi? ... Ganggu banget tau Thay." Pertanyaan serta teguran itu Karina lontarkan. Gadis itu beralih pada posisi duduk, menarik selimut lalu mengeratkan pada tubuh mungil-Nya, pagi ini terasa sangat dingin, mungkin karena efek hujan deras tadi malam.

Athaya terdengar terkekeh di sana, "Maaf kari ayam, gue bangunin lo sepagi ini. Gue cuman mau bilang, nanti jemput gue ya kari?..." suara Athaya terdengar memelas di ujung telfon.

Karina mengernyit-kan dahi bingung, biasanya Athaya akan berangkat bersama supirnya, atau mentok-mentok dengan ayah gadis itu. Lalu kenapa sekarang tiba-tiba meminta Karina untuk menjemputnya, ada masalah apa sebenarnya?.

"Biasanya sama Kang Kala Thay, atau sama om Zergan. Kenapa lo? " tanya Karina. Bisa Karina dengar dengan jelas, bahwa gadis dengan suara toa itu berdecak malas.

"Kang Kala balek kampung Kar, rindu rumah katanya. Gue lagi marahan sama bokap, males banget berangkat bareng dia. "

Sekarang Karina mengerti apa yang menjadi kegundahan gadis itu. Athaya tinggal bersama ayahnya, ibu tiri dan saudara tirinya. Awalnya, gadis itu menerima dengan baik ibu tirinya meski sedikit keberatan. Setelah tinggal seatap dengannya, perlahan Athaya mengetahui sifat asli Ibu-tirinya. Gadis itu perlahan membuang rasa percaya-nya dan menanamkan rasa kebencian.

Apalagi sering melihat, saudara tirinya yang selalu berusaha mengadudombakan dirinya dengan sang ayah. Athaya menjadi semakin yakin, jika wanita itu hanya ingin merebut harta dan kekuasaan yang di miliki ayahnya saja.

Maka dengan senang hati, Karina menerima permintaan dari sahabat-nya itu. Karina segera bersiap-siap meski jam masih menunjukan pukul empat pagi dini hari. Nasib Athaya tidak jauh beda dengan Karina, yang tinggal satu atap dengan orang yang membenci-nya.

oOo

Seperti biasa, Karina sampai di sekolah dua puluh menit sebelum bel masuk berbunyi, bedanya kali ini gadis itu berangkat bersama Athaya, si toa kelas.

Karina asik berjalan di tengah lapangan dengan ponsel yang ia mainkan di tangannya, sedangkan Athaya langkah gadis itu tercekat dan sibuk mengamati kerumunan yang terjadi di depan papan mading SMA Bhakti Bangsa yang terletak di gedung utama sekolah ini.

"Eh lo tau ga berita yang hot banget pagi ini?..."

"Emggak tau. Apaan tuh?..."

"Akun instagram-nya Naya aktif lagi, setelah dia menghilang satu tahun belakangan ini."

"Hah, lo seriusan?..."

"Ya serius lah ngapain gue boong, yang lebih parah nya. Naya buat postingan minta tolong, aneh banget kan?... "

Dua siswi yang baru saja melewati Karina dan Athaya sembari membicarakan seseorang yang sudah lama tak terlihat itu, berhasil membuat Karina dan Athaya saling melempar pandangan bertanya.

"Kar, lo denger?..." tanya Athaya dengan pandangan menyelidik.

Memutar kedua bola mata malas, Karina menyahut "ya dengerlah, lo kata gue budek apa?..."

Di tengah kebingungan juga dengan keterkejutan-nya, Alan datang sembari berlari kecil menghampiri kedua gadis itu. "Udah pada denger berita Naya belum?..." masih dengan nafas yang memburu, Alan langsung melontarlan pertanyaan kepada kedua gadis itu, tepatnya pada Karina.

Athaya mengangguk antusias, berbeda dengan Karina yang terlihat masih sedikit kebingungan. "Kar, lo seriusan ga tau apa-apa lagi semenjak malam itu?..." Pertanyaan kembali di lontarkan oleh Alandra, dan itu membuat Karina merasa terintimidasi.

Karina menggeleng tanda tak tahu. "Malam itu, malam terakhir gue ketemu Naya, setelah kita pergi jalan seharian. " sahut Karina sembari menjelaskan.

Memang pada malam itu, malam terahkir dimana Karina dan Naya berhasil mendapat juara tiga besar. Kedua gadis yang awalnya tidak saling mengenal itu di pertemukan di dalam satu kamar hotel yang mereka tempati.

Karina yang sejatinya sulit untuk mendapatkan teman tiba-tiba saja berteman dengan Naya--seorang gadis yang menjad rival nya itu menolong Karina dari bully-an gadis yang berasal dari sekolah lain. Yang rupanya Naya dan Karina tidur di satu kamar, alhasil kedua gadis itu berteman dan saling memberi semangat satu-sama lain, juga di mulai dari belajar bersama.

Sampai saat dimana hari Olimpiade di adakan, dan Karina mendapat juara di posisi ke satu dengan Naya yang mendapat juara di posisi ke dua. Malam itu juga, kedua gadis itu mengisi kekosongan dengan menghabiskan hari bersama. Tak di sangka, rupanya malam itu menjadi malam terahkir dimana Karina dan Naya terlepas menjadi teman. Sebab pada malam itu juga, Naya menghilang tanpa jejak, hingga saat ini.

"Kar, gue takut. Kalau ternyata selama ini, Naya itu di culik dan di sekap, buka keluar negri apalagi meninggal dun-"

"Hustt, jaga omongan lo Thay ... Gue gunting juga lama-lama tuh mulut. " bisik Alan sedikit gemas.

"Ih ... Santai dong lo, gue kan cuman nebak. "

Di tengah perdebatan kecil antara Alan dan Athaya, Karina malah mematung di tempat dengan tatapan yang tak terlepas dari seseorang yang juga sedang menatap lekat mata-Nya.

TINGG

Sebuah pesan masuk terlihat di layar atas ponsel Karina. Pesan dari nomor yang tidak pernah ia simpan. Gadis itu dengan segera memutuskan kontak mata dengan seseorang tadi, dan beralih memperhatikan layar ponsel dengan saksama.

0812xxxxxxxx

|Bingung?
|Kau tidak bodoh kan?

oOo

Apalahh, nulis segini aja capek banget euy😭

Jangan sampai lupa vote. Makasihh bagi yang masih mau bacaa.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Finish Line [ Karina's Secret ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang