[ERLANGGA : XVIII]

534 29 0
                                    

Happy Reading

.
.
.
.

"Hoek~ Hoek~"

Pagi pagi Mingyu mendengar suara seseorang yang sepertinya sedang memuntahkan sesuatu dan memaksa dirinya untuk bangun.

Begitu melihat sisi kasur nya, Mingyu tidak melihat sang istri. Akhirnya Mingyu memilih menyusul Wonwoo ke kamar mandi. Dan benar saja, Wonwoo sedang berusaha memuntahkan isi perut nya.

Mingyu menghampiri dengan gurat khawatir "Sayang, kamu kenapa???"

"Pusing!!!!" lirih Wonwoo.

Mingyu segera menangkap badan Wonwoo yang sepertinya kehilangan keseimbangan. Mingyu mengangkat tubuh Wonwoo saat dirasa Wonwoo tidak akan muntah lagi dan membaringkan nya di ranjang.

Mingyu menutupi tubuh Wonwoo dengan selimut sebatas dada. Mingyu hendak beranjak dari ranjang tetapi Wonwoo menahan nya.

Wonwoo memegang tangan Mingyu "Mas jangan pergi~" lirih nya.

"Mas mau ngambil minum buat kamu sayang!!!"

Akhirnya Wonwoo melepaskan cekalan tangan nya dan membiarkan Mingyu pergi. Mingyu mengambil air minum ke dapur dan tak lama kembali. Mingyu menyodorkan air itu dan membantu Wonwoo meminum nya.

"Mas telfon dokter ya!!!"

Wonwoo menggeleng "Gamauuu!!!"

"Gapapa sayang. Mas disini!!!"

Akhirnya Wonwoo pasrah menuruti apa kata Mingyu. Wonwoo tertidur di lengan Mingyu.

Saat mendengar suara bel, Mingyu beranjak dari ranjang dan membukakan pintu.

"Silahkan masuk dok!!!"

Dokter bername tag 'Ardana Sebin' itu masuk dan mulai memeriksa Wonwoo.

"Istri bapak tidak apa apa. Beliau hanya kelelahan. Dan tolong periksakan ke dokter kandungan ya pak. Sepertinya saya merasakan hal lain!!!" jelas nya.

"Maksud dokter??"

"Ahh nanti saya akan beritahu dokter yang akan menangani istri bapak. Kalau begitu saya permisi!!!"

"Ohhh iya. Terima kasih dok!!!"

Mingyu memikirkan perkataan dokter Sebin tadi. Apa maksud nya, Wonwoo sedang hamil?.

Mingyu mengelus rambut Wonwoo "Besok kita periksa ya sayang. Semoga dugaan dokter Ardana bener!!!"

........

"Aku takut!!!!" rengek Wonwoo.

"Gapapa sayang. Kamu gak akan di suntik!!!"

"Ayo ayo. Aku temenin kok!!!!" kata Mingyu menenangkan.

"Silakan tuan. Anda berbaring di sini!!!" perintah sang dokter.

Mingyu membantu membaringkan Wonwoo. Wonwoo menatap alat-alat yang ada di ruangan putih tersebut. Dokter itu menyingkap baju Wonwoo dan mulai membalurkan cairan bening ke perut nya. Terpampanglah gambar yang tidak terlalu jelas di monitor.

"Kalian lihat. Ia tumbuh sehat di sana. Usia nya menginjak 4 minggu!!!"

Mingyu melihat takjub layar monitor dan tanpa sadar setitik air mata jatuh dari pelupuk matanya.

"Itu apa Mas???" tanya Wonwoo bingung.

Mingyu menggenggam tangan Wonwoo erat "Itu anak kita sayang!!!" jelasnya.

Dokter itu tersenyum "Saya sarankan untuk tidak memperbolehkan istrinya bekerja yang berat-berat dulu ya pak. Karena bisa rentan mengalami ke guguran. Apalagi ini kehamilan pertama kan???"

Mingyu mengangguk "Baik dok. Saya ingat!!!"

"Kalau begitu saya akan siapkan resep untuk mengatasi rasa mual nya ya pak!!!"

Mingyu mencium kening Wonwoo "Makasih sayang!!!!"

.
.
.
.
.
.

Cie yang mau punya debay, kiw kiw.

ERLANGGA || BL [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang