11. Sakit

973 25 0
                                    

Hello ada yang kangen gak sama Nia?nanti ya Nia nya ku hilangin dulu sementara waktu nanti juga bakalan muncul lagi kok

Happy Reading gays!!

*****

Flashback

"Dek Lo kenapa?"tanya Varo lalu ia mendekatkan tangannya ke wajah sang adik dan memeriksa ada apa dengan adiknya ini? Apakah adiknya itu sedang mimpi buruk? Seperti iya, karena Lea sedari tadi gelisah terus.

Flashback off

Varo mengecek suhu tubuh adiknya dengan tangan nya, ternyata Lea demam tinggi, pantesan saja adiknya itu gelisah.

"Lo demam dek, bentar gue ke bawah dulu mau ambil kompresan buat Lo. Tunggu dulu di sini, ya"ucap Varo lembut

Tapi Lea memegang tangan Varo sangat kuat karena tak mau di tinggal.

"J-jangan p-pergi"mohon Lea sambil mengeluarkan air mata

Varo kebingungan harus bagaimana sekarang, ia merogoh saku celana nya untuk mengambil handphonenya dan menghubungi teman nya yang di bawah.

Varo menelpon Fahri saja karna nomer nya paling atas dan gampang.

"Halo? Kenapa Lo telpon? Kan kita masih di rumah Lo"

"Gue butuh bantuan kalian"

"Bantu apa?"

"Tolong bawain kompresan dan air minum"

"Siapa yang sakit?"

"Si Lea tiba-tiba demam tinggi, cepetan jangan lama-lama"

"Oke"

Disisi lain Fahri yang sudah mematikan telpon itu, teman-temannya menatap dirinya.

"Siapa yang sakit?"tanya Shaka

"Lea"jawab Fahri singkat lalu ia pergi ke dapur untuk mengambil kompresan dan air minum

Fahri itu perhatian banget ya sama Lea karena apa? karena Fahri sudah menganggap Lea itu sebagai adiknya dan sebaliknya Lea juga sudah menganggap Fahri menjadi abangnya juga.

"Ayok ke kamar nya Lea"ajak Fahri

Mereka semua mengangguk lalu berjalan ke arah kamar nya Lea.

Tok tok tok

Tiga kali ketukan terdengar oleh varo

"Masuk aja gak di kunci"ucap Varo

Fahri membuka pintu kamar Lea dan yang lain juga ikut masuk ke kamarnya Lea untuk melihat keadaan nya.

"Biar gue aja, Lo pasti kesusahan karena Lea megang tangan Lo"ucap Fahri

Fahri beralih menatap Shaka."Lo izinin gak?"tanya Fahri

Shaka mengangguk dan melihat Fahri sedang mengompres Lea, dapat ia lihat wajah Lea memerah dan banyak sekali keringat, katanya gadis itu mimpi buruk.

"Kok bisa ngedadak sakit? Padahal tadi dia gak kenapa-kenapa"heran kevin

"Gue juga gak tau"balas Varo

"Gue panggil orang tua Lo, gimana?"tanya devano kepada Varo

Varo kemudian mengangguk pelan."Emm, yaudah boleh. Sorry ngerepotin kalian."

"Gapapa, lagian kita semua udah anggap Lea sebagai adik kita, kecuali si Shaka calon bini"ucap Fikri

"Gue sama si Rizki mau manggil orang tua Lo dulu"ucap rehan lalu pergi bersama rizki

Hello, Shaka! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang