53. Hamil

311 17 25
                                    

Hai hai hai! Kembali lagi dengan Shaka dan leaaa

Apa kabar semuanya?

Udh makan? Udh mandi?

Aku baru ngeh bgt sumpah, aku lupa bikin chapter pas si Shaka ulang tahun

Tapi gpp lah ya

Aku udh lama gak upp, karena lupa punya aplikasi wp. Pikun bgt

Kalau ada yg typo janlup selalu tandain ya.

Happy reading 💙

*****

"Percayalah di setiap kehilangan itu pasti akan ada gantinya."

Azalea Michella Reynand

*****

Duarr

Sedari tadi petir tak berhenti menggemparkan bumi, hujan juga sama masih belum berhenti. Tak ada seseorang yang berani keluar dari rumahnya, hari ini tanggal merah, jadi semua orang bisa beristirahat dengan bebas tanpa di batas oleh waktu.

Saat ini keluarga kecil sedang berbaring bersama sambil berpelukan, menyalurkan kehangatan satu sama lain. Tapi, Lea bangun dari tidurnya, entah kenapa sudah beberapa hari ini ia selalu merasa pusing dan selalu ingin muntah. Namun, Shaka belum tau kalau Lea selalu muntah-muntah.

"Lemes banget perut gue"gumamnya pelan

Lea merasakan aneh di dalam perutnya, ia memegangi perutnya yang sakit itu. Tiba-tiba saja Shaka terbangun dari tidurnya, melihat Lea yang terus saja memegangi perutnya.

"Sayang? Kamu kenapa?"tanya Shaka

"Ehh, gapapa"balas Lea

"Kalau gapapa terus kenapa kamu kayak kesakitan gitu? Kamu sakit?"tanya Shaka lagi

"Aku gak papa kok"bohong Lea

Setelah mengucapkan itu, tiba-tiba saja Lea seperti ingin muntah. Ia dengan cepat pergi ke kamar mandi dan mengeluarkan muatannya.

Huek!

Huek!

Huek!

Shaka dengan panik langsung turun dari kasur dan berlari ke kamar mandi, melihat Lea yang sedang muntah-muntahan. Ia mengelus-elus punggung Lea dengan sangat lembut, setelah dirasa Lea tidak akan muntah lagi. Shaka dengan cepat menggendong Lea ala bridal style, lalu mendudukkan Lea di sofa.

"Minum dulu"

Shaka memberikan Lea air hangat supaya tidak sakit lagi, Lea menerimanya dan meminumnya. Shaka membaluri minyak telon kepada Lea, dari leher, tangan, dan punggungnya juga. Supaya tubuh Lea merasa hangat.

"Udah baikan?"

Lea mengangguk pelan."udah, makasih, ya."

"Iya"

Shaka melihat raut wajah Lea yang pucat sekali, lesu, dan lemas.

"Kita ke rumah sakit, ya? Aku takut kamu kenapa-kenapa"

Lea menggeleng."gak mau, bau obat."

Hello, Shaka! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang