Prolog

32 3 2
                                    

Seorang pria sedang menatap kedua pasangan yang baru saja menjadi sepasang suami istri itu sembari tersenyum, namun berbeda dengan mulutnya yang memancarkan senyuman, matanya tak bisa berbohong bahwa sebenarnya ia tengah bersedih.

Mulutnya berkata bahwa ia harus mengikhlaskan nya, namun hatinya berkata bahwa sebenarnya ia tak bisa mengikhlaskan nya,

______

Dari kejauhan seorang pria tengah menatap kearah pasangan yang baru saja menjadi sepasang suami istri. Dengan tersenyum ia berkata "Makasih, makasih atas kenangan dan lukanya. Semoga bahagia" Ucap lirih pria itu. Setelahnya ia pergi dari acara tersebut.

Setelah keluar dari gedung, ia menuju parkiran dimana mobil miliknya berada. Menaiki mobil dan menjalankannya menjauh dari gedung dengan kecepatan tinggi. Dengan amarah dan sedih yang menguasainya.

"Setelah apa yang gue lakuin ternyata semua itu sia-sia, Arrghh." Pria itu memukul-mukul setir mobil, melampiaskan kemarahannya.

Menginjak pedal gas yang membuat kecepatan mobil semakin kencang. Dirinya tak mempedulikan pengendara lain yang menyumpahi dirinya, atau bahkan mengumpatinya, karena saat ini yang ia butuhkan hanyalah ketenangan.

Dan saat lampu merah menyala bukannya berhenti dirinya Malah terus melajukan mobilnya, hingga dari arah kanan terdapat mobil truk yang sedang melaju kencang dan secara bersaman mobil si pria dan mobil truk yang melaju kencang itu pun bertabrakan, membuat suara yang sangat nyaring. Mobil si pria juga terseret beberapa meter oleh truk itu.

Orang-orang yang menyaksikan kejadian tersebut pun berteriak histeris, dan langsung mengerumuni mobil milik si pria yang terbanting ke sebelah kiri jalan.

"Mas, denger saya gak mas?"

"Mas."

"Mas, halo. Denger saya gak mas?"

Tok
Tok
Tok

Para warga terus memanggil dan ngetuk-ngetuk jendela mobil milik pria itu, namun tak ada jawaban sedikitpun dari dalam mobil. Sedangkan kondisi si pria saat ini sedang berusaha membuat matanya yang perlahan tertutup, namun sebesar apapun usahanya untuk tetap membuka matanya, ia tetap kalah, kalah oleh rasa sakit di kepalanya.

Telinganya berdengung Sangat nyaring membuat kepalanya semakin pusing, perlahan matanya tertutup, mengabaikan suara-suara yang memanggil dirinya dari luar.

Tbc

Hello,, ini cerita ke dua ku nihh..
Semoga Sukaakkk 💚

Bye Sob 💚
Bye Guys ❤️
Sovely_nd
Published : Sumedang, 11 Mei 2024

SANDIKALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang