S A N D I K A L A

18 3 0
                                    

Follow Me : Sovely_nd

°
°
°
Happy Reading

"KALA!!"

"KALA! BANGUN KAMU!"

Suara teriakan dari luar kamar pemuda tampan itu, tak sama sekali membangunkan sang pemilik nama. Dirinya malah semakin menyamankan tidurnya, membuat sang ibu yang tadi berteriak menjadi marah karena tak ada sahutan dari sang anak.

Pemuda yang sedang tertidur itu bernama Sandikala Putra Arutala. Remaja yang masih duduk di bangku SMA, kelas 12.

Brak!

"Astagfirullah Kala" Bunda kala beristighfar karena melihat anaknya yang sangat susah di bangunkan.

Bunda kala bernama, Kartika. Kartika Nur Dikara. Biasa di panggil Bunda Tika.

Bunda Tika menghampiri Kala yang masih bergelut dengan selimutnya. Tangan lentiknya terulur menggapai telinga sang anak.

Dan setelahnya...

"Aaa Bun, bun. Sakin Bun. Lepasin Bun, sakit." Kala memekik tertahan, Telinganya sakit karena jeweran sang bunda yang sangat amat kencang.

"Makanya kalo udah di bangunin tuh bangun! Bukan malah tidur lagi! Uda sholat subuh belum?" Kata Bunda, greget.

"Udah Bun, liat nih masih pake Koko sama sarung." Ujar Kala.

"Terus kenapa malah tidur lagi hah?! Bukannya mandi siap-siap sekolah juga, liat tuh jam, jam berapa sekarang?" Sentak Bunda, dengan menunjuk jam di atas nakas.

"Oh jam 07.15."

"Apa! Jam 07.15? Bunda, Kala telat!" Panik Kala, dan segera ke kamar mandi untuk bersiap pergi ke sekolah, ini adalah pertama kalinya kembali bersekolah setelah libur akhir semester. Dan pertama kalinya sekolah di kelas 12.

Bunda Tika hanya menggelengkan kepalanya sembari mengusap dadanya, sabar. Sama anak sendiri, gak boleh ngumpat. Ucap dalam hati bunda.

"Cepetan mandinya, terus sarapan. Bunda tunggu di bawah." Ucap bunda, sedikit berteriak.

"Iya Bun." Sahut Kala, dari dalam kamar mandi.

"Setiap pagi pasti ada aja drama, heran." Gumam Bunda Tika, berjalan keluar kamar Kala.

Dengan sembari bersiul dirinya berjalan ke depan cermin Full Body yang berada di kamarnya.

"Wihh, cakep juga ternyata, set, set, set." Kala bergaya di depan cermin dengan memuji dirinya sendiri.

"Oke Perfect."

Dengan bersenandung kecil dirinya berjalan keluar kamar, dengan seragam yang di keluarkan, dasi yang entah kemana. Serta tas hitam yang ia sampaikan di pundaknya.

Dirinya menuruni tangga dengan sedikit cepat.

"Hello Everybody, Sandikala yang tampan nan juga Sexy telah hadir." Teriak Kala, dengan narsisnya.

"Brisik toa!" Ucap seorang gadis, yaitu sang kakak, yang bernama, Nayanika. Nayanika putri Arutala. Panggil aja Kak Aya.

"Sirik aja Lo, dasar jomblo." Sahut Kala.

"Heh, gue tuh bukan jomblo ya! Tapi singel. Lagian sebelum berucap itu ngaca dulu! Lo juga jomblo ya!" Sahut Aya.

"Helleh, sama aja kali. Gue udah ngaca tuh tadi, cakep-cakep aja." Ucap Kala, lagi setelah duduk di kursi meja makan.

"Shutt, Napa jadi pada ribut sih? Ini depan makanan loh, gak baik ah ribut-ribut." Lerai sang Abang, yang bernama. Nabastala Putra Arutala. Panggil aja Bas.

SANDIKALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang