S A N D I K A L A

3 1 0
                                    

Follow Me : Sovely_nd

Tandai Typo, dan Janlup Follow, Vote, sama komen yaauuu 😘👉

Ada beberapa kata-kata yang mengandung bahasa kasar, mohon untuk jangan di tiru 🙏

Happy Reading 🌻 🌈

***

"Assalamualaikum calon penghuni Alam kubur." Kala berteriak memasuki rumah V.

Kala dkk biasa kumpul di rumah V, oleh karena itu mereka tak pernah canggung untuk keluar masuk rumah V, sampai sopan santun pun pergi entah kemana.

"Waalaikumusalam, calon penghuni alam kubur." Balas yang di dalam, terkecuali V, dirinya hanya menatap datar Kala yang berteriak itu.

Disana ada Raza, Vino, juga Jemi, ada juga Vicky, dia adalah Abang dari V, tapi sifatnya benar-benar berbeda dengan V, Bang Vicky atau biasa di sapa Bang Vic itu memiliki sifat Absurd, tak bisa diam dan sangat-sangat cerewet.

"Weh, siapa nih datang-datang maen teriak-teriak segala." Ujar Vic.

"Weh bang Vic, apa kabar bang?" Kala mengajak tos pada Vic, yang di sambut baik oleh sang empu, "Baik." Jawabnya.

"Duduk noh." Lanjut Vic.

"Aduh V, Bang Vic. Khem." Jemi bersuara.

"Apa?" V bertanya dengan nada datar, V tau apa yang Jemi maksud.

"Haus nih, serak. Gak ada gitu minum atau nggak makanan ringan nya lahh, hehe."

Kan, V sudah menebak apa maksud Jemi, bahkan Vic pun merespon dengan memutar bola matanya malas.

"Kalo mau minum ya ambil aja noh di dapur, gak usah manja! Biasanya juga maen nyelonong aja Lo." Kata Vic.

"Tuh dengerin Jem, jangan manja." Vino berujar sembari bangkit dari duduknya dan berjalan menuju dapur.

"Lo juga sama ya bangsul." Jemi berteriak lalu mengejar Vino.

"Jem, sekalian ambilin punya gue yaa." Teriak Kala.

"Iya Vin, gue juga Mao." Raza ikut berteriak.

Mendengar teriakkan teman-temannya V hanya menghela nafasnya, berat. Ada yang mau tuker tambah teman seperti mereka? Sudah di bilang kan jika Kala dan Raza di satukan maka siap-siap telinga kalian akan berdengung, dan itu lah yang saat ini V dan Vic rasakan. Telinganya berdengung dan membuat kepala mereka sedikit pusing.

"Bisa gak sih kalian gak usah teriak-teriak di rumah gue?" Semprot Vic.

"Loh kenapa bang?" Raza bertanya seperti tak merasa bersalah.

"Kenapa-kenapa, udah tau mulut Lo berdua tu toa, pake teriak-teriak segala. Sakit nih kuping gue." Kesal Vic.

"Helleh, emang iya ya? V, suara gue gak kayak toa kan V?" Raza bertanya pada V.

"Nggak."

Jawaban V membuat Vic tercengang lain lagi dengan Raza yang tersenyum kemenangan.

SANDIKALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang