Menceritakan

77 2 0
                                    

hai apa kabar? baik kan?
updatenya cukup cepat lagi nih😖

"kebebasan bukan sesuatu yang
diberikan, melainkan sesuatu yang
harus diperjuangkan"

-Gus Arfan-

"sebenarnya ayah kamu udah meninggal" ucap Gus Arfan dengan nada ragu ragu.

"hah? mas jangan ngacok deh" ucap Queen kesel

"huh! sayang, kamu ingat gak bukit yang ada di desa pelosok" ucap Gus Arfan tersenyum ketir sambil memegang tangan istrinya

"desa pelosok? Queen kayak rasa familiar sih tapi gak ingat" ucap Queen semakin bingung dan heran.

"okey, biar kan mas jelaskan semuanya ya, bunda dan ayah yang kamu kenal sekarang adalah kakak dari bunda dan ayah kandung kamu, dan seperti mas bilang maaf banget ya sayang sudah meninggal dalam tragedi.. di belakang pesantren Al hidayah dan bunda kamu sekarang ada di bukit desa pelosok itu, dia lupa ingatan karena telah diberi obat yang membuat ingatan masa lalunya hilang termasuk aku dan kamu sayang" ucap Gus Arfan berbicara panjang lebar dengan suara yang bergetar.

"hah? mas gak mungkin, Queen bingung mas Queen gak percaya..." ucap Queen menangis sehingga punggungnya bergetar hebat

"nangis aja sayang, mungkin ini adalah hal yang pasti kamu gak percaya tapi yakin lah ini nyata sayang, maaf maaf mas baru ngasih tau sekarang mas juga baru beberapa hal yang mas ingat tentang masa lalu antar keluarga kita sayang" ucap Gus Arfan memeluk istrinya yang menangis.

"gak.. gak mungkin mas.." ucap Queen lirih bergetar.

"sayang... mas yakin kamu kuat, mau jumpa sama bunda kan biar kita dan bunda bisa ingat dengan masa lalu itu sayang" ucap Gus Arfan menangis sambil memeluk istrinya.

"mau.. mas tapi ini termasuk dengan kaitan ayahnya ustadz arsan... mas" ucap Queen lirih.

"iyaa sayang... kalau kamu dengar lebih detail lagi mas ceritakan, kamu kuat.." ucap Gus Arfan bertanya sambil mengelus kepala istrinya

"insha Allah, Queen kuat mas.." ucap Queen

"huh! waktu itu tempat yang kamu lihat dibelakang kantor itu adalah gudang yang dimana ayah ustadz arsan mau ngambil barang dan tiba tiba saja datang segerombolan 4 orang kekar menghabisi... ayah ustadz arsan dan ayah kamu mendengar itu lalu lari menyusul dan membantu ayah ustadz arsan tapi sayang nya ayah kamu juga ikut serta di habiskan.." ucap Gus Arfan tidak kuat melanjutkan

"gak mas.. shh.. gak mass" ucap Queen menangis menggeleng geleng tidak percaya.

"sayang.. gapapa sayang ada mas disini dan pelakunya sudah ditangkap oleh anggota geng Abstraka sayang" ucap Gus Arfan semakin mempererat
pelukannya

"jadi pelakunya baru tertangkap sekarang?.." ucap Queen perlahan untuk bisa percaya itu.

"iyaa sayang, mereka adalah Brian, Haikal, Rina, dan angel.. kamu kenal mereka kan?" ucap Arfan menatap mata Queen yang sudah sembab

"yah, tapi kok bisa mas..." ucap Queen semakin terisak mendengarnya.

"karena ayah mereka adalah teman Abi mas sayang, mereka punya tujuan ngerampas saham Abi dan mau menghancurkan keluarga kamu dan kamu sayang, makanya mas sibuk akhir akhir ini karena mas gak suka keluarga istri mas di ganggu apalagi hanya karena ingin merampas harta Abi" ucap Gus Arfan

"hah! Queen masih gak... percaya" ucap Queen bingung

"kamu kalau masih tidak percaya gapapa sayang, nanti kita jumpai bunda ya. semoga dengan kamu jumpa bunda ingatan kamu kembali ya!" ucap Arfan mengelus lembut rambut istrinya.

  Gus My Husband (END)(TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang