Beach

259 27 5
                                    

Nonbaku!

---

Ujian semester akhir hari pertama akan dimulai. Star Stream Senior High School terlihat sangat ramai. Hampir disetiap koridor penuh dengan siswa-siswa yang berlalu lalang. Tak ada raut wajah semangat dari mereka. Mungkin ada, namun hanya beberapa.

"Gue mual."

"Hamil?"

Pemuda kecil itu mendelik sebal pada pemuda disampingnya. "Jangan bikin emosi plis, gue lagi deg-degan ini. Lo mah enak, pinter. Lah gue?" Kim Dokja, pemuda kecil itu mencebik lesu.

"Makanya jangan jadi orang bego."

"Babi."

Pemuda yang lebih tinggi terkekeh. Tangannya terulur mengusak surai Dokja. "Ngarang aja kalau udah buntu."

"Gue mau ngarang apaan kalau soalnya matematika njir."

"Tulis tanggal lahir lo aja."

"Nilai gue auto D. Kenapa juga sih kita beda ruangan?! Gue jadi gak bisa nyontek."

"Takdir aja tahu niat lo jelek."

Dokja berdecih pelan, langkahnya menghentak. Yoo Joonghyuk, pemuda disebelahnya hanya tersenyum geli. "Masuk sana." Ia mendorong pelan bahu Dokja agar masuk ke kelas.

"Jeha, gue nggak mau pisah." Dokja menatap Joonghyuk dengan mata memelas. Joonghyuk merotasikan bola matanya malas. "Ruangan kita sebelahan sat. Gak usah drama. Masuk sana." Kali ini Joonghyuk mendorong lebih kuat sehingga Dokja terhuyung masuk ke ruang kelasnya.

"Jahat!"

"Bodo."

🐟🦑

Hari pertama ujian akhir selesai.

Joonghyuk menatap layar ponselnya dengan tubuh disandarkan ke dinding. Orang-orang berlalu lalang didepannya. Tak ada wajah semangat, hanya ada wajah kusut. Ia melirik ke arah pintu kelas disampingnya, lalu berdecak. Pintu itu masih tertutup, berarti siswa-siswa dikelas itu belum selesai mengerjakan ujian.

Beberapa menit kemudian, pintu terbuka. Satu persatu siswa kelas itu keluar. Joonghyuk memasukkan ponselnya ke saku celana saat melihat Dokja sudah keluar. Ia menegakkan tubuhnya, lalu menghampiri Dokja yang terlihat lesu.

"Do--"

"Jehaaa gue capek."

Joonghyuk mendengus. "Mau jajan?"

"Traktir?" Dokja menatap penuh harap. Joonghyuk mengangguk. Dokja langsung tersenyum lebar. "Abis itu kita jalan ya?"

Joonghyuk meraih bahu Dokja, merangkulnya lalu kemudian melangkah pergi dari sana. "Mau kemana?"

"Pantai."

"Gak."

"Ih kenapaaa?"

"Masih siang, panas."

"Dih! Lo takut kena panas matahari?"

"Bukan, bego. Lo sering sakit kepala kalau kena panas matahari lama-lama. Gue ogah denger lo ngerengek."

"Tapi gue mau ke pantai." Mungkin jika didalam komik, Joonghyuk akan melihat sepasang telinga kelinci yang layu dikepala Dokja.

Another StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang