The Angry One

282 30 2
                                    

Yoo Joonghyuk itu galak.

Galak sekali.

Tidak ramah, emosian, ketus, lalu juga tak segan memukul orang yang mengganggunya.

Namun sialannya, dia tampan luar biasa. Tak ada yang bisa membantah fakta itu. Sebenci apapun atau setidak suka apapun mereka pada Joonghyuk, mereka pasti mengakui bahwa Yoo Joonghyuk adalah pemuda tertampan di Star Stream Senior High School.

"Brengsek!"

BUGH!

Semua orang berteriak histeris saat tubuh yang baru saja dipukul itu terlempar beberapa meter. Tak ada yang berani melerai, takut ikut terkena pukulan.

"Kau pikir kau siapa huh?" Joonghyuk meraih kerah pemuda yang baru saja ia pukul, siap melayangkan bogeman mentah lagi.

"YOO JOONGHYUK PERGI KE RUANG KEPALA SEKOLAH SEKARANG!"

"Sialan."

Maka disinilah Joonghyuk sekarang.

"Yoo Joonghyuk, masih terlalu pagi untuk mencari masalah. Kau sudah berkali-kali kau mendapat hukuman. Apa belum kapok?" Pria paruh baya didepannya menatap lelah. Ini bukan kali pertama Joonghyuk mendapat teguran langsung dari kepala sekolah. Guru BK nya mungkin sudah muak melihat Joonghyuk, makanya disuruh menghadap langsung ke kepala sekolah.

"Kau--"

Tok.. tok.. tok...

Ketukan pintu terdengar. Sang kepala sekolah menghela napas. "Masuk."

Seseorang membuka pintu.

"Permisi..." Suara dengan intonasi pelan itu terdengar. Aroma vanilla lembut menyapa indra penciuman Joonghyuk.

"Ah! Kau murid baru itu, ya?"

"Iya, Pak."

"Kemari, duduklah. Tunggu sebentar, saya akan cek datamu dulu."

Joonghyuk spontan melirik saat kursi disampingnya diisi. Sosok pemuda dengan tubuh kurus duduk tepat disebelahnya.

"Kim Dokja, benar?"

"Benar, Pak."

"Hmm kau punya riwayat nilai yang cukup bagus. Kau masuk di kelas XI A. Semoga kau betah sekolah disini." Sang kepala sekolah melempar senyum hangat.

"Terima kasih Pak."

"Yoo Joonghyuk, antar teman kelas barumu."

Alis Joonghyuk mengernyit. "Ke--"

"Antarkan." Kalimat penuh tekanan itu membuat Joonghyuk berdecih.

"Lalu nanti temani Dokja berkeliling sekolah. Dia pasti belum tahu apa-apa tentang isi sekolah ini."

"Tidak--"

"Anggap itu pengganti hukumanmu hari ini."

Joonghyuk menarik napas, menahan sebal.

"Baik."

Pria paruh baya itu tersenyum puas. Joonghyuk berdiri lebih dulu, kemudian keluar dari ruangan itu setelah membungkuk sedikit. Walau nakal, ia masih tetap tahu sopan santun.

"Nah Dokja, ikuti dia. Namanya Yoo Joonghyuk. Kelihatannya memang urakan, tapi dia tidak akan memukul sembarangan. Tenang saja."

Dokja tersenyum tipis lalu mengangguk. Ia berdiri dan mengucap salam, setelah itu keluar dari sana. Dokja sedikit terkejut saat mendapati pemuda tadi berdiri sambil menyender pada dinding, sepertinya menunggu dirinya.

Another StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang