Bagian 1

427 18 0
                                    

Setelah keesokan harinya Clara seperti biasa pergi ke kantor kemenhan untuk magang disana hampir sudah 2 bulan Clara disana

“morning claraaa” ucap Mona yang menyapa Clara dari meja kerjanya yang disamping clara, sambil tersenyum manis kehadapan Clara.

“morning Mon....,udah sarapan” ucap Clara yang meletakkan tas dan barangnya dilaci mejanya

“belum sih,tadi kesiangan bangunnya,Lo dah sarapan” ucap Mona yang meletakkan tangan kirinya di atas meja lalu diletakkan kepalanya diatas tangan kirinya menghadap clara

“belum juga sih,gimana kalau kita sarapan kebawah tempat mamang biasa”ucap clara sambil memegang lengan Mona dan menatap matanya

“yaudah yuk,belum masuk jugakan” ucap Mona berdiri dari kursinya dan berjalan beriringan dengan Clara menuju lift untuk turun kebawah

Tibalah mereka di warung bubur langganan mereka selama magang disana yang direkomendasikan oleh teman kantornya

“mang bubur ayam 2 ya, 1 tidak pakai kacang,daun seledri, 1 nya lagi normal” ucap Clara yang berdiri di gerobak bubur ayam

“okey neng,ditunggu ya” ucap mamang bubur ayam yang sembari membikin bubur pesanan orang lain

“oke mang” ucap Clara yang pergi ketempat duduk yang sudah ditempati oleh Mona terlebih dahulu

“clar... Proposal Lo kapan ditanda tangan pak prabowo” ucap Mona yang duduk disebelah Clara dengan menatap wajahnya Clara

“besok nih Mon,moga secepatnyalah selesai ditanda tangani biar cepat kelar urusan magang gua” ucap Clara yang menarik nafasnya lalu melihat kearah depan

Bubur ayam merekapun datang,mereka langsung menyantapnya dengan cepat agar tidak telat kerja setelah selesai makan, mereka balik ke kantor untuk melanjutkan pekerjaannya

“clar malam lu kemana?” ucap Mona yang melihat ke Clara dari samping sambil menyenderkan badannya ke kursi

“mau ke cafe gua Mon,kenapa” ucap Clara yang menatap matanya Mona dari samping

“eric ngajak jalan si,tadi gua befikir sekalian mau ngajak lu” ucap Mona yang menatap wajahnya clara

“kayanya ga bisa deh,soalnya gua mau ngecek cafe gue nih mon...,maaf ya” ucap Clara yang memegang tangannya mona

“yaudah ga papa kok Clar,next kita harus jalan bertiga ya” ucap Mona sambil membalas elusan tangan dari Clara dengan senyumannya

Pukul menunjukkan 17.00 wib dimana waktu mereka pulang kerja, Clara memutuskan untuk pulang duluan karena mau ke cafe, jarak cafe dari tempat magangnya hanya memakan waktu 30 menit saja. Setelah sampai di depan Clara's Cafe, clarapun memarkirkan mobilnya

“selamat malam bu” ucap pegawai barista yang melihat Clara masuk ke dalam cafe

“malam,gimana customer hari ini rame” ucap Clara yang berdiri di depan stelling cake menatapi mata baristanya

“dari siang sampai sore full rame buk,ni sebentar lagi juga rame bu” ucap barista yang menjawab pertanyaan dari Clara

“yaudah kalau gitu, tolong bikinin saya butterscot satu ya,saya mau ngerjain skripsi dulu” ucap Clara yang menuju sofa yang ada di cafe

Di sela-sela Clara mengerjakan tugas skripsi ada sosok laki-laki yang mendatangi mejanya Clara dan duduk di sebrangnya Clara

“baju saya gimana ya sudah siapkan” ucap sosok laki-laki yang Clara tabrak kemarin

“e-eh bapak kok bisa disini” ucap Clara dengan wajah heran melihat sosok laki-laki itu berada di depan hadapannya

“kenapa emangnya?inikan tempat umum”ucap laki-laki tersebut

“hmm.. itu baju bapak sudah saya cuci cuman belum sempet kabarin bapak tadi” ucap Clara dengan menatap mata laki-laki tersebut

“sayakan sudah disini jadi mana bajunya” ucap laki-laki tersebut sambil mengangkat alisnya sedikit

“yah ga saya bawa dong pak,saya juga ga tau kalau bapak kesinikan” ucap Clara

“jadi kapan mau kamu kasih baju saya” ucap laki-laki tersebut

“atau gini deh pak ke apartemen saya aja nanti untuk ambil bajunya,apartemen saya ada di lantai 8 nomor 804,saya lagi buru-buru ada urusan mendadak” ucap Clara yang membereskan laptopnya dan beranjak dari sofa meninggalkan laki-laki tersebut begitu saja

Clarapun pergi balik ke kantor karna ada berkas laporan yang ketinggalan dan pulang ke apartemennya setelah mengambil berkas tersebut

Mahasiswi & AjudanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang