Chapter 9

1.8K 136 115
                                    

WARN : THIS BOOK CONTAINS MATURE CONTENT THAT IS NOT SUITABLE FOR SOME AUDIENCES. PLEASE BE A WISE READER.

©BB922020
_____________________________________

Bola mata Baekhyun hampir saja menggelinding keluar dari tempatnya. Bagaimana tidak? Begitu ia melangkah keluar dari kamar Jackson, ia langsung dihadapkan dengan sosok Park Chanyeol yang tengah bersedekap angkuh.

Tubuhnya berbalik mencoba kembali masuk ke kamar, namun tindakan itu dengan mudah dihentikan oleh suara berat.

"Mau kemana?"

Menghindar adalah satu-satunya cara yang terlintas di kepala. Demi Tuhan, Baekhyun masih mengingat semuanya.

"T-Tentu saja aku harus menemani Jackson, memang apa lagi yang dilakukan oleh seorang pengasuh?"

"Berhenti menghindariku dan kembali ke kamar."

Detak jantung Baekhyun tak mau mereda saat dua pasang mata saling bertemu. Mata yang selama ini menatapnya setajam anak panah kini dipenuhi kelap-kelip bintang kedamaian.

Baekhyun segera memalingkan wajah dan menyilangkan kedua tangan di depan dada sebagai bentuk proteksi diri. Dia tak mau membiarkan kedua mata mereka terkunci lagi. Berbahaya.

"Aku akan tidur di sini malam ini."

"Kau mau berjalan sendiri atau aku yang menggendongmu kembali ke kamar?"

"Chanyeol!" Baekhyun sontak protes.

Ekspresi dingin yang tak berubah. Chanyeol setia mengeluarkan aura penuh dominasi yang selalu ia gunakan untuk mengancam orang lain. Dia tidak ingin dibantah. Sudah cukup Baekhyun menghindarinya seharian penuh. Chanyeol tidak tahan lagi.

"Kuhitung sampai tiga. Satu—"

"Berhenti memaksaku."

"Dua. Ti—"

"Aku bisa berjalan sendiri!" Pekik Baekhyun lalu mengambil langkah cepat menuju kamar Chanyeol berada meninggalkan sosok tinggi yang menatap datar setiap langkahnya.

Begitu tiba di kamarnya yang megah, Chanyeol disambut oleh gundukan selimut di atas kasur. Tak perlu menebak isi pikiran, Baekhyun jelas sedang menghindarinya untuk yang kesekian kali.

"Sebenarnya ada apa denganmu?"

Kerutan samar tercetak di dahi. Chanyeol tidak bisa memahami sikap aneh Baekhyun. Apa alasan yang cukup bagus untuk menjelaskan tingkahnya?

"Jangan pedulikan aku."

Suara itu teredam oleh selimut.

"Buka."

"Tidak."

Chanyeol merotasikan bola mata. Ia tak berminat untuk memulai perdebatan.

"Aku perlu pendekatan dengan Jackson. Kau harus membantuku."

Setelah beberapa menit terlewati, ucapan itu akhirnya berhasil membuat si mungil menyembulkan kepala dari balik selimut. Ia mengintip pria yang kini berbaring di sebelahnya.

Baekhyun lupa. Dia terlalu sibuk menata hati hingga melupakan misi mengakrabkan Chanyeol dan Jackson.

Ia berdeham kecil. Kini tak lagi bersembunyi.

A ROSE ON METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang