Chapter 11

1K 121 72
                                    

WARN : THIS BOOK CONTAINS MATURE CONTENT THAT IS NOT SUITABLE FOR SOME AUDIENCES. PLEASE BE A WISE READER.

©BB922020
_____________________________________

"Tuan Muda Jackson menunjukan gejala trauma. Saya sarankan untuk segera melakukan pemeriksaan fisik dan psikologis."

Baekhyun menghela napas berat saat teringat kembali penjelasan dokter beberapa hari lalu. Mata sipitnya beralih pada Jackson yang terlelap di tempat tidur.

Terlalu kejam jika anak sekecil itu harus menanggung banyak rasa sakit dari orang dewasa. Kehadirannya sejak awal tidak pernah menjadi harapan. Dia tidak diinginkan dan dibuang begitu saja seperti barang yang tidak layak pakai.

Suara langkah seseorang terdengar berjalan masuk ke dalam kamar.

"Bagaimana keadaannya?"

Kunjungan Jinyoung merupakan hal baru bagi Baekhyun. Saat ini dia telah kembali ke mansion milik Chanyeol dan pria itu secara suka rela datang untuk melihat kondisi Jackson.

"Kemungkinan besar Jackson memiliki trauma pada suara tembakan. Dokter bilang kita perlu tindakan lebih lanjut."

"Aku akan mengurusnya."

Baekhyun memandang sosok Jinyoung yang kali ini nampak berbeda. Tidak ada nada usil seperti biasa. Dia hanya berdiri tegap dengan raut wajah tegas. Jika seperti ini dia cukup mirip dengan Chanyeol.

"Kau menerima keberadaan Jackson...?" Baekhyun bertanya dengan hati-hati.

"Apa ada cara yang lebih baik selain menerimanya?"

Balasan itu terdengar dingin. Fakta bahwa dirinya memiliki seorang adik tiri adalah kenyataan terburuk. Tidak akan mungkin dia bisa menerimanya dengan senang hati. Dia sangat kecewa, namun perasaan marah sudah sangat terlambat untuk dirasakan sekarang.

"Aku sedikit membencinya, tapi setelah melihat dia histeris kemarin aku menyadari bahwa dia hanya seorang anak kecil."

Jinyoung menghela napas.

"Saat dia sudah beranjak dewasa dan cukup kuat untuk berkelahi, aku akan memukul wajahnya."

Baekhyun menoleh setelah mendengar ucapan terakhir pria itu. "Tolong jangan sakiti putraku."

Ucapan tersebut membuat Jinyoung mendengus pelan oleh reaksi yang tak diduga, namun dia bisa mengerti perasaan Baekhyun. Bagaimanapun juga dia harus memberi Baekhyun apresiasi besar karena telah merawat dan menyayangi Jackson dengan tulus di saat semua orang menganggap anak itu sebagai pembawa sial.

"Kau sungguh akan mengurus pengobatan Jackson?"

"Serahkan saja padaku. Aku akan mencari dokter terbaik untuknya."

Baekhyun mengangguk tanda mengerti.

"Terima kasih."

"Dia adikku."

Baekhyun bisa melihat sorot mata Jinyoung meredup.

Jinyoung bukan seorang pria dengan pemikiran rumit seperti Chanyeol. Semua akan lebih mudah baginya jika menerima keadaan terlepas dari betapa sakit fakta yang menusuk dada. Memang siapa yang bisa menduga jika sang ibu akan berselingkuh?

Mendengar itu, Baekhyun sedikit bernapas lega karena setidaknya Jackson masih memiliki seseorang yang mau menerima kehadirannya.

"Kau bisa pergi menemui Chanyeol. Biarkan Jackson bersamaku. Aku akan menjaganya."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 01 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A ROSE ON METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang