01.

130 27 2
                                    

"KALEAAA" teriak pemuda bersurai hitam itu yang baru saja bangun dari tidurnya.

deg.

segara lah ia rampas ponselnya yang berada di samping itu.
mencoba mencari nama kesayangan nya, dan menghubunginya.

"halo, kenapa sayang? " jawab seorang wanita di seberang.

"l-lea.. k-kamu gapapa kan?" tanya nya dibumbui sedikit rasa khawatir

"aku gapapa, kenapa memang nya? habis mimpi buruk lagi ya? " tanya kalea terdengar sedikit mengejek.

"iya... aku mimpi buruk lagi" ujar nya sendu

"jenan sayang, aku baik-baik aja kok gausah khawatir aku baik-baik aja kok kan ada kamu yang selalu lindungin aku" ucap kalea sembari terkekeh pelan diakhir.

"kamu jangan kemana-mana aku mau kesana, ada yang mau di titip ga?" tanya jenan

"donat aja, jangan ngebut hati-hati" jawab kalea

"oke sayangg, dadahh sampai ketemu nanti" jenan langsung bergegas mandi sebelum menemui kekasih tersayang nya.

»»--⍟--««

tak dirasa matahari sudah hampir tak menampakan dirinya.

akan tetapi itu tak membuat sepasang kekasih yang sedang berperang dengan alat dapur berhenti.

diiringi dengan tawa yang bahagia.

"hahahaha kamu kaya hantuu" ucap Lu sembari tertawa melihat sang kekasih yang wajah nya penuh dengan tepung

leon yang diejek hanya menampilkan raut datar nya, tiba-tiba dia mengoleskan tangan nya yang berlumuran tepung itu ke wajah Luna.

"IHHH RASAIN NIHH" teriak Luna seraya melumuri tangan nya dengan tepung

terbitlah aksi kejar-kejaran antara kedua nya dengan diiringi tawa.

"hah.. hah.. udahh.. aku capek" Luna mendudukkan dirinya di sofa sebelahnya.
Leon hanya tersenyum menanggapi.

"mandi dulu gih, biar aku aja yang bersihin dapur" Leon berjalan ke dapur disusul luna
"okee makasih sayangg" jawab Luna menyusul Leon.

ia melepas apron yang melekat di tubuhnya lalu mendekati Leon yang sedang mencuci piring.

cup

Luna mengecup pelan pipi leon

"makasih sayangg" ucap luna lalu dengan cepat berlari ke atas.

Leon matung, apa barusan?

dia memegangi pipinya yang baru saja di kecup oleh luna, bibir nya membentuk kurva indah. pipinya memanas.

apa-apan? dia salting?.

leon menggeleng pelan dan melanjutkan aktifitas nya yang sempat tertunda sebentar itu.

setelah semua selesai dia langsung melepas apron nya dan menaruhnya ke tempat semula.

Luna menuruni tangga sembari bersenandung kecil.

"kalau jalan itu dilihat jalannya bukan malh nyanyi terus sambil liatin hp, kalau jatuh siapa yang repot?" cerocos Leon sambil berkacak pinggang.

"iya iya maapp" jawab Luna dengan cengiran tak berdosa nya.

leon hanya menggeleng pelan dengan tingkah Luna itu.

"udah selesai nyuci piring nya?" tanya luna mendekati leon.

dark night || jaemrinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang