04.

59 22 2
                                    

"sayangg" jenan berjalan mendekati kalea dengan senyum merekah yang menghiasi wajah tampan nya itu.

kalea memutarkan bola matanya malas, baru pulang udah di suguhin pemandangan seperti ini.

"udah lama disini?" tanya kalea

"lamaaa bangettt, kamu habis kemana sii?"
tanya  balik jenan.

"jalan sama pacar aku" ucap kalea dengan muka tengil nya.

"ishh" jenan menghentakkan kaki nya kuat dan berjalan jauh dari kalea

membuat kalea yang melihat itu terkekeh pelan dan menggelengkan kepalanya.

"eh iya je, masalah kemarin gimana?"

"gatau, belum di temuin"

"KALEAAAA I'M KOMINGGG!!"

»»——⍟——««

kamar kalea kini sudah tidak terbentuk lagi, bantal guling dimana-mana. seperti kapal pecah sudah.

dan semua itu adalah ulah wilona, grace, nathalie,kalea, jenan dan jian. siapa jian? jian adalah sahabat jenan, dan teman ekat kalea juga.

mereka sedang bermain truth or dare, yang kalah hukuman akan di lempar bantal dan muka nya di coret dengan bedak bayi.

wajah nathalie sudah seperti bayi yang baru selesai mandi dan dibedaki sang ibu. bedak bayi yang terlalu banyak membuat pemandangan nya agak kabur.

"WAJAH NATHALIE AHAHAAAA" tawa grace meledak kala melihat wajah sabahat nya seperti bocah hilang. mana muka nya melas banget lagi.

"PFTT- NAT AHAAHAHAAAA" kalea yang melihat juga ikut tertawa dibuatnya.

"udah udahh, kasian noh wajah nya kek anak ilang" jian membuka suara

"cukup, ayo kita makan" wilona beranjak dari duduknya dan berjalan keluar menuju dapur kalea.

tadi dirinya sempat membeli beberapa bahan masakan sebelum kesini, memang niat awalnya mereka kesini adalah untuk masak-masak. namun karena kedatangan jian membuat mereka bermain seperti ini.

grace dan jian menyusul wilona kebawah, nathalie dan jenan pergi dulu ke kamar mandi untuk membasuh wajah mereka.

kalea sibuk membereskan kamar nya, untung bedak nya tadi tidak sampai mengotori sprei kasur nya.

"ayo yang, kebawah" ajak jenan seraya merangkul pinggang kalea.

"bentar tunggu nathalie dulu ish" jawab kalea sedikit kesal.

tak lama nathalie keluar dengan bath robe yang melekat di tubuh nya, dan handuk yang melilit kepala nya.

"lah? lu mandi?" tanya kalea sedikit heran, pantas saja lama.

"iya hehe, sekalian lee" jawab nathalie

jenan dan kalea keluar kamar dan meninggalkan nathalie di sana sendirian.

"lah, nathalie mana?" tanya grace kala melihat jenan dan kalea turun namun tak bersama nathalie.

"mandi" jawab jenan singkat.

grace hanya menganggukkan kepalanya pelan.

»»——⍟——««

mereka sekarang sudah duduk apik dengan posisi melingkar dan makanan di depan mereka.

setelah makanan jadi, wilona mengajak mereka untuk pergi ke taman belakang milik kalea, biar kesan nya kek camping gitu, kata wilona.

mereka hanya nurut dan tidak membantah sama sekali.

ditemani api unggun di tengah dan cahaya bulan membuat pemandangan menjadi indah, oh jangan lupakan bau harum bunga disekitar mereka.

"yang gerak cuci piring" ucap jian tiba-tiba, membuat mereka semua seketika berhenti di tempat. layak nya seorang patung.

lama dengan keadaan seperti itu, membuat wilona pegal sendiri dan duduk.

"WILONA CUCI PIRINGG" teriak nathalie

"gamau, ga adil banget. gua udah masak tadi, gantian dong. masak wilona semua" ucap wilona kesal.

"udah, biar gua ama kalea aja" ujar jenan lalu mengambil piring kotor yang tergeletak itu. kalea menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

"avv mama papa ciee" ucap jian tiba-tiba.

"gajelas" guman nathalie pelan namun jian mendengar nya.

"gua denger ya nathalie jelek"

"dihh"

»»——⍟——««

saat ini jenan dan kalea sedang berada di kamar kalea, tadi jam 8 mereka semua sudah pulang. tapi jenan gamau, dirinya mau menginap disini saja, kangen kalea katanya.

"yang" panggil jenan kepada kalea yang sedang pakai make up. kalea membalas nya dengan deheman singkat, membuat jenan mendengus kesal.

"yanggg" rengek jenan lagi.

"apa siii? hm?" jawab kalea.

"pengen ice cream"

"yaudah silahkan beli"

"ayang mahh, ayoo beli barenggg" jenan memasang wajah memelas nya. membuat kalea sedikit merinding.

"gamau ah males" jenan semakin cemberut dibuat nya. "ayo lahhh, yang" ucap jenan lagi. maksa bener dah

"yaudah lah, aku beli sendiri. awas aja kalau minta"

"udah sana, Hus Hus"

dark night || jaemrinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang