08.

30 3 0
                                    

Wilona segera mereka bawa ke rumah sakit terdekat, wilona mengalami luka yang cukup serius di bagian belakang kepala dan juga kaki nya.

Grace sedikit terlambat datang karena tadi dirinya ada urusan mendadak yang tak bisa dirinya tinggal.

Grace menatap nanar wilona yang terbaring lemah di depan nya, kulit dingin dengan wajah yang pucat, serta beberapa memar di bagian wajah dan tubuh nya.

David sudah di penjara karena kasus penganiyaan dan penculikan. Dan yeji yang melaporkan itu semua.

Kalea terduduk lemas setelah melihat keadaan wilona. Jenan mengusap pelan punggung kalea guna sedikit menenangkan, tak menutup kemungkinan jika jenan juga sedang bersedih.

Orang yang dia anggap sebagai adik nya sendiri kini terbaring lemah dengan infus dan alat-alat yang menempel di tubuhnya.

Kalea menangis lagi, jenan langsung sigap memeluk nya, kalea bersandar di dada jenan sembari menangis tanpa suara.

Ryunjin, yuna dan yeji tak bisa ikut kemari. Ada sesuatu yang harus mereka selesaikan. Hanya kalea, jenan, dan Grace yang ada di sini.

Jenan melirik jam yang tertempel di dinding, sekarang sudah lewat waktunya makan malam, namun karena keadaan seperti ini apakah mereka sempat untuk makan?

"Sayang, Grace, ayo makan" Ujar jenan menatap kedua nya bergantian. Tak ada respon dari kedua nya membuat jenan menghela nafas panjang.

"Kalau ga makan nanti kalian sakit," Jenan mengusap punggung kalea pelan dengan mata yang menatap Grace.

Grace menoleh sekilas dan menatap pintu ruangan wilona. Di sana wilona terbaring lemah tak makan dan tak minum. Lalu dia disini makan minum tanpa menunggu wilona?

Grace menggelengkan kepalanya sebagai respon.

"Kamu mau makan?" Jenan berucap pelan masih dengan tangan yang mengusap punggung kalea. Kalea menggeleng pelan, namun sekarang dirinya sudah tidak menitikkan air mata lagi.

Jenan yang melihat respon keduanya pun menghela nafas pelan, tak ada pilihan lain kecuali menuruti mereka berdua.

"Lo kalau mau makan dulu gapapa kok je, kita nanti nyusul belakangan" Ucap Grace sembari menatap punggung polos kalea.

"Gak, kita makan bareng" Jawab jenan cepat.

Tiba-tiba ada beberapa suster yang berlari menuju kamar tempat di rawat nya Wilona, mereka yang melihat itu langsung berdiri tegap dan memandang beberapa suster di depan nya. Kalea menahan tangan dokter yang juga ingin masuk ke dalam, dirinya ingin bertanya

"Ada apa dok? Apakah Wilona baik-baik saja? " Kalea berucap dengan mata yang bergetar, sang dokter menghela nafasnya, lalu menjawab "kondisi pasien melemah, namun kami akan berusaha se baik mungkin"

Kalea menatap kosong pandangan di depannya.

Apa lagi ini Tuhan? Baru saja kemarin Nathalie meninggal, sekarang Wilona juga- ah sudah lah.

Kalea kembali terduduk, dirinya merenung.

Satu jam telah berlalu, dan dokter pun keluar dari ruangan tersebut. Jenan dengan sigap langsung berdiri dan menanyakan kepada sang dokter tentang keadaan adik nya.

Kalea dan Grace hanya menatap mereka dengan tatapan datar.

"Kondisi Wilona semakin melemah"

dark night || jaemrinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang