02.

76 23 1
                                    

suara tembakan nyaring terdengar di salah satu hutan.

"kita gaboleh pisah. harus jaga satu sama lain" ucap kalea menggenggam tangan sahabat nya

"sebenernya jumlah mereka ada berapa sih?" tanya grace pada kalea. kalea mendengus kesal lalu menjawab.

"sedikit, cuma 3." kalea menyahut dan melepaskan genggaman nya. berlari ke salah satu pohon disana dan bersembunyi dibaliknya.

dor!

dor!

satu lawan tumbang terkena tembakan yang dilayangkan oleh kalea.

mendengar suara tembakan yang dilayangkan oleh salah satu teman mereka, grace, wilona pergi ke salah satu pohon lain dan jenan menyusul kalea.

"lea, ayo kesana!" ujar jenan seraya menarik kalea pergi dari pohon itu.

dor!

"NATHALIEE!"

"NATTT"

nathalie terkena tembakan tepat pada bahu sebelah kanan nya. lalu dari belakang terdengar suara para burung yang beterbangan.

"nat, sini"

"ayo pergi!"

»»——⍟——««

saat ini mereka sedang berada di rumah kalea. mengobati luka tembak yang ada, kalea juga terkena tembakan pada bagian lengan nya. namun tak separah nathalie.

nathalie dilarikan ke rumah sakit.

"habis ini ayo kita jenguk nathalie." ucap kalea lalu bangun dari duduk nya dan mengambil jaket kulit miliknya.

"sayang, luka kamu gimana?"

"gapapa, luka kecil doang"

"udah lah jen, kalea udah biasa kena tembakan kek gitu" wilona menghampiri kalea dan membisikkan sesuatu padanya. membuat jenan menatap Grace lekat, dan grace hanya mengendikkan bahu nya.

kalea mengangguk samar.

"oke"

»»——⍟——««

ruangan bernuansa putih dan bau obat-obatan yang menyeruak. nathalie menerjapkan matanya pelan, melihat sekeliling nya.

rupanya dia ada di rumah sakit. teman-teman nya yang tidur di sofa dengan posisi yang tidak karuan membuat nathalie tertawa.

"eoh, sudah bangun?" tanya kalea menuju tempat nathalie. dirinya habis dari kantin untuk membeli beberapa makanan untuk teman-teman dan kekasihnya.

nathalie mengangguk sebagai jawaban.

"sekolah gmn le?"

"udan gua ijinin kok kalian semua, santai"

jenan menggeliat pelan, menerjapkan mata nya beberapa kali lalu menghampiri kalea.

kalea tertawa melihat muka bantal sang kekasih, mata nya masih belum sepenuhnya terbuka. jenan memeluk kalea dari belakang dan nathalie yang melihat itu hanya menggelengkan kepala nya pelan. sudah biasa dirinya melihat kebucinan dua anak itu.

"cuci muka dulu sana." ucap kalea seraya melepaskan tangan jenan yang melingkar di perut nya.

jenan menggumam pelan dan melepas pelukan nya lalu berjalan dengan gontai ke arah kamar mandi.

kalea menggelengkan kepalanya melihat itu.

"gua boleh pulang kapan, le?" tanya nathalie sembari menatap kalea lekat.

"gatau, kayanya ga lama lagi sih"

»»——⍟——««

kalea dan jenan sekarang berada di kamar milik kalea. mereka memutuskan untuk pulang dan besok pagi baru kembali ke rumah sakit.

"sayanggg, pengen pelukk"

"geli jee, peluk peluk aja gausah kek gitu"

"ihhh ayang mah gituu"

"bodoamat jelekk"

kalea tertawa terbahak-bahak saat melihat jenan memasang wajah kesal nya. bibirnya yang mengerut lucu, pipi nya yang menggembung, jangan lupakan juga mata nya yang melotot itu.

"apasihh, sini sinii bayi nya akuu" ucap kalea merentangkan tangan nya. melihat itu jenan langsung menubruk kan badannya ke kalea.

kalea mengusap punggung jenan pelan. dia tau kalau kekasihnya sedang cape, sebentar lagi mereka ujian. ditambah lagi jenan itu ketua osis.

"mau makan apa?"

"gofood ajaa, aku males keluar."

"yaudah, bahan makanan ku juga habis"

"sayang kalea" gumam jenan yang masih setia memeluk kekasih nya.

"iyaa tau"

"ihh kok gitu jawabannya!!"

"sayang jenan jugaaa"

dark night || jaemrinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang