rumah baru

570 35 5
                                    

Disinilah renjun dikamar bernuansa putih berada tampak tenang dan damai.tak berselang lama terdengar suara ketukan pintu yang mengalihkan perhatiannya.

"Maaf tuan, sarapannya."

Renjun terus melihat lelaki kekar yang lebih tua darinya memasuki ruangan dengan nampan berisi makanan.dan meletakkan di meja dekat ranjangnya.

"Terimakasih"

"Tidak usah berterima kasih itu memang tugas saya.cepat dimakan tuan sebelum dingin.bila ada perlu lain tuan bisa memanggil saya dibawah."

Dijawab anggukan oleh renjun.

Keadaan renjun mulai membaik.meski dia belum tau siapa yang menyuruh dua orang yang membawanya kesini tapi di sini dia merasa aman.dan perlakuan orang-orang di rumah ini juga sangat baik sehingga dia nyaman.
.
.
.
.

Sudah dua minggu dia dirumah itu.dia benar-benar sudah pulih.
Dipikirannya berkecamuk apa yang akan dilakukan selanjutnya.karena bosan dia turun ke bawah untuk meminta izin keluar mengunjungi ibunya.

Karena sejak menikah.renjun belum mengunjungi ibunya.untungnya kabar terakhir dari ibunya saat telpon dulu.ibunya tinggal dengan paman johny.jadi dekat untuk renjun mengunjungi ibunya.

"Maaf Hyung.bolehkah aku pergi keluar mengunjungi ibuku."

"Apakah lama"jawab salah satu orang yang renjun tanyai.

"Mungkin."

"Saya akan mengantar anda"

"Tidak usah Hyung."

Meski renjun belum mengenal dua orang yang merawatnya selama dua Minggu ini.dan tampang dan postur tubuh mereka seperti mafia-mafia di film-film.tapi renjun nyaman dan  mereka juga baik pada renjun.

Tapi tetap saja pikiran renjun selalu bertanya mereka itu siapa.atau siapa yang menyuruh mereka.

Dan setiap renjun tanya.mereka hanya menjawab.
"Tuan hanya perlu tidak takut pada kami.dan menganggap rumah ini seperti rumah sendiri."

.
.
.
.
.
.
Akhirnya renjun pergi ke rumah paman johny.sesampai disana dia langsung menekan bel rumah itu dengan senyum rindu.
Tak berselang lama Yeon membuka pintu.

"Kak renjun" wajah rona senang terpancar diwajahnya.

Renjun membalas dengan senyuman dan pelukan hangat.

"Masuk kak"

"Iya"

Renjun mengikuti Yeon masuk kedalam.dan duduk dikursi sofa ruang tamu setelah Yeon mempersilahkan.

"Kakak mau minum apa?biar aku buatkan."

"Terimakasih yeon.aku kesini ingin bertemu ibu."

"Ibu...?"

"Iya, ibuku"

"Kak renjun beneran ingin bertemu bibi.apa kak renjun tak tau kemana bibi?."

"Lama sekali terakhir aku menelpon ibu saat ibu memberi kabar kalau dia tinggal disini agar dekat rumah sakit sehingga dia dengan mudah untuk kontrol."

Yeon terdiam lama.....

"Kak renjun ingin bertemu dengan bibi.aku akan antar."

"Apa dia pergi ke rumah sakit atau jalan-jalan.kau sampai repot-repot mengantarku."

"Iya.bibi sedang bersenang-senang karena dia melihat anaknya mempunyai keluarga baru yang menyayangi nya."

Renjun tertawa terpaksa dengan pernyataan Yeon.

"Kakak tunggu dulu.aku akan mengambil tas ku."

Tak berselang lama Yeon kembali dengan tas dan mantelnya.karena diluar juga dingin.

"Ayo kak kita berangkat!."

"Ehm" renjun mengangguk dan mengikuti Yeon.

Istri Ke duaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang