semakin dekat

422 25 0
                                    

Renjun dirumah sendirian setelah pulang mengantar jisung sekolah.dia berkeliling taman rumah itu untuk menghilangkan kebosanan.

Saat duduk dikursi tanam menikmati udara sejuk.mark tiba-tiba Duduk disebelahnya.

"Apa kau mencoba menjadi penjilat.kita sama hanya sebuah boneka"

Renjun mendengar perkataan Mark seakan ingin mengangguki pernyataan benar itu.

Tapi dia menatap mark seakan bodoh.mark tertawa melihat ekspresi wajah renjun.

"Apa yang kau lakukan disini."

"Menikmati yang ada"

"Bagaimana dengan mu kenapa tak bekerja atau menemani istrimu"

"Kerja ku bisa ku handel darimanapun.dan istri...kau tau kami tak pernah akur.kau pernah lihat sendiri."

"Ayo jalan-jalan.sepertinya kau orang yang seru" tiba-tiba mark menarik tangan renjun.

.
.
.
.
.
Sekarang mereka berada disebuah mol mewah.mark mengajak renjun berkeliling ke barang-barang mewah.mark sempat mencoba-coba dan menawari renjun bila ingin membeli sesuatu.tapi renjun menolak.

Mark yang melihat renjun tak nyaman menanyainya.

"Apa ada masalah"

"Aku tidak terlalu nyaman dengan barang-barang ini.bisa kau membawa ku ketempat lain."

"Eee..." Jawab Mark bingung.

"Bagaimana kalau kau ku traktir daging bakar terlezat hari ini" ajak renjun.

.
.
.
Renjun dan Mark berada di gang tapi dengan toko yang tertata rapi dan estetik.

Renjun mengajak masuk Mark yang ke sebuah rumah makan yang mengeluarkan bau daging panggang yang tercium begitu lezat.

"Bibi pesan 2 porsi daging bakar"pesan renjun sambil duduk disudut ruangan.

"Tempatnya nyaman dan aromanya lezat.semoga tidak mengecewakan." Monolog mark.

"Kau harus coba "

Setelah menunggu beberapa menit pesanan mereka datang.
Renjun memanggang daging setelah matang mencelupkan ke racikan saus dalam mangkok lalu menyodorkan daging di mulut nya Mark.
(Seperti menyuapi)

Mark melihat heran.

"Kau harus pertama yang makan.kalau tidak enak akan aku habiskan sendiri"

Mark pun melahap suapan ditangan renjun.

Mark terdiam menikmati.lalu mengambil daging lagi dengan tergesa-gesa.Renjun yang melihat tersenyum.

mark terasa nyaman melihat senyum teduh renjun yang hangat.

Mereka makan sambil bercanda menceritakan hal-hal lucu seakan sudah kenal lama.

"Ternyata kau lebih asyik dari yang kupikirkan"

Renjun mengangguk.mereka seakan tak canggung saat Renjun menyuapi Mark lagi.
(Karena sebenarnya renjun orang nya hamble dan gampang bergaul)

Renjun benar-benar mentraktir mark.lalu mengajak Mark berjalan dipinggiran sungai

"Aku lebih suka melihat ini dari pada barang mewah tadi"

Mark tersenyum

Renjun melihat jam di hp nya.dia lalu teringat sesuatu.

"Waktunya menjemput jisung"

"Aku antar"

"Terimakasih"

..
..
.

DIKANTOR JENO

jam istirahat Jeno menatap bekal makanan yang dibawakan renjun.Terlihat cantik dan nikmat sayang untuk dimakan.

Dia terus menatap makanan itu tanpa dia sadari jeamin temannya masuk ke dalam ruangan.

"Apa kau kenyang dengan tersenyum menatap makanan itu"

Jeno yang  baru sadar langsung menoleh ke jeamin.

"Baru kali ini aku dibawakan bekal makan siang oleh istri "

"Yonna membawakanmu bekal.wah itu sebuah keajaiban.apa kau takut memakannya karena terakhir aku makan makanan yonna saat dia syuting rasanya aku ingin muntah"

"Bukan"

Lalu jeamin mendekat melihat kotak makan itu.

"Jelas ini bukan bikinannya,apa dia beli"

"Bukan...ini bikinan renjun"

Jeamin mengerutkan dahi

"Siapa renjun "

"Istri ke dua ku"

Jeamin kaget

"Sejak kapan"

"Beberapa hari yang lalu.apa yang kau lakukan"

Jeno langsung mencoba menjauhkan bekalnya dari jeamin.tapi ternyata jeamin lebih cepat dari jeno.jaemin langsung mengincip tumis daging itu.

"Enak... lembut"
Jeno langsung terdiam saat jeamin mengunyah pelan.

"Kau harus mengenalkan ku padanya.bagaimana yonna apakah dia marah"

"Tidak.dia baik pada nya.dia berjanji akan memulai dari awal."

"Lalu"

"Renjun tak tau aku sudah menikah.dan malam pertama aku meninggalkannya mabuk di bar.dan malam selanjutnya dia melihat ku tidur dengan yonna.aku saat itu melihatnya meneteskan air mata.tapi tak tau apa yang terjadi besoknya dia bersikap biasa saja dan malah memperlakukan ku selayaknya suami yang biasa aku lihat dan dengar dari mereka yang menikah harmonis tidak seperti ayahku Sekarang."

Jeamin mendengarkan...

"Kau memang biadab.biar aku yang menjaganya.makanlah..."canda jeamin sambil menyerahkan kotak makan itu dan pergi meninggalkan ruangan Jeno.

.
.
.
.
.
.

Istri Ke duaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang