2.3 𝙋𝙖𝙨𝙩 ( 𝘊𝘩𝘰𝘪 𝘉𝘦𝘰𝘮𝘨𝘺𝘶 ) 🐻🔥

45 8 0
                                    

Daegu, 13 Maret 2001


Terdengar suara tangisan bayi dari ruang persalinan.

Hari itu, semua orang yang berada dalam ruangan itu sangat senang, dan semuanya bersuka cita, apalagi seorang wanita yang sekarang menjadi sosok ibu, dan lelaki tampan yang sekarang berperan sebagai ayah.

Hari itu, lahir seorang anak laki-laki bernama Choi Beomgyu.

Hari itu menjadi hari yang sangattt bahagia bagi seorang ayah dan ibu dari Choi Beomgyu.

Anaknya itu terlihat sangat cantik, sekaligus juga tampan.

Bulu mata yang sangat indah, kulit putih dan lembut.

Pandangan pertama nya terasa begitu lembut, dan sangat tulus.

Ibunya dengan bahagia memberikan asi pertamanya untuk sang anak, ya.. Choi Beomgyu, anak pertama, dan semata wayangnya yang sudah ditunggu selama bertahun-tahun.

"Cieeee ada yang udah jadi ibu nih, jangan banyak stress ya sayang. Kamu enjoy aja jadi ibu" ucap lekaki dengan sekitar umur 30an keatas. Ya.. Itu adalah ayahnya.

"Isshhh, apaansih pah, geli ahh, jangan gitu" jawab istrinya dengan wajah yang memerah karena malu.

Mereka tertawa bersama.

Ayahnya sangat lega, karena keduanya bisa selamat, tidak ada yang hilang, syukurlah...

Tapi disisi lain, ayahnya khawatir akan penyakit yang di idapnya.

Karena seringkali, jika penyakit itu kambuh, akan menyusahkan dirinya, apalagi jika tidak ada orang di sekitar nya, bisa saja dia mati sesak nafas.


Seoul, 13 Maret 2004.


Hari itu adalah hari ulang tahun Beomgyu yang ke 3thn.

Tapi ia sedih, karena ibu dan ayahnya tidak ada dirumah saat ia bangun tidur.

Tapi ia tidak tau apa yang sebenarnya terjadi..

Ibu dan ayahnya pergi ke sebuah cafe untuk menyiapkan ulangtahun sangat anaknya, dan memberinya suprise, itulah mengapa ia meninggalkan Beomgyu dirumah sendiri bersama suster nya.

Tapi, pada saat persiapan ulang tahunnya itu, entah mengapa, suaminya sesak nafas, ia meminta tolong orang-orang di sekitar nya.

Dengan panik, orang-orang yang berada di sekitar nya itu mencoba mengobati asmanya, tapi mereka tidak tau apa yang harus dilakukan, hingga akhirnya mereka memutuskan membawa suaminya ke dokter terdekat.

Istrinya? Tentu saja ia menangis melihat keadaan sang suami, dia pun ikut mengantarkan ke dokter terdekat.

Untungnya, sang suami berhasil di tangani, tapi ia masih belum sadar dari pingsannya.

Istrinya pun mengabari ART rumahnya, untuk menyuruh Beomgyu tetap dirumah, dan jangan kemana-mana, dan bersabar.



Bi ziza

|selamat sore bi, saya titip Beomgyu ya, tolong sampaikan padanya untuk bersabar, dan jangan keluar rumah. Beri dia coklat di kulkas agar dia tenang, saya minta tolong ya bi, terimakasih|

|baik bu, memangnya ada apa disana? Apakah ibu akan pulang telat?|

|saya sepertinya tidak pulang, karena suami saya penyakitnya kambuh, dan sampai sekarang belum sadar dari pingsannya|

|baik bu, semoga tuan besar cepat pulih|



**********

ITS NOT US! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang