10. 𝘏𝘪𝘥𝘪𝘯𝘨

14 3 0
                                    

Setelah mereka semua sampai di bunker Taehyun, mereka sangat terkesima. Bagaimana tidak? Bunker milik Taehyun sangatlah mewah dan nyaman, juga tidak pengap.. Tidak seperti bunker biasanya.

Jika disuruh tinggal selamanya disana, mereka juga siap jika bunker nya seperti itu.

"Wow... Ini beneran bunker? Sebagus ini?" ucap Yeonjun terkesima.

"Iya.. Bunker ini udah lama gk gw datengin, jadi kangen" ucap Taehyun mengenang masa lalu nya.

"Oh iya.. Bin, mobil lu parkir di lantai paling bawah ya. Lu arahin aja mobil lu ke tempat parkir atas, nanti tinggal masukin lift aja" jelas Taehyun, yang dibalas tanda 'oke' oleh Soobin dengan senyum dimple nya itu.

Beomgyu sudah tertidur saat di perjalanan, jadi sekarang ia sedang tertidur di kasur yang besar nan empuk itu. Ia terlihat sangat nyenyak dalam tidurnya. Padahal ia baru saja panik karena mendapatkan pesan dari entah siapa beberapa waktu lalu.

"Oh iya tae.. Emang lu yakin mereka gk bakal tau kalau kita sembunyi disini?" ucap Soobin.

"Gw yakin 95%" jawab Taehyun singkat.

"Kenapa cuman 95%?"

"Ya.. Karena semua tempat gk akan ada yang aman 100%, bahkan kalaupun ada tempat dibawah lempeng bumi pun itu gk bakalan aman"

Soobin mengangguk puas atas jawaban Taehyun.

Sekarang, tempat ini akan dijadikan markas untuk mereka, dan persembunyian senjata mereka agar tak ada yang merampas nya.

Karena mereka sangat capek satu hari ini, ralat, beberapa waktu belakangan ini, mereka memutuskan untuk beristirahat beberapa hari, untuk mengembalikan konsentrasi mereka.

Jujur saja, otak mereka banyak terkuras dalam pencarian Hueningkai.

Disatu sisi, mereka sudah lelah karena tak kunjung menemukan jawaban. Tapi disisi lain ia juga sangat ingin menemukan Hueningkai dan tak ingin ia kenapa-napa.

Tapi sepertinya, iblis itu tidak akan membiarkan mereka beristirahat...

*****

Kai sedang berbaring di kamar nya, dan dengan ipad nya.

Ia sangat suka menggambar, suka sekali.

Tapi sayangnya, dulu ia tidak didukung oleh kakanya, karena katanya itu tak berguna dan tak akan menghasilkan apa-apa. Walaupun ia hilang ingatan, tapi hal-hal yang sudah lama melekat pada dirinya tak akan hilang, seperti hobinya.

"Hari ini gambar apa ya?"
"Hmm... Aku kok kepikiran kata guru sejarah tadi ya.."
"Kecelakaan pesawat 14 Agustus sering banget disebut, emang se dashyat itu ya?"

Saat ia sedang berdiskusi dengan dirinya sendiri, tiba-tiba sosok yang jujur saja ia benci, datang.

"Ternyata lu beneran lupa ya?" ucap sosok itu pada Kai.

"Kamu siapa sih!! Kenapa ganggu aku terus. Kamu maunya apa?!" sentak Kai.

"Owww.. Santai dong bro, justru harusnya lu say thankyou ke gua. Gua udah nyelametin lu dari kecelakaan itu. Tapi ya mau gimana lagi, kalau kehendak Tuhan lu hilang ingatan ya gue juga gk bisa ngapa2 in. Gua cuman bisa berusaha buat ingatan lu balik lagi" ucap sosok itu panjang lebar.

"Kamu sebenarnya siapa? Terus kenapa kamu selalu terus2 an nampak in diri di depan aku?" ucap Kai kebingungan.

"Kalau mereka udah nyelametin lu, lu juga bakal tau kok.." ucapnya singkat, lalu meninggalkan Kai dengan segala ke kebingungan nya sendiri di kamar itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ITS NOT US! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang