14

5.1K 448 48
                                    

Erine perlahan-lahan mulai membuka kedua matanya ketika suara alarm dari ponsel Oline mengganggu tidur nyenyak nya. Dengan cepat Erine meraih ponsel Oline, mematikan suara alarm itu lalu Melemparkan ponselnya ke sembarangan tempat "kebiasaan buruk si oyine nih, ninggalin aku sendirian di dalem kamar kaya gini. Mana alarm hpnya di nyalain lagi, ganggu aku yang lagi mimpi indah aja sih!!" Erine meraih boneka buayanya lalu mengigit boneka itu "akh nyebelinn!"

Erine mulai beranjak dari kasur, ia meraih handuk yang menggantung di belakang pintunya lalu berjalan memasuki kamar mandi dengan kaki yang di hentakkan. Pagi ini ia merasa sangat kesal pada Oline. Mimpi indah nya menjadi seekor dinosaurus harus di hentikan dengan begitu saja ketika suara alarm di ponsel kekasih nya ini mulai berbunyi.

"Selamat pagi pah, mah" Sapa Oline ketika ia bertemu dengan Kedua orang tua Erine di dapur. Mereka berdua terlihat sedang asik  membicarakan tentang pekerjaan nya masing-masing. Chintya beralih menatap Oline, ia tersenyum kepada Oline "selamat pagi juga Oline" Greselo yang sedang fokus pada layar laptop jadi menoleh, memandangi Oline yang kini berjalan menghampiri bi inem yang sedang memasak "Loh lin, Eyine nya mana?"

Oline berbalik badan untuk menatap Greselo, ia tersenyum "kalau tadi sih Eyine nya masih bobo pah, gaktau deh kalau sekarang" Oline membuka lemari kabinet atas lalu membawa kotak susu bubuk di dalam lemari itu. "Tapi kayanya sih sekarang si Eyine nya lagi mandi pah, soalnya tadi sebelum turun ke bawah Oline sempet nyalain alarm di HP Oline" Greselo memincingkan matanya lalu mengangguk.

Selang beberapa menit Erine mulai menuruni anak tangga dengan sebuah boneka buaya besar yang Erine seret selama ia berjalan menuruni anak tangga "loh tumben gaada vas bunga yang pecah" Gumam Erine sambil melihat ke sekeliling nya. "Ah bagus deh kalau gitu"

"OYINEEE" Pekikan itu berhasil membuat kedua orang tua Erine sedikit terperanjat namun setelah itu mereka berdua kembali tersenyum. Oline tidak peduli dengan pekikan itu, bahkan Oline juga tidak peduli jika nanti nya Erine akan memarahi Oline karna alarm tadi.

Erine menghentikan langkah nya ketika ia melihat kedua Orang tuanya sedang duduk bersama di meja makan. "Selamat pagi sayang" Chintya tersenyum lalu merentangkan tangannya, meminta pelukan yang membuat Erine langsung berjalan perlahan mendekati mamah nya itu.

"Selamat pagi putri kecil papah. Hari libur ini mau kamu pake buat ngapain aja nih sama pacar kamu yang cakep itu" Erine memeluk Chintya namun kepala nya tetap menoleh kepada Greselo, ia menatap Greselo yang kini sedang menatapnya dengan sebuah senyuman.

"Kalau lagi ada yang nanya tuh ya di jawab, bukannya diem aja kaya gitu" Ucap Greselo,Oline menggelengkan kepalanya dengan sebuah senyuman sambil mengaduk segelas susu yang ia simpan di atas meja. Erine menyudahi pelukan nya dengan Chintya, ia menatap Chintya dengan mata yang berkaca-kaca.

"Mamahhh, Erine kangen banget sama mamah. Bilang ke Erine kalau ini bukan mimpi. Erine inget banget kok kalau tadi Erine kebangun gara gara Oyine masang alarm di hpnya" Erine memajukan bibir bawahnya lalu ia kembali memeluk Chintya untuk membuktikan bahwa ini bukanlah sebuah mimpi. "Mamah juga kangen banget sama kamu sayang, maaf ya karna mamah malah pergi ke Jakarta dan ninggalin kamu disini. Maafin mamah juga kalau selama ini mamah gak pernah punya waktu buat kamu. Mamah sayang banget sama kamu"

"Kok papah gak di peluk juga? Kan papah juga pengen di peluk" Greselo memajukan bibir bawahnya lalu merentangkan tangannya, meminta pelukan yang langsung Erine berikan kepadanya.

Oline menatap ketiga orang di depannya, senyuman di wajah Oline semakin mengembang. "Hati bibi rasanya adem banget kalau ngeliat mereka kaya begitu, udah lama banget mereka gak kaya gitu" Oline menoleh kepada bi Inem yang sekarang ini sedang tersenyum sambil menyiapkan sarapan.

Mencintai Secara ugal ugalan (Orine) [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang