Naura-kinandra

789 89 3
                                    

Roma. Atau dikenal dengan julukan kota abadi, ibu kota Italia. Tempat yang saat ini Kinandra tinggali, seberusaha mungkin ia beradaptasi dengan lingkungan sekitar, Indonesia dengan Italia sangat berbeda hari hari kinandra dikejutkan oleh beberapa hal yang tidak pernah ia lakukan.

Gadis dengan dress coklat selutut itu berjalan menuruni tangga, ia menatap sekitar mansion. Hanya ada beberapa bodyguard disudut ruangan dengan pandangan kedepan. Kinandra tak ambil pusing tujuannya turun hanya untuk berkeliling mansion, ia merasa bosan dalam saja.

Winjaya juga tadi sempat berpamitan kepadanya bahwa gadis tegap itu ada urusan yang akan di kerjakan dan pastinya langsung diiyakan oleh kinandra.

Kakinya berjalan untuk keluar tapi terhalang oleh tangan tangan kekar tepat dihadapannya, Kinandra mengerenyitkan heran " Kenapa?" Tanya gadis itu bingung.

Sang penghalang, lebih tepatnya. Bodyguard. "I'm sorry nyonya, but Mr. Winjaya won't allow you to go out alone " Ucap laki laki bertubuh gempal itu.

Tangan kecil kinandra menggaruk kepalanya sendiri, ia tak paham apa yang dikatakan kepada bodyguard didepannya ini. Tak lama muncul salah satu maid yang sudah mahir dalam berbahasa Indonesia.

"Tuan Winjaya berpesan, anda tidak boleh untuk keluar sendirian " Kinandra menengok menatap sang pembicara, Menghela nafas panjang.

"Gua cuma mau ke-taman, disini suntuk hmm bosen " Kinandra menjelaskan

Sang maid itu mengangguk, tak lama ia berbicara dengan bodyguard itu menggunakan bahasa Italia yang Kinandra sendiri tak paham. Baru lah sekarang Kinandra diperbolehkan untuk keluar namun selalu diikuti dari belakang dengan satu bodyguard dan satu maid yang menjadi juru bicaranya.

.

.

Taman-taman yang cantik, bunga bunga yang indah dan pemandangan yang sejuk membuat pikiran kinandra sendiri menjadi lebih fresh. Kinandra menengok ke maid nya. "Ini boleh dipetik?" Tanya Kinandra kepada salah satu buah yaitu strawberry.

Pohon strawberry yang indah dengan beberapa buah merah merah di antaranya, membuat kinandra sendiri tertarik mencobanya, selama ia mengandung juga belum ada tanda tanda menunjukkan. Ngidam.

Maid itu mengangguk " Boleh nyonya, semua yang berada didalam sini milik nyonya"

Tangan lentik itu memetik buah subtropis itu, senyumannya mengembang membayangkan betapa manisnya buah yang ditangannya ini. Matanya tak bisa bohong bahwa emang buah yang ia makan itu benar benar manis dan lezat.

"Sedang apa?"

Semua orang menengok, Kinandra menengok ke sumber suara, Disana ada winjaya. Yang sepertinya baru kembali dari kerjaan penting katanya. Winjaya berjalan kearahnya

"Mau?" Ucap kinandra menawari buah strawberry yang tersisa sedikit bekasnya. Tanpa pikir panjang Winjaya melahap buah itu, membuat kinandra tersipu malu karena buah itu bekas dari mulutnya.

"Manis kan?" Winjaya mengangguk setuju atas pernyataan dari sang istri.

"Lebih manis karena bekas kamu"

Sontak Kinandra membuang pandangannya, pipinya memerah, ia salting abis mendengar perkataan Winjaya.

__________

Rere membuka pintu apartemen miliknya, Selepas meeting penting dengan Winjaya ia ditugaskan kepada bos sekaligus sahabatnya itu untuk menyuruhnya menjemput sang kekasih. Yang dimana akan menjadi teman Kinandra nanti.

"Sayang.." Panggil Rere mengedarkan pandangan nya mencari sang kekasih

Merasa tidak ada sahutan, Rere merogoh saku celana untuk mencari handphone miliknya dan akan menelpon sang kekasih, Tapi melihat pintu kamar mandi yang dibuka dan menampakkan Naura yang baru selesai mandi dengan jubah mandinya membuat Rere mengurungkan niatnya.

Kinandra (WINRINA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang