Mari kita bahagia

778 91 3
                                    


HAPPY READING

_____________

Kinandra membuka matanya, bau obat obatan menyapa indra penciuman nya, pandangannya masih terlalu buram dengan pelan pelan ia bangkit dari tidurnya dan menatap sekeliling. Kosong.

Ia benar benar menangisi kondisi dirinya sendiri hidupnya bener benar sudah hancur sekarang, hidupnya tak se-berwarna dahulu semua warna sudah pudar. Pintu toilet terbuka menampilkan Winjaya.

"Heyy, kenapa?" Panik Winjaya

Kinandra mendongak, ia memeluk erat tubuh Winjaya " Gua kira Lo pergi ninggalin gua juga sama seperti semua orang"

Tubuh winjaya yang tidak siap menerima pelukan tiba tiba itu langsung menyesuaikan pelukan itu dan menepuk nepuk pundak istrinya.

"Tidak mungkin saya pergi, sedangkan istri saya sendiri saja masih terpuruk" Winjaya melepaskan pelukan itu menatap penuh Kinandra

Tangannya terangkat menghapus air mata yang membekas di pipi istrinya"Jangan nangis kinandra, hati saya sakit"

"Gua sakit hati win, dengan apa yang terjadi. Nyokap gua meninggal terus papah gua sendiri selingkuh sama wanita lain disaat istrinya sendiri meninggal " Kinandra menunduk

"Sekarang kamu punya saya Kinandra, tidak perlu ngerasa sendiri, ada saya. Bukankah sekarang kita keluarga?" Kinandra mendongak menatap Winjaya yang tatapan serius.

"Kita bangun keluarga kecil yang penuh dengan bahagia, kita bimbing anak kita jangan sampai anak kita merasakan apa yang pernah kita rasanya, It's time for us to be happy together"

Winjaya menangkup wajah Kinandra dan mendekatkan bibir nya ke kening gadis hamil itu, ia mencium dengan penuh kelembutan. "Mari kita bahagia kinandra "

Setidaknya hidup kinandra tidak seburuk yang ia pikirkan setelah apa yang terjadi begitu tiba tiba, Sampai saat ini juga ia belum jatuh cinta kepada Winjaya tapi apa salahnya untuk menjalani terlebih dahulu, lagi pula jatuh cinta akan mengalir begitu mereka menjalaninya.

Ya, setelah dipikir pikir lagi Kinandra tidak mempunyai siapa siapa lagi selain Winjaya dan Giselle tapi apakah ia harus bersama giselle terus? tentu tidak sahabatnya juga mempunyai kehidupannya sendiri.

"Tapi gua ga cinta sama lo" Ungkap kinandra dengan jujur.

"Tak apa, kita bisa jatuh cinta seiring waktu berjalan. Saya tau Kinan bahwa kamu menginginkan keluarga utuh, kamu tidak mau anakmu nanti merasakan apa yang kamu rasakan saat ini"

"Harapan sebagian orang tua menginginkan anaknya kelak bahagia, merasakan cinta dan kasih dari keluarga, saya mau anak kita kelak merasakan itu kinandra"

Ucapan winjaya membuat kinandra mengerenyit " Anak kita?"

"Lo terima anak ini, walaupun dia gak ada hubungannya sama sekali sama lo, dari segi apapun " Winjaya mengangguk dengan mantap mendengar ucapan kinandra.

"Tentu saya terima, menikahi kamu sama saja saya menerima bayi itu, mau gak ada hubungan darah sama saya tapi saya bisa merasakan kebahagiaan melihat dirinya "

"Apa salahnya kita memulai dari awal kinandra? Seorang anak butuh kasih sayang lengkap bukan? " Lanjut Winjaya

Kinandra mengangguk menatap kakinya yang tertutup selimut putih"Berat win" cicit kinandra

Kinandra (WINRINA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang