Menikah dan pernikahan

897 100 12
                                    

Tak terasa hari semakin berlarut dan kini hari hari yang benar benar di tunggu oleh winjaya. Yaitu pernikahan. Winjaya sudah siap dengan toxedo putih yang senada dengan warna baju pengantin wanita.

Gedung yang di sewa oleh winjaya tidak main main, Gedung yang bisa dibilang sangat besar dan acara pernikahan ini akan diselenggarakan saja dengan anggota keluarganya Kinan yang pasti banyak dan kolage kolage Bram. Winjaya sendiri? Ia tidak mengundang siapa siapa selain Rere, lagi pula di Indonesia dia tidak terlalu banyak kenal orang karena bukan kota kelahirannya.

Waktu semakin berjalan sampai dimana kinandra yang berjalan menyelusuri altar diikuti oleh sahabat Kinan. Sampai di awal kehidupan yaitu pengucapan janji suci, mata mereka saling bertubrukan masing masing saling mengucapkan janji suci dengan bergantian dan pertukaran cincin.

Tepukan meriah dari keluarga dan tamu undangan, Tidak ada raut wajah winjaya yang ditunjuk hanya ada tatapan biasa dan datar begitu pula Kinan. Gadis itu hanya menangis ketika papah dan mamahnya memeluknya dan yang pasti sahabatnya juga.

"Kinan janji bakal jadi anak baik kok pah, mah " Ujar Kinan

Kinan berjongkok menyamakan tinggi dengan sang ibu yang berada di kursi roda. ia menumpahkan tangisannya dengan wanita yang berhasil membawanya kedunia dan merawatnya sebelum beliau jatuh sakit.

"Mamah, Kinan tau selama Kinan bandel gak pernah nurut sama mamah, tapi sekarang Kinan mau berubah mau jauh lebih baik dari yang kemarin "

Jessly mengangguk menepuk nepuk punggung anaknya " Mamah percaya sama Kinan "

Kini pelukan itu terlepas dan beralih ke pelukan Sabahat lamanya. Ginan. Mereka saling menangis.

"Gamau tau ya kin, gimana caranya Lo harus tetep main sama gua kalo ada waktu " Ucap ginan

Kinandra mengangguk " Lo temen terbaik gua kok"

.
.
.

"Setelah selesai acara, saya akan membawa Kinan ke Italia" Ucap winjaya kepada Bram

Bram melotot tak terima " Tidak bisakah, kalian disini?"

Winjaya menggeleng " Kerjaan saya menumpuk, bekerja jauh dari sana kesini memakan waktu dan saya tipe orang yang selalu turun ke lapangan langsung "

"Saya bisa sesekali atau seminggu sekali mengajak anak anda pulang ke Indonesia sekedar menjenguk orang tuanya " Lanjut winjaya

Bram mengangguk ia menepuk pundak tegap winjaya " Apapun, saya percaya karena kamu anaknya Wilson"

____________

Acara telah selesai, gadis yang dibalut gaun pengantin putih itu mendengus kesal dengan dua koper besar dikedua sisi tangannya. Pasalnya orang yang baru saja menikahi diri malah jalan terlebih dahulu tidak ada niat untuk membantunya.

"Mimpi apa gua semalem bisa nikah sama orang kutub kaya dia" Dumel Kinan

Winjaya menghentikan langkahkinya membuat kinandra yang berjalan dibelakang menabrak dirinya, ia memutar badannya menatap gadis yang kesusahan.

"where are your eyes nona?" Ujar Winjaya dengan suara deep voice nya.

Kinandra meneguk kasar air ludahnya dengan gugup " Ngomong apa sih?" Kinandra yang tidak tahu maksud pembicaraan Winjaya.

Winjaya sendiri menepuk keningnya sendiri, ia sempat membaca biodata gadis didepannya bahwa gadis itu sering membolos pelajaran bahasa inggris sehingga membuat gadis itu tak paham dengan bahasanya.

Kinandra (WINRINA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang