Masa kelam Kinan yang membuat kinan sendiri harus menerima faktanya bahwa seorang mafia berdarah dingin yang dikenal dengan Winjaya.
"Kinan bisa urus anak ini sendiri pah tanpa bantuan orang lain "Ujar Kinan
"Anak itu butuh orang tua lengkap Kinan...
Sebagai orang Italia atau petinggi di Italia pasti tidak asing dengan yang bernama Winjaya, seorang mafia yang mempunyai barang barang terlarang cukup banyak. Banyak petinggi yang sukses yang tidak banyak orang tahu bahwa cara mendapat kesusksesan itu dengan cara kotor.
"Anda mempunyai janji dengan tuan Mark" Ucap Rere
Winjaya dengan benda nikotin yang ia selipkan di antara jari telunjuk dan tengah itu menengok, menghisap benda itu dan membuang asapnya ke udara. Ia mengangguk
"At what time?" Tanya Winjaya
Rere nampak melirik jam rolex nya, ia mendongak dengan tangan yang ia silang didepan badannya dan tatapan tegas menghadap kedepan juga.
"Sehabis jam makan siang"
.
.
.
Kinandra menatap pantulan dirinya dicermin, ia tersenyum manis. Saat ini gadis hamil itu berada di salah satu pusat perbelanjaan yang terkenal di Roma. Tentu tidak sendiri yang pastinya ada Naura, teman baru nya.
Walaupun baru kenal selama 1 bulan kurang lebih tidak ada kecanggungan diantara mereka berdua, itulah ajaibnya seorang wanita yang bisa berteman dengan tanpa siapa saja.
"Gimana bagus gak?" Gadis hamil itu bertanya kepada Naura yang kebetulan juga duduk disamping.
Naura mengangguk " Bagus, tambah cantik, cetar juga, blonde gak seburuk itu di Lo yang cantik kaya Irene Red Velvet."
Gadis hamil itu mengganti warna rambutnya yang semula hitam menjadi blonde, ia sudah mikir sejak semalam, ia juga bosen dengan warna dan gaya rambut yang itu itu saja.
Kinandra mengeluarkan handphone miliknya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Berapa menit merasa tak ada jawaban dari Winjaya, Kinandra mematikan handphone miliknya dan menengok ke Naura yang sedang memainkan handphone juga.
"tiba tiba kepengen makan sushi" gadis itu melengkungkan bibirnya
