4. TIMELINE 4

1.5K 262 17
                                    

Aku tidak punya pikiran lain selain prasangka buruk. Mengapa kaisar tiba-tiba memanggilku ke istana? Tepat ketika aku baru saja tiba di wilayahku. Apakah ini alasan mengapa Maraville pergi meninggalkan Mathias tepat setelah mereka tiba di sini?

Yang menjadi masalah besar adalah, aku sama sekali tidak tau bagaimana hubungan Maraville dengan kaisar. Apakah itu adalah hubungan yang baik? Atau mereka adalah musuh? Sekeras apapun aku memikirkannya, aku sama sekali tidak tau apa yang sebenarnya terjadi dan apa yang akan terjadi.

Maraville dan kaisar...

Aku menoleh ke arah Avram yang tengah memeriksa keperluan untuk perjalanan ke ibukota. Semua barang-barang telah di kemas dengan rapih seolah itu sudah di siapkan beberapa hari sebelum aku tiba di sini. Melihat ini, aku memiliki pemikiran yang negatif terhadap Avram. Mungkin...dia adalah bawahan kaisar yang datang kesini untuk mengawasiku.

Setelah aku memikirkannya, itu aneh ketika Maraville memiliki ajudan namun dia tidak membawanya ke Kekaisaran Acantha. Dengan kecurigaan ini, aku berbicara dengan arti kalimat yang ambigu.

"Avram, tampaknya kau sudah mempersiapkan semuanya."

Aku bisa melihat Avram tersentak, dia terlihat gugup, namun itu tidak lama ketika dia kembali mendapatkan ketenangannya.

"Karena ini adalah perintah kaisar, saya tidak ingin anda mendapatkan masalah jika terlambat."

Itu jawaban yang aman, tapi...

"Kau yakin tentang itu?"

Dia terdiam sejenak sebelum kembali berbicara dengan tenang.

"Ya, tentu saja saya yakin, Tuan Duke."

Pengalamanku selama dua puluhan tahun dalam organisasi gelap memberitahuku bahwa Avram benar-benar seorang mata-mata. Aku yakin Maraville juga tau tentang ini, namun entah apa alasannya, dia memilih untuk tetap diam.

Tapi aku tidak mau hanya berdiri diam dan membiarkan semua gerak-gerikku di laporkan kepada kaisar. Aku masih tidak tau bagaimana hubungan Maraville dengan kaisar. Dengan mempertimbangkan banyak hal, aku memilih untuk mengawasi situasi terlebih dahulu sebelum bertindak.

Namun aku ingin memeriksa apakah Avram berpotensi untuk menjadi pengikutku, atau dia adalah orang setia dari kaisar.

"Aku hanya berharap kau tidak membuatku kecewa Avram. Dan...terimakasih telah membantu dalam hal apapun di kediaman ini."

Gerakkan tangannya terhenti, aku bisa melihat bahunya bergetar seolah dia sedang berada dalam situasi yang menyesakkan. Ketika aku melihat wajahnya, pupil matanya tampak bergetar dan dia menggigit bibirnya seolah sedang berusaha menjaga ketenangannya.

Salah satu hal yang membuat seorang bawahan setia kepada tuannya adalah ketika tuannya menghargai apa yang telah dilakukan oleh bawahannya untuknya. Mengapresiasi seseorang akan menumbuhkan kesetiaan dan kepuasan bagi mereka. Tentu aku sangat memahami ini.

Melihat respon Avram, aku yakin dia memiliki kemungkinan untuk berpaling dari kaisar dan tunduk di bawah kakiku.

Aku berjalan ke arah jendela, di luar sedang turun salju. Suhu udara menurun dengan drastis dan tentu itu membuatku kedinginan. Pakaian yang terbuka ini memang di lapisi sihir untuk menjaga kehangatan, namun itu tidak cukup untuk menangkal hawa dingin di wilayah ini.

"Hari ini dingin sekali..."

Aku bergumam pada diriku sendiri. Di cuaca yang sedingin ini, kondisi fisik pasti akan menurun kecuali mereka yang melatih tubuh mereka dengan keras seperti pandai besi, ahli pedang, ahli tombak dan semacamnya. Sebagai seorang magician, Maraville jarang melatih tubuhnya, hanya sesekali melakukan olahraga ringan untuk menjaga otot-ototnya.

Becoming the Protagonist's Foster FatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang