20

441 26 2
                                    

"Seungcheol-aahh bangun!" Yuna sedikit kencang membangunkan Scoups yang masih tertidur dengan selimut yang masih menutupi sebagian tubuhnya.

"Hmmm ada apa?" Scoups masih enggan membuka matanya, jika di ingat-ingat sepertinya ia baru tidur pagi hari setelah melakukan adegan manis bersama Yuna semalam.

"Stttt dengarkan aku sebentar! aku mendengar banyak suara berisik yang sepertinya berasal dari ruang tengah dan dapur." Scoups membuka kedua matanya perlahan dengan raut wajah yang sedang berpikir, kemudian kembali terpejam.

"Bibi yang membersihkan rumah sepertinya datang hari ini, aku sudah memintanya datang beberapa hari yang lalu, agar kau tak perlu lelah membersihkan apartemen" Yuna tampak menghembuskan nafas berat melihat Scoups yang kembali tertidur. Akhirnya Yuna bangkit menuju kamar mandi untuk mencuci wajahnya, ia berniat membantu bibi membereskan apartemen, atau memasakkan sesuatu untuk Scoups di dapur.

Pagi ini Yuna hanya mengenakan kaos milik Scoups yang sangat besar di tubuhnya, itu karena pakaian Yuna di lempar ke sembarang tempat dan entah kemana, dan sekarang ia hanya menggunakan pakaian Scoups yang panjangnya hampir menutupi semua pahanya, Dengan bare face dan rambut yang masih acak-acakan Yuna keluar kamar menuju ruang tengah, berniat menyapa terlebih dahulu bibi yang membersihkan apartemen. Tapi yang ia temui di ruang tengah bukan seorang wanita paruh baya, melainkan dua belas orang pria yang terpencar diantara ruang tengah dan dapur. Yuna membeku di tempat, begitupula dengan kedua belas pria yang sedang menatapnya terkejut. 

"Selamat pagi Yuna-ssi~" ucap Jeonghan memecah kesunyian. Otak Yuna belum bisa membuat respon apapun, seperti mati terkejut namun ia masih hidup. Jeonghan dan yang lainnya mulai tersenyum melihat Yuna yang masih terdiam, sampai kemudian Yuna sadar dan tersenyum canggung ke arah mereka.

"Pa-pagi semuanya, sebentar aku bangunkan Seungcheol, e-ehh maksud ku Scoups, ya Scoups" Yuna pun kembali bingung dengan berjalan ke kanan dan ke kiri, lalu berbalik sambil berjalan cepat kembali menuju kamar.

Setelah menutup pintu dengan sedikit keras, Yuna mencoba mengatur nafasnya yang tidak beraturan karena melihat seluruh anggota Seventeen berada di apartemen. Kemudian ia beranjak dimana Scoups berada.

"Seungcheol-ahh~" ucap Yuna dengan suara yang lirih hampir berbisik agar tidak terdengar oleh anggota Seventeen yang lain.

"Ada apa sayang?" gumam Scoups.

"kau bilang tadi bibi yang membersihkan apartemen yang datang, kulihat mereka semua adalah anggota mu!" Scoups langsung membuka matanya dengan lebar dan terkejut sambil menatap Yuna. 

"Ahhh iya kemarin kita sepakat mengadakan rapat kecil disini, karena jika melakukannya di asrama pasti ada salah satu manager yang akan mendengar, tenang saja. Tunggu?! Mereka melihat mu dalam keadaan seperti ini?" ucap Scoups sambil memperhatikan Yuna.

"Iya, dan sekarang aku tak punya keberanian bertemu dengan mereka~" Yuna langsung menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Ahhh sial! mereka sudah melihat mu dalam keadaan yang sangat cantik seperti ini!"

"Isshhh kau ini, kau tidak bisa serius kah?"

"Bisa, tapi nanti dulu ya, aku mau memelukmu sepuluh menit dulu sebelum rapat yang membuat ku pusing."

"Tapi teman-teman mu menunggu mu di luar"

"Tidak akan, mereka semua datang terlalu pagi dari jam yang sudah di tentukan."


Sementara itu suasana di ruang tengah setelah kepergian Yuna.

"Ohh waw aku tak tahu seorang wanita bisa secantik itu ketika menggunakan baju pria yang kebesaran" ucap Hoshi sambil menutup mulutnya.

The Other Side ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang