"Seungcheol-aa bisa lihat aku sebentar?"
"Sebentar sayang, aku masih harus menghafal lagi beberapa kosa kata dalam bahasa Italia"
"Untuk apa? paman dan bibi ku bisa berbahasa Inggris sayang. Sebentar saja lihat sini, beberapa detik saja cukup~"
"Ada apa? butuh sesuatu?" ucap Scoups sambil menatap ke arah Yuna
"Tidak ada apa-apa, aku hanya ingin mengambil foto mu~" ucap Yuna dengan riang sambil menatap ke layar ponselnya.
"Coba kulihat" Scoups langsung mendekatkan diri pada Yuna dan ikut menatap hasil jepretan Yuna. "Wahh terima kasih sayang, sudah mengabadikan wajah tampan ku di ponselmu~"
"Issshh here we go again~ kita iyakan saja untuk Mr. yang percaya dirinya selangit" ucap Yuna dengan nada sarkastik.
"Aku tidak salah kok kalau aku bilang aku tampan?"
"Iya iya baiklah~" Yuna hanya bisa mengalah jika Scoups sudah seperti ini, karena tidak ada yang bisa mengalahkan tingkat kenarsisan seorang Choi Seungcheol.
"kalau begitu istirahatlah, nanti aku bangunkan jika sudah waktunya makan malam"
"Baiklah, kau juga istirahat ya~ pasti lelah harus kesana-kemari selama tiga hari kemarin"
"Tidak, aku tidak apa-apa. Ya sudah selamat tidur sayang~" Yuna mulai merebahkan kursinya agar nyaman selama dalam perjalanan.
Scoups menghela nafasnya panjang sambil ikut bersandar pada kursinya, sudah tiga hari kemarin ia harus menyelesaikan beberapa urusan di beberapa tempat, seperti kantor agensi, rumah sakit, rumah orang tuanya, gedung pengadilan pagi tadi, dan masih banyak lagi tempat yang ia datangi sampai ia akhirnya bisa duduk santai di kursi penerbangan menuju Italia bersama Yuna. Memang lelah dan berat sekali rasanya, bahkan ia sampai kurang tidur karena urusan ini, tapi ia merasa ini adalah bentuk dari tanggung jawabnya untuk Yuna dan juga untuk agensinya.
Untuk yang ingin tahu apa yang sudah terjadi tiga hari yang lalu, setelah makan malam dengan Jajangmyeon pesanan Yuna, Scoups langsung membawanya menuju rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan, dan akhirnya diagnosis dokter hanya mengatakan Yuna hanya kelelahan. Meskipun sebenarnya Scoups menaruh sedikit harapan akan hasil yang berbeda, mungkin memang belum saatnya saja.
Kemudian tak lupa ia dan Yuna sempat berkunjung ke Daegu, mengunjungi orang tua Scoups untuk mengenalkan Yuna pada mereka, tak lupa meminta ijin untuk pergi melakukan perjalanan jauh untuk mengunjungi bibi dari Yuna. Untungnya orang tua dari Scoups sangat welcome dengan kedekatan Scoups dan Yuna, mereka jadi bisa melihat rasa tanggung jawab Scoups pada orang yang dicintainya begitu besar. Oh jangan lupakan ibu Scoups yang sudah memanggil yuna dengan sebutan 'menantuku', itu sungguh membuat Scoups sangat bersyukur sudah mengenalkan Yuna pada orang tuanya.
Tak lupa dengan anggota Seventeen yang lain, mereka sempat datang ke apartemen Scoups dan Yuna untuk berpamitan sebelum mereka berdua pergi ke Italia pada malam harinya. Anggota lainnya pun sangat suportif mendukung apapun keputusan yang dipilih oleh Scoups dan Yuna selama mereka tidak membuat kesalahan yang akan merugikan mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Other Side ✔️
FanficScoups Seventeen, siapa yang tak kenal dengan leader satu ini. Ia di kenal dengan sosok yang tegas dan berwibawa di atas panggung. para anggota yang lain pun menghormatinya sebagai pemimpin. Karena jika ia sudah berucap para anggotanya yang lain ti...