Selamat Jalan (revisi)

423 57 265
                                    

IG kenazovella
Tiktok Kenazovella

IG kenazovellaTiktok Kenazovella

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pada hari pertama kepergian Jisoo. Chaeyoung absen masuk sekolah. Dia terbaring di atas tempat tidur. Terserang demam tinggi.

"Bagaimana, apa demamnya sudah turun?"

Nyonya Han menggeleng lemah sebagai jawaban atas pertanyaan sang Suami. Chaeyoung masih demam.

"Kalau nanti belum turun juga. Kita bawa saja Chaeyoung ke rumah sakit." Nyonya Han mengangguk atas saran sang Suami.

Lantas menyodorkan baskom berisikan air dan sapu tangan. "Tolong diisi air hangat lagi. Ini sudah dingin."

Setelah kepergian sang suami, melaksanakan permintaannya. Nyonya Han menatap Chaeyoung yang tertidur dengan keringat dingin terus bercucuran. Terdengar suara gigi-gigi Chaeyoung bergetar karena menggigil. Sesekali dia menggumamkan nama sahabatnya.

"Jisoo..."

"Jisoo..."

"Jisoo..."

Tangan Nyonya Han bergerak membelai kepala Chaeyoung. "Pasti sangatlah berat untuk menerima semua kenyataan ini, 'kan?"

Tak dapat dipungkiri. Nyonya Han juga merasa kehilangan akan sosok Jisoo yang baru dikenal. Tetapi bagaimanapun juga itu tak sebanding dengan rasa kehilangan Chaeyoung. Jauh lebih-lebih besar lagi.

Itu sebabnya sebagai seorang ibu yang melahirkan Chaeyoung dan merawatnya. Baru kali ini Nyonya Han melihat betapa rapuhnya Chaeyoung setelah ditinggalkan seseorang teman, sehingga berdampak buru pada kesehatannya.

Meski begitu, Nyonya Han tidak heran. Dia yang sudah pernah beberapa kali bertemu dan bercakap-cakap dengan sang calon atlet lari itu. Mendapati sosok Jisoo yang hangat. Senyumnya menyejukkan pun kata-kata yang terlontar dari mulutnya selalu bisa membawa energi positif.

Tidak terlupakan sekelebat ingat ketika mereka pertama kali bertemu. Kala itu Jisoo mengatakan sesuatu yang membuatnya semakin yakin untuk mendukung cita-cita Chaeyoung.

"Tentu aku yakin. Aku harus percaya pada kemampuan temanku."

"Karena aku sudah membaca ceritanya. Ah, bahkan jika aku tidak membaca ceritanya..."

"Jika orang-orang lain bilang dia tidak akan berhasil. Mematahkan semangatnya. Aku akan menjadi orang pertama yang mengatakan padanya. Dia akan berhasil. Sebab di dunia ini, tiada yang tidak mungkin. Selama kita berusaha. Selama kita tidak berhenti. Perlahan namun pasti, satu demi satu menuju arah kesuksesan. Dia hanya perlu konsisten melakukannya."

"Begitulah peranku sebagai orang terdekatnya. Hanya memberi dukungan. Sehingga dia bisa terus bersemangat, tidak berhenti berusaha. Maka suatu saat dia bisa mengepakkan sayap lebih lebar, lantas terbang."

The Best Friend (Chaesoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang