Jangan Pernah Berputus Asa (Revisi)

378 61 26
                                    

IG : Kenazovella
Tiktok : Kenazovella

"Rekan bisnis ayah akan datang berkunjung ke rumah sore ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Rekan bisnis ayah akan datang berkunjung ke rumah sore ini. Kau tidak perlu ikut les bahasa Inggris, jadi bisa pulang lebih awal."

"Maaf, kak Irene. Aku tidak bisa pulang lebih awal. Aku ada tugas kelompok, tidak bisa ditinggalkan. Tugasnya besok sudah harus dikumpulkan atau jika tidak, nilai matematika milikku jelek."

"Oh, baiklah kalau begitu, dahulukan tugas kelompok, itu lebih penting. Akan aku sampaikan pada Ibu, kau tidak bisa ikut menyambut rekan-rekan kerja Ayah."

"Terimakasih, Kak Irene." Panggilan diakhiri, layar telepon genggam kembali ke tampilan antar muka.

Chaeyoung bernafas lega, kali ini berhasil absen dari pertemuan kolega-kolega sang Ayah. Mengikuti pertemuan itu, bagi Chaeyoung sama seperti mencari penyakit hati. Dia hanya tersakiti lagi sebab akan dibanding-bandingkan dengan kedua kakaknya. Daripada harus menghadapi hal-hal yang menyebalkan. Chaeyoung memilih berbohong saja.

"Sekarang aku akan kemana?

"Apa yang harus aku lakukan?"

Ditatapnya halaman sekolah yang mulai sepi, beberapa siswa-siswi sudah berlalu pulang. Menyisahkan dirinya saja yang berdiri kebingungan di depan pintu keluar-masuk gedung sekolah.

Tetapi kebingungan Chaeyoung tidak berlangsung lama saat gendang telinga menangkap suara bising dari lapangan olahraga belakang sekolah. Dirinya pun melangkah mengikuti suara-suara ramai itu, mungkin dia bisa menghabiskan waktu di sana, menonton anak-anak latihan untuk persiapan perhelatan lomba olahraga antar sekolah.

"Apa ada Jisoo di sana?" Terbesit pemikiran itu dari Chaeyoung tanpa sadar.

Si rambut pirang duduk di tribun penonton, menatap anak-anak dari kelas lain berlatih olahraga. Lapangan sekolah yang terbilang cukup luas, dipetakan menjadi beberapa bagian. Memudahkan mereka berlatih beragam jenis bidang olahraga. Mulai dari; sepak bola, bulu tangkis, voli, basket, baseball, hingga lari jarak jauh.

Senyum Chaeyoung merekah saat mendapati Jisoo ada diantara keramaian orang-orang. Gadis mungil itu menjadi yang paling bersinar saat dia berhasil memimpin di depan, lari paling cepat diantara teman-teman yang lain.

"Yeeeeee...." Bahkan Chaeyoung bersorak kegirangan saat Jisoo berhasil melewati garis finis.

Chaeyoung melambaikan tangan kesenangan kala Jisoo menatap dirinya. "Jisoo, kau hebat sekali!" ucapnya spontan.

Suara Chaeyoung yang bersemangat, nyaring sekali, mampu mengalahkan keramaian lainnya. Kehadiran anak-anak lain yang juga tidak langsung pulang, menyempatkan diri untu menonton teman mereka berlatih.

🍁🍁🍁

"Semuanya..."

"Bersiap, sedia!"

The Best Friend (Chaesoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang