04

468 82 5
                                    

"Sudah lama ya tidak bertemu dengan mu Fengmian." Jiang Fengmian melirik seseorang yang baru saja masuk kedalam ruangan nya.

"Ya, sudah cukup lama sejak peristiwa itu, Wei Changse." Jiang Fengmian menaikan pandangan nya.
"Kau kembali kenegara ini. Apakah itu artinya kau sudah siap untuk kemungkinan terburuk." Jiang Fengmian

"Dia mungkin membenci ku, tetapi aku masih ayahnya." Wei Changse duduk di sofa ruangan itu.
"Secara biologis itu benar, tetapi apa kau fikir dia masih berfikir seperti itu." Jiang Fengmian, Wei Changse tampak diam.
"Wei Changse, luka yang kau gores padanya. Tidak akan sembuh hanya dengan maaf dan penyesalan mu." Jiang Fengmian

.+.

"Hua Cheng! Kami datang menjenguk mu!" Nie Huaisang memasuki rumah Wei Wuxian
"Oh kalian datang." Hua Cheng

"Dia tinggal di rumah semewah ini?!" Wen Ning
"Rupanya dia hanya orang kaya yang menghilang bosan dengan berkerja." Xie Lian

"Rumah yang bagus ya Wei Wuxian." Xie Lian
"Pilihan seorang teman, dapur ada di sebelah sana jika kalian ingin menggunakan nya." Wei Wuxian tampak menuju tangga untuk naik kekamar nya.

"Ya, terimakasih maaf sudah berkunjung tiba tiba." Xie Lian
"Hn." Wei Wuxian berlalu pergi.

"Eh, Hua Cheng bagaimana dia? Apa dia memperlakukan mu dengan baik?" Nie Huaisang berbisik kepada Hua Cheng

"Yaa.. dia pandai memasak." Hua Cheng tersenyum tipis
"Kau tampak seperti orang yang sedang jatuh cinta." Lan Wangji duduk di sofa.
"Itu benar, aku semakin menyukai nya. Walau acuh, ia bertanggung jawab dengan apa yang ia pilih." Hua Cheng

"Bukan kah itu wajar? Kau terluka karna dia." Nie Huaisang
"Tidak, aku terluka karna kebodohan ku sendiri. Dia bisa saja memerintah orang lain untuk menjaga ku. Tetapi, ia memenuhi keinginan ku yang ingin ia menjaga ku secara langsung." Hua Cheng

"Juga, ini hanya luka ringan. Bukan patah tulang. Aku masih bisa bergerak bebas walau seperti ini." Hua Cheng
"Dia, orang yang tidak suka berhutang budi." Lan Wangji
"Ku fikir begitu." Hua Cheng

"Bagaimana pun itu, aku penasaran bagaimana reaksinya saat ia tau bahwa kau menyukai nya." Nie Huaisang
"Hua Cheng, jangan terlalu memaksa diri." Wen Ning

"Aku tau, aku bahkan belum melakukan apa apa." Hua Cheng tersenyum tipis
"Aku tidak tau apa apa tentang hidup nya. Tetapi, aku tau rasa kesepian saat hidup sendirian." Hua Cheng
"Juga, dia tidak punya teman karna dia tidak menarik kan. Aku.. ingin sedikit menghibur nya." Hua Cheng

"Bukan cinta." Wei Wuxian, semua orang tersentak, saat Wei Wuxian muncul dari balik tembok. Tampak nya ia baru saja selesai mandi, ujung rambut nya tampak masih meneteskan air.

"Sejak kapan kau di sana." Hua Cheng tampak sangat terkejut

"Uwaaa.. bagaimana ini.." Nie Huaisang melihat bergantian Hua Cheng dan Wei wuxian

"Yang kau rasakan untuk ku bukanlah cinta. Tetapi rasa kasihan karna kau merasa aku seperti diri mu yang dulu. Tetapi, aku tidak seperti itu." Wei Wuxian

"Kuliah bagiku hanya formalitas, kehidupan ku yang sebenarnya ada di club malam. Dan aku, aku tidak merasa kesepian seperti yang kau katakan." Wei Wuxian

"Maaf jika aku menyinggung mu, aku tidak punya niat buruk." Hua Cheng mendekat
"Entah itu rasa kasihan atau cinta. Tolong izinkan aku untuk mendapatkan jawaban nya sendiri." Hua Cheng

"Itu artinya! Dia ingin tetap menyukai Wei Wuxian sampai ia mendapatkan jawaban nya?!" Wen Ning

"Lakukan sesuka mu, aku tidak punya niatan untuk punya pasangan apa lagi, ada di posisi penerima." Wei Wuxian berjalan melewatinya dan duduk di sofa lain nya.

Be My Alpha ..? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang