09

394 71 12
                                    

"Terjadi sesuatu kan! Antara kau dan Wei wuxian!" Nie Huaisang tampak menggebu gebu mengintrogasi Hua Cheng.
"Kalian sama sama tidak hadir kemari! Dan kau juga tidak bisa di hubungi." Nie Huaisang

"Nie Huaisang, tenanglah. Kau membuat mereka melihat kearah kita." Wen Ning
"Apa kau tidak penasaran?!" Nie Huaisang
"Tentu saja, tapi jangan membuat keributan di kantin." Wen Ning kembali menariknya untuk duduk di kursi.

"Aku menyukainya, hubungan kami membaik itu hal yang bagus kan?" Hua Cheng
"Jika benar begitu, kami akan ikut senang. Tetapi, setelah hari itu. Kami fikir hubungan kalian tidak akan membaik secepat itu." Xie Lian.

"Aku perlahan tau tentang dunia nya, maka aku ingin semakin melindungi nya." Hua Cheng meremas kuat kaleng cola di tangan nya.

"Tentang dunia nya?" Wen Ning, mereka semua saling pandang saat melihat ekspresi marah Hua Cheng.

"Oh! Wei Wuxian!" Nie Huaisang melambai saat melihat Wei Wuxian memasuki kantin.
"Oh, kalian disini?" Wei Wuxian mendekati meja mereka.

"Sudah selesai bertemu dengan dosen?" Hua Cheng bergeser memberi ruang Wei Wuxian untuk duduk. Ia juga mengulurkan tangan nya kepada Wei wuxian.

"Ya.. aku meminta beberapa saran." Wei Wuxian meraih tangan Hua Cheng dan duduk di sebelah nya. Teman teman Hua Cheng saling pandang.

"Sejauh mana hubungan mereka, Wei Wuxian tampak sudah terbiasa dengan kontak fisik." Nie Huaisang

"Hubungan mereka tampak lebih hangat dari sebelum nya." Wen Ning

"Usaha Hua Cheng tampaknya perlahan membuahkan hasil." Xie Lian

"Syukurlah." Xie Lian tersenyum tipis.

"Hei hei, akhirnya Minggu ini kita punya masa libur cukup banyak. Bagaimana jika kita jalan jalan?" Xie Lian

"Ide bagus!" Nie Huaisang
"Pemandian air panas seperti nya bagus." Wen Ning

"Wu Xian, kau juga ikut kan?" Xie Lian
"Aku?" Wei Wuxian

"Ya! Em.. jika kau tidak keberatan." Nie Huaisang tersenyum tipis
"Aku akan memikirkan nya, karna aku harus bertanya kepada bos ku lebih dulu." Wei Wuxian

"Benar.. kau kerja di club itu." Nie Huaisang tampak lesu.
"Bicara perlahan saja dengan bos mu." Hua Cheng
"Em, aku mau beli minuman." Wei Wuxian meletakan tas nya dan menuju mesin minuman otomatis.

"Hei.!! Kalian ternyata sudah sangat dekat ya." Nie Huaisang berbisik kepada Hua Cheng
"Bagus sekali, Hua Cheng." Xie Lian tersenyum manis.

Mereka kembali mengobrol setelah Wei Wuxian kembali.

.+.

"Bos, aku akan mengambil cuti." Wei Wuxian
"Cuti? Mengapa tiba tiba?!" MengYao tampak kaget.

"Tiba tiba? Kau selalu menganggu waktu libur ku bos." Wei Wuxian mendengus
"Ahaha.. maaf apa kau semakin sibuk dengan tugas kuliah mu?" MengYao

"Sedikit, masih bisa ku atasi." Wei Wuxian mendaratkan bokongnya di sofa empuk tengah ruangan.

"Aku.. memiliki beberapa teman sekarang." Wei Wuxian
"Benarkah? Itu bagus!" MengYao tersenyum manis
"Kau harus lebih banyak bertemu orang orang Wuxian." MengYao

"Dia tidak tau tentang masa lalu ku, ia hanya tau jika aku selalu sendiri dan hanya kemari untuk berkerja. Apa karna aku tidak pernah menceritakan tentang hidup ku ia menganggap ku anak yang kesepian." Wei Wuxian

"Kalo begitu, tidak masalah jika aku berhenti?" Wei Wuxian
"Hei! Kau mengatakan hanya akan mengambil cuti!" MengYao
"Ahahha..." Wei Wuxian tertawa.

.+.

"Akhirnya ia memberi ku cuti. Walau sebenarnya ia tidak mau." Wei Wuxian tertawa kecil. Ia berjalan menuju halte bus. Tanpa ia sadari, seseorang memperhatikan dirinya.

"Oh.. Hua Cheng ada apa?" Wei Wuxian meraih ponselnya. Dan menjawab panggilan dari Hua Cheng

"Kau dimana?" Hua Cheng

"Club, baru saja keluar untuk meminta cuti. Ada apa?" Wei Wuxian melihat kekanan dan kekiri. Ia tampak mencari taxi.

"Seperti nya aku harus memiliki mobil ku sendiri." Wei Wuxian

"Rumah mu kosong." Hua Cheng

"Oh, aku akan sampai dalam beberapa menit." Ia melambaikan tangan saat melihat taxi melintas.

"Ah, aku menunggu mu." Hua Cheng

Panggilan terputus, dan Wei wuxian pun memasuki taxi. Seseorang yang mengawasinya. Tampak kembali masuk kedalam sebuah mobil hitam yang terparkir tak jauh dari halte bus.

"Tuan.." sekertaris
"Tampaknya, Tuan muda sedang dekat dengan seseorang." Sekertaris

"Apa yang ia lakukan di club itu?" Wei Changse

"Saya mendengar berita awal, jika Tuan Muda berkerja di club ini. Ia melayani Alpha, Omega atau pun Beta yang mencari nya." Sekertaris, Ekspresi Wei Changse mengeras.

"Tetapi, saya akan menunggu informasi lain nya." Sekertaris
"Segera pergi." Wei Changse
"Baik." Sekertaris

.+.

"Hua Cheng." Wei Wuxian masuk kedalam rumah
"Kau kembali." Hua Cheng menyambut nya dengan senyuman. Wei Wuxian tersentak, ia berjalan menuju sofa dengan kepala menunduk

"Apa ada yang salah?" Hua Cheng duduk di sebelah nya
"Tidak.. tapi setelah begitu lama. Ini pertama kali nya ada seseorang yang menunggu ku dirumah." Wei Wuxian
"Itu terasa aneh." Wei Wuxian melirik Hua Cheng

"Jika begitu, aku akan tinggal dan menyambut mu setiap kali kau pulang." Hua Cheng tersenyum
"Konyol." Wei Wuxian
"Aku sungguh akan melakukan nya." Hua Cheng

"Kau yang menanggung tagihan bulanan nya." Wei Wuxian
"Baiklah, sepakat." Hua Cheng
"Hei! Kau sungguhan?" Wei Wuxian terbelak tidak percaya.
"Semua hal yang menyangkut diri mu. Aku tidak akan main main. Apa lagi, sosok itu memberi pukulan cukup keras untuk mu." Hua Cheng memegang pipi Wei wuxian

"Izinkan aku untuk menjaga mu dari dekat. Aku tau kau tidak akan mengulang apa yang di katakan oleh laki laki Jiang itu. Tetapi, aku tetap khawatir." Hua Cheng

"Tentu saja, kau telah melihat bagaimana kondisi ku setelah berbicara dengan nya beberapa menit." Wei Wuxian bersandar di punggung sofa.

"Jiang Cheng akan marah jika tau itu dan menyeret ku kembali masuk kedalam keluarga Jiang." Wei Wuxian

"Apa sebaiknya begitu? Dengan kau bersama mereka. Kau akan aman." Hua Cheng
"Tidak bisa, aku.. adalah anak dari cinta pertama Paman Jiang. Aku.. tidak ingin menyakiti bibi dengan terus terusan berada di tengah tengah mereka." Wei Wuxian

"Mereka adalah para orang tua, apa mereka akan terbelah hanya karna kau adalah anak dari cinta pertama suami nya." Hua Cheng
"Hua Cheng, ekspresi Manusia bisa membohongi orang lain. Tidak, bahkan manusia dapat membohongi dirinya sendiri. Walau bibi terlihat acuh dan tidak perduli. Aku tau, ia tidak nyaman dengan keberadaan ku." Wei Wuxian

"Aku.. tidak ingin menciptakan keretakan di antara mereka." Wei Wuxian
"Maka, kau harus mengizinkan aku untuk tinggal bersama mu." Hua Cheng

"Kalo begitu, kau yang akan menanggung tunjangan kebutuhan." Wei Wuxian
"Dengan senang hati." Hua Cheng memeluknya.

TBC !!!

Mulai tinggal bareng dong 😌😌

Be My Alpha ..? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang