21

326 54 4
                                    

Xue Yang tampak memang sebuah bungkusan berisi jaket seseorang. Ia menekan bel rumah Wei Wuxian. Ia dan Lan Wangji berjanji akan bertemu di rumah Wei Wuxian untuk mengembalikan jaket milik Lan Wangji.

"Oh, kau sudah di sini?" Hua Cheng tampak membuka pintu.
"Apa kau tidak punya pakaian?" Xue Yang melihat nya dengan tatapan sinis Hua Cheng yang hanya memakai celana kain panjang tanpa atasan.

"Kami selalu tidur seperti ini." Hua Cheng menaikan bahu nya acuh. Ia membuka jalan agar Xue Yang dapat masuk.

"Kau datang cukup pagi." Wei Wuxian tampak menggosok rambut nya dengan sebuah handuk kecil.

"Ini sudah pukul 10 pagi." Xue Yang duduk di sofa dan memainkan ponsel nya.
"Kau sudah baik baik saja? Masih merasa takut?" Wei Wuxian tampak duduk di sofa sebrang meja.

"Sudah lebih baik, mungkin..." Suara Xue Yang tampak memelan di akhir kalimat.
"Ayah mengatakan akan menyediakan supir untuk mu." Wei Wuxian

"Aku tidak perlu hal seperti itu." Dengus Xue Yang
"Bocah kecil, apa kau mau kejadian beberapa hari lalu terulang." Hua Cheng bergabung kembali setelah mandi.

"Ek..?! Humph!" Xue Yang mendengus dan memalingkan wajah nya.
"CK, anak anak." Hua Cheng
"Diam kau!" Xue Yang
"Cukup, mengapa kau malah bertengkar dengan anak anak." Wei Wuxian melihat Hua Cheng

"Lan Wangji mungkin akan datang terlambat. Kau ingin tetap di sini?" Wei Wuxian
"Hn." Xue Yang tampak fokus dengan game yang ia main kan.
"Baiklah." Wei Wuxian tampak menuju dapur. Ia membuka kulkas, ia tampak berniat memasak sesuatu.

Suasana tiba tiba menjadi hening, hanya terdengar suara game dari ponsel Xue Yang dan suara Wei Wuxian yang tampak sibuk di dapur.

Namun, kedua nya sama sama tersentak saat mendengar suara bel rumah terdengar.

"Ack! Membuat kaget saja!" Pekik Xue Yang kesal. Ia bahkan nyaris menjatuhkan ponsel nya.

"Apa itu mereka? Tetapi mereka tau sandi pintu nya, untuk apa menekan bel." Wei Wuxian segera menuju pintu.

"Li Jie jie? Jiang Cheng??." Wei Wuxian terkejut melihat tamu yang datang tiba tiba itu.
"Apa kami datang terlalu tiba tiba?" Seorang omega wanita yang di panggil Li Jie jie oleh Wei wuxian tampak tersenyum lembut.

"Tidak, masuklah." Wei Wuxian membuka pintu lebar dan membiarkan kedua nya masuk.

"Lama tidak melihat mu, kau tampak lebih santai dari sebelum nya. Apakah aku terlalu khawatir kepada mu." Jiang Cheng

"Sudah ku katakan, aku bisa mengurus diriku sendiri." Wei Wuxian
"A Xian benar, A Cheng.. kau terlalu khawatir." Jiang YanLi omega wanita itu tersenyum lembut.

"Oh... Ada tamu rupanya." Ia tersenyum lembut kepada seorang omega pria yang tampak sedang sibuk dengan ponsel nya.

"Oh, dia .... Xue Yang.." Wei Wuxian
"Xue ?!" Jiang Cheng
"Siapa mereka." Xue Yang

"Saudara ku, anak dari sahabat ibu dan ayah." Wei Wuxian melihat Xue Yang
"Seperti nya, mereka tidak menyukai ku." Xue Yang

"Oh.. ucapan anak ini tajam juga." Jiang Cheng tampak menahan rasa kesal nya.
"Katakan saja, kalian juga tidak menyukai ku kan, seperti kalian membenci ibuku." Xue Yang yang semula duduk, ini berdiri melihat Jiang Cheng.

"Tatapan itu, aku sungguh sudah sangat terbiasa dan muak." Xue Yang
"Ku letakan di sini, tolong berikan kepada Lan Wangji." Ia melangkah pergi.

"Kau ingin pergi?" Wei Wuxian menahan lengan nya.
"Untuk apa aku di sini, toh hanya akan membuat suasana tidak nyaman." Xue Yang

Be My Alpha ..? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang