BAB 5

30 18 12
                                    


V. -§§§§§§§§§§§§- .V

Kini Vallen dan Elline telah berada di ruangan yang begitu megah. Lampu gantung menghiasi setiap penjuru atapnya, setiap meja terisikan makanan yang begitu lezat dan juga mewah, dan orang orang begitu senantiasa bahagia menghadiri acara tersebut.

"Leen, kita kesana dulu yuk. Ambil minum" tunjuk Elline ke arah gelas yang tersusun menjulang tinggi.

"Ayok, aku juga haus banget. Karena manusia bangs*t itu," jawab Vallen menyetujui ajakan Elline.
Mereka berduapun pergi menuju ke arah gelas yang di tunjuk Elline.

Begitu keduanya tiba di tempat yang mereka tuju, Vallen pun menanyakan pada penjaga mengenai jenis minuman yang sudah disediakan di dalam gelas.

Vallen bertanya ke penjaga "Permisi, Tuan, di gelas itu berisi minuman apa ya?" Penjaga yang mendengar suara seseorang menoleh. Oh sial, dia tidak fokus di pertanyaan. Dia hanya fokus di badan dan kecantikan Vallen.

"Tuan, sahabatku bertanya loh! Jangan hanya ngelamun!" cibir Elline tak terima kalau Vallen di pandang dengan tatapan mesum.

"Eh. Apa tadi?" tanya ulang sang penjaga.

"YANG TERISI DI GELAS ITU JENIS MINUMAN APA!? ADA ALKOHOLNYA GAK?" Elline berujar tak sabaran.

"Oh, ini hanya perasan anggur, nona. Tidak ada campuran alkoholnya" jawab sang penjaga sambil mengambilkan dua gelas jus anggur.

Vallen mengambil gelas yang telah di berikan oleh sang penjaga, kemudian pergi bersama Elline meninggalkan sang penjaga.

"Owh shit, sabar jeno! Jangan bangun dulu" gumam sang penjaga dalam hati sambil melihat kearah peliharaannya yang berada di bagian bawah.

******

Elline bersama Vallen kini sedang menduduki kursi yang telah di siapkan hotel untuk para hadirin. Di atas meja, terletak sebuah kertas yang sangat tipis. Vallen kemudian mengambilnya, dan mulai membacanya. Owh, itu hanyalah urutan acaranya.

Ketika Vallen sedang membaca urutan acara, Elline seketika langsung merebutnya dari tangannya ."Oh, yeah. Ini seharusnya sudah jam makan," Ucap Elline.

"Hey, makanya jangan rebut! Tuh lihatkan matanya jadi rabun. Baca baik baik, di sini tertulis, waktu makan pada jam sembilan tiga puluh malam. hanya makan pikirannya," cibir Vallen kemudian merebut kembali kertas urutan acara.

"Nyenyeye, namanya juga udah lapar," jawab Elline sambil mengulas ngulas perutnya. Vallen memutar bola mata, kemudian berucap. "Lihat ke sana, di sana ada Snack. Ambil, lalu bawakan aku satu" tunjuk Vallen kearah Snack berada.

"Hilih, marah marah. Terus suruh aku ambilkan. Dasar! karena aku baik hati dan tidak sombong, maka akan aku ambilkan" sinis Elline lalu beranjak pergi menuju ke tempat tertaruhnya Snack. Vallen hanya tertawa pelan menanggapi sikap Elline.

*****

Ketika Vallen dan Elline sedang memakan snack mereka, dua orang wanita menghampiri meja mereka, lalu berkata."Permisi, bisakah aku dan adikku bergabung? Soalnya di tempat lain sudah penuh," katanya sopan.

"Boleh kok, disini juga masih tersisa dua kursi kosong," jawab Vallen tersenyum.

"Terimakasih nona, perkenalkan namaku LISA KIRONI dan ini adikku ROSE KIRONI," ungkap Lisa, kemudian duduk di ikuti Rose.

"Baiklah, namaku Vallen dan di sampingku Elline sahabatku," sambut Vallen sambil menjulurkan tangan ke depan tanda perkenalan, kemudian di sambut hangat oleh Lisa. "Senang berkenalan denganmu, kalau di masa depan kamu ingin meminta bantuan, datanglah di Perusahaan KIRONI AJ. Kami dengan senang hati akan membantu," Ujar sang adik, Rose.

Only Certain PeopleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang