Malam yang dijanjikan tiba. Jiwon terlihat cantik dengan balutan blouse pink dan celana denim. Sing terlihat menawan bahkan hanya dengan hoodie hitam dan celana jeans gombrong berwarna gelap. Jiwon menggenggam lengan Sing sambil berlenggang masuk ke bioskop.
Setelah membeli tiket, mereka berdua duduk menunggu pintu teater dibuka.
"Aku mau beli popcorn dulu ya."
"Biar aku saja. Nuna duduk saja di sini."
Sudah beberapa menit berlalu, namun Sing belum kembali. Padahal popcorn store masih berada di dalam area bioskop.
Jiwon bangkit dari duduknya dan mencari Sing. Celingak-celinguk hingga ia mendapati Sing sedang menatap poster film horor terbaru.
"Kau di sini rupanya. Kenapa lama sekali?"
Jiwon menatap poster film yang dilihat Sing.
"Kau ingin menonton film ini?"
"You suka sekali film horor. Dia pasti suka film ini. Aku akan mengajaknya nonton premier film ini. Dia pasti akan bersemangat sekali."
Sing tersenyum. Tak sadar raut wajah perempuan di sampingnya memberengut kesal.
"Kenapa kau mengajaknya? Kenapa bukan aku?", Jiwon protes.
"Nuna kan tidak suka film horor," jawab Sing bingung.
Jiwon tambah kesal mendengar jawaban polos Sing. Walau dia tidak suka film horor, harusnya yang diajak ya tetap dia.
"Aku ikut kalau kau mau nonton film ini."
Bukannya Sing tidak peka, tapi kalau juga mengajak Jiwon suasana pasti canggung. Apalagi sepertinya Jiwon tidak menyukai You. Mendengar rengekan Jiwon, Sing hanya mengangguk.
Pintu teater telah dibuka. Mereka bergegas masuk menuju seat yang telah dipilih.
Film pun diputar. Scene demi scene lewat hingga di pertengahan film, penonton dibuat tersipu dengan adegan romantis yang dilakukan oleh pemain utama pria dan wanita. Mereka bertatapan di bawah rimbunnya pohon sakura. Mengantarkan perasaan cinta lewat mata. Kemudian berpelukan.
Melihat adegan itu, Jiwon melirik Sing, yang anteng saja menonton adegan tersebut. Padahal Jiwon sudah merona dan salah tingkah sendiri melihat adegan itu. Jiwon mengalungkan tangannya di lengan Sing kemudian menyenderkan kepalanya di bahu laki-laki tampan itu. Sing menoleh dan hanya tersenyum canggung dengan perlakuan Jiwon.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Hei, kau lihat ini."
Ji-eun menyodorkan ponselnya pada You. You yang sedang berbaring di atas kasur segera beranjak ke meja belajar, tempat Ji-eun sedang duduk.
Di layar ponsel terlihat postingan instagram story Jiwon yang menampilkan Sing sedang duduk fokus pada ponselnya dan Jiwon yang tersenyum ke kamera.
You memundurkan langkahnya. Kemudian merebahkan kembali dirinya di atas kasur. Menatap langit-langit kamar Ji-eun yang dihiasi foto-foto biasnya.
"Sepertinya mereka movie date malam ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
If You Love, Say Love
FanfictionAku yakin beberapa orang pernah merasakannya. Ketika mereka dilanda kasmaran. Saat dikejar, dia menjauh. Saat dibiarkan pergi, dia mendekat. Saat kita menemukan yang baru, dia tak terima. Lantas, mengapa dulu dia begitu? I mean, if you love, say lov...