Hampir satu minggu You bekerja di bagian kasir di kafe ini. Kakinya terasa pegal karena berdiri seharian di meja kasir, apalagi jika antriannya panjang. Belum lagi pergelangan tangan kanannya juga pegal karena keseringan menyentuh tablet kasir. Tidak heran kalau kafe ini selalu ramai, karena letaknya strategis, sangat dekat dengan universitas tempat You sekolah. Kebanyakan dari pengunjung adalah warga sekitar kampus dan warga OCJ University.
Zayyan terlihat sibuk meracik minuman pesanan customer. Dia bertugas sebagai barista. Banyak customer mengatakan bahwa Zayyan sangat imut, seperti bayi. Mereka tidak tau saja, kalau sedang serius, Zayyan bisa juga terlihat maskulin. Saat membuatkan minuman seperti sekarang misalnya.
Davin, yang ternyata adalah adik tingkat You dengan tinggi 187 cm, bekerja sebagai waiter. Pesona gummy smile dan eyes smile yang dimilikinya mampu menarik customer perempuan. Lex, owner kafe ini, kadang-kadang juga menampakkan diri membantu para waiter jika dirinya sedang tidak sibuk. Bos satu ini tidak kalah tampan. Senyumnya sangat cerah.
Ah, jangan lupakan cowok pemilik suara berat itu. Sehun. Tak jarang mahasiswi, wanita dewasa, bahkan siswi SMA, sengaja memesan banyak menu agar bisa mendengar suara Sehun lebih lama.
"Kopi robusta 3 cup, matcha latte 2 cup, ice americano 3 cup, croissant with chocolate 2, cromboloni coklat 1, cromboloni tiramisu 4, ...................."
Begitu SOP-nya. Sehun harus menyebutkan pesanan customer satu per satu secara detail untuk meyakinkan tidak ada kesalahan penyajian. Malah dimanfaatkan beberapa oknum demi mendengar suara Sehun lebih lama. Ada-ada saja. Tapi ini adalah sesuatu yang paling disenangi bos Lex. Dagangannya jadi laris manis.
Dan...Kim Ah-you. Mahasiswi berparas manis yang terjebak di sini karena kebohongannya. Namun, itu bukan suatu hal yang disesali oleh You. Walaupun badannya gempor sepulang kerja, You tetap senang karena mendapat uang hasil jerih payahnya sendiri.
"Terima kasih sudah bekerja keras hari ini. Kalian boleh pulang sekarang. Hati-hati di jalan, ya."
Tutup Lex mengakhiri closing dan berjalan menuju ruangannya.
You, Zayyan, Sehun, dan Davin bersiap-siap meninggalkan kafe.
Di luar, Sehun dan Davin berpisah dengan Zayyan dan You, karena arah pulang mereka tidak sama.
Tak jauh dari tempat Zayyan dan You berdiri, terlihat cowok tinggi semampai bersandar di dinding depan sudut kafe. Sing, yang ternyata dari tadi menunggu, menghampiri Zayyan dan You.
You terkaget. Pasalnya dirinya telah dua minggu mendiami Sing. Selain patah hati, juga karena sibuk dengan kegiatannya.
"Sing, ternyata kau di sini. Menungguku?" You memberanikan diri memulai percakapan. Mencairkan suasana agar hatinya tidak terlalu canggung.
"Kepedean. Aku menunggu Zayyan," jawab Sing meledek.
"Oh, kirain."
"YA!!! Kau tidak bisa menghindar lagi. Kenapa mengabaikanku?", lanjut Sing tanpa basa-basi.
You terperanjat kaget karena tiba-tiba suara Sing meninggi. Berusaha tenang menghadapi ketantruman Sing.
"Kau lihat kan, aku sibuk bekerja," You mengangkat kedua tangannya dan mengedikkan bahu.
"Kau baru satu minggu bekerja. Sedangkan menjauhiku sudah dua minggu. Seminggunya lagi ngapain?"
"Ya kuliah. Ya tugas. Banyak, Sing, hadeuh."
"Itu alasan kamu saja."
Mereka berdua perang mulut sambil melangkah pulang. Zayyan yang berada di antara mereka memijat kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
If You Love, Say Love
FanfictionAku yakin beberapa orang pernah merasakannya. Ketika mereka dilanda kasmaran. Saat dikejar, dia menjauh. Saat dibiarkan pergi, dia mendekat. Saat kita menemukan yang baru, dia tak terima. Lantas, mengapa dulu dia begitu? I mean, if you love, say lov...