4.🔞

2.1K 81 6
                                    


Happy reading....




Setelah sampai di lantai atas, mereka pun segera menuju ke kamar Mark. Saat berada di depan pintu Mark pun dengan segera menendang pintu berwarna putih itu dengan sangat kencang hingga membuat pintu itu terbuka dengan dentuman yang keras.

Pintu belike:salah aku apa ya pak? Kok ditendang.

Setelah pintu terbuka Mark pun segera menuju ke kasurnya untuk merebahkan Haechan disana.

Bruk..

"Eunghh"lenguh Haechan saat merasakan dirinya dibaringkan diranjang dengan lumayan keras.

Sedangkan Mark, ia mulai melumat bibir plum milik Haechan dengan penuh napsu.

Dijilat,ditarik,digigit nya bibir Haechan untuk meminta akses masuk, setelah dirasa mulut Haechan terbuka sedikit, Markpun segera melesatkan lidahnya menelusuri isi rongga mulut Haechan.

Menghitung deretan gigi Haechan serta mengajaknya untuk berperang lidah,saling berbelit menukar Saliva tanpa rasa jijik.

Setelah kurang lebih 2 menit berciuman, Haechan pun menepuk pundak Mark mengisyaratkan bahwa ia kehabisan nafas.

Mark yang paham pun segera melepas tautan keduanya. Sedangkan ke-3 orang tadi Hanya menunggu Mark selesai terlebih dahulu.

"Ingat Mark jangan buat tanda terlebih dahulu!"ingat Renjun kepada Mark karena ia melihat Mark yang mencium serta menjilat leher mulus Haechan.

"CK, iya-iya gue gak bakal buat tanda"decak Mark.

"Dan jangan lupa pake kondom jika gak mau Haechan membenci kita semua"ucap Jeno menambahi. Gini-gini juga ia masih bisa berfikir lebih jernih sebelum bertindak.

"CK, astagaaa... Dah cepet kalian mau bilang apa lagi? Jangan buat tanda, pake kondom,terus apa lagi?"tanya Mark yang sebal karena kegiatannya diganggu terus.

"Jangan lupa bersihin sisa sperma dikamar lu"ucap Jaemin menambahi.

"Ya-ya-ya, ada lagi?"tanya Mark yang sekarang menatap mereka ber-3 dan dibalas gelengan kepala secara bersamaan.

"Kalo gak ada jangan ganggu gue lagi, kalian kalo ikut sini 2 2"ucap Mark lagi.

Mereka bertiga saling bertatap mata sebelum Jaemin mengkode Jeno agar ia memulai dengan Mark sedangkan ia dan Renjun yang terakhir. Karena Jaemin tahu diantara mereka bertiga, yang paling susah mengatur napasnya adalah Jeno.

Lihat saja dia, nafas yang memburu, tatapan yang terus tertuju kearah Haechan yang sekarang setengah telanjang, dan jangan lupakan adik kecilnya yang membangun tenda yang kokoh dibawah sana.

Jeno pun segera menuju ke ranjang, dan dengan kecepatan kilat ia menyambar bibir plum Haechan yang sedikit bengkak.

"Emmphh..... aahh... Emphhh.... Ahh... Jennhhh"desah Haechan tertahan. Haechan meremat rambut belakang Jeno dan menahan tengkuk Jeno agar memperdalam ciumannya.

Sedangkan Mark, ia sedang asik menyusu di puting pink Haechan, tangannya pun sedang bekerja memilin,mencubit,menarik puting Haechan yang menganggur.

My friends' obsessionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang