part12

5.5K 461 82
                                    

Hubungan Haechan dan Mark memang tidak ada perubahan, Mark tetap tidak bersikap tidak peduli serta tetap memperhatikan sahabatnya sedangkan Haechan menahan semuanya dengan seulas senyuman.

Tapi malam ini saat Haechan pulang dari bekerjanya tiba-tiba saja teleponnya berdering nyaring dan terlihat Mark yang menelphonnya, tidak biasanya pria itu menghubunginya malam-malam.

"Hallo Hyung ada...."

"Apa benar ini Haechan?" tanyanya disebrang sana dengan suara yang cukup berisik.

"Ah iya, ini saya sendiri." jawab Haechan.

"Bisa kau menjemput temanmu di Bar night paradise? Dia mabuk parah dan sedari tadi menyebut namamu serta Renjun, aku sudah menghubungi Renjun tapi panggilan ku tidak terjawab." jelasnya, Haechan jadi sangat khawatir dengan Mark.

"Baik, saya akan segera ke sana tolong jaga kakak saya." Haechan segera memutuskan panggilannya secara sepihak dan pergi ke bar.

Haechan pergi menggunakan taksi hingga tak lama dia datang, saat masuk ke dalam tentu dia disambut oeh musik yang berdentum kencang, hingar bingarnya dunia malam, manusia yang menari gila dan bau alkohol serta rokok yang menguar, semuanya membuat Haechan pusing.

Awalnya Haechan tidak diperbolehkan masuk karena wajahnya yang terlihat muda, namun karena dia mengatakan akan menjemput kakaknya membuat penjaga di luar mengizinkannya masuk, dengan diantarkan ke tempat Mark, sengaja untuk melihat Haechan berbohong atau tidak.

Mata Haechan tampak mencari Mark hingga dia melihat di sebuah kursi yang sepertinya dipesan secara khusus serta beberapa botol minuman yang berserakan, dia menemukan Mark jatuh tertidur di meja dengan ditemani oleh seseorang.

Haechan buru-buru berlari untuk menghampiri Mark, "Hyung apa yang terjadi denganmu?"

"Dia mabuk gila, sepertinya sedang patah hati kakakmu. Ini ponselnya, lebih baik segera bawa dia pulang dan istirahat." ucap pria itu yang Haechan duga seperti pelayan bar dan sudah mengenal Mark cukup lama.

"Terima kasih Tuan, telah menjaga kakak saya." ucap Haechan tulus, lalu segera membopong kekasihnya itu untuk berdiri dengan membawa ponsel Mark.

Dengan susah payah serta dibantu penjaga yang tadi mengantarkannya membawa Mark yang benar-benar dalam keadaan tidak sadarkan diri, akhirnya mereka sampai juga ditaksi yang sengaja Haechan suruh untuk menunggu sebentar.

Haechan akhirnya memutuskan membawa Mark ke apartemennya karena jika ke rumahnya tentu akan membuat masalah untuk Mark dan dirinya, dan Haechan tidak mau mengambil resiko itu.

Dengan susah payah akhirnya Haechan sampai juga di kamar apartemen Mark, dia masih mengingat kata sandi apartemen Mark yang dia lihat kemarin adalah ulang tahun Renjun.

Saat sudah di dalam, Haechan langsung mendorong Mark untuk duduk di sofa karena dia kelelahan. Lalu dia melepaskan sepatu Mark dan kembali membopong pria itu untuk masuk ke dalam kamarnya.

Saat sudah sampai di tempat tidur, Mark tiba-tiba menarik tangannya dan mendorongnya untuk jatuh di atas dadanya, "Hyung lepaskan aku, aku harus segera pulang."

"Tidak, kau tidak boleh pergi! Kau harus di sini menemaniku." ucapnya dengan nada dingin lalu membalik posisinya hingga Haechan tidur di kasur dan dia berada di atas tubuhnya, mengungkungnya begitu erat.

"Hyung lepaskan apa yang ingin kau lakukan?" tanya Haechan yang mulai ketakutan serta panik karena Mark yang tiba-tiba saja membuka kemejanya hingga bertelanjang dada, lalu mengecup lehernya, menghisapnya dan mengigitnya kecil.

"Habiskan malam ini bersamaku dan selamanya bersamaku." Mark menyeringai, dia mencium bibir Haechan begitu brutal dan Haechan yang terus memberontak terlebih saat tangan itu mulai berjelajah.

Semuanya terjadi begitu cepat, pakaian keduanya telah terlepas dan mereka menikmati malam panas dengan mata membengkak seseorang yang penuh air mata, melihat dirinya dinodai oleh kekasih yang dia cintai.

Mungkin jika mereka saling mencintai rasanya tidak akan semenyakitkan dan mengoyak perasaannya, karena Mark justru berulah dengan menyebut nama Renjun dengan dirinya yang menggagahi tubuhnya.

Hancur dan rusak mungkin itulah gambaran diri seorang Haechan, di pagi harinya Haechan yang membuka matanya pertama kalinya lalu di samping dia melihat Mark yang masih terlelap nyaman, dengan langkah tertatih dia memunguti pakaiannya lalu masuk ke dalam kamar mandi dan menangis di dalam sana.

Setelah Haechan masuk ke dalam mandi, Mark membuka matanya tatapannya terlihat menerawang malam lalu dan dia tahu apa yang terjadi dia tidak bodoh, terlebih saat ingatannya mengingatkan semua tindakan bodohnya yang dia lakukan pada Haechan.

Tidak, tindakannya sudah terlalu jauh, bukan seperti ini yang Mark inginkan, dia hanya ingin memberikan anak itu sedikit rasa bagaimana dicintai bukan menghancurkannya.

"Kau bodoh Mark!" Mark mengumpati dirinya dan memukul kepalanya.

Lalu dia segera bangun dan memakai asal pakaiannya, mengetuk pelan pintu kamar mandi tapi saat dia merasa tidak ada jawaban, dia membuka pintunya secara paksa beruntung Haechan tidak menguncinya.

"Haechan!" mata Mark terlihat terkejut saat melihat Haechan yang menangis dipancuran air, lalu dia segera memeluknya dengan erat.

"Hyung aku kotor...."

"Maafkan aku, sungguh aku minta maaf Haechan." ucap Mark dengan rasa bersalahnya dan Haechan hanya menangis di pelukan kekasihnya.

Setelah beberapa menit menangis dan tubuh mereka saling basah bersama, Mark merasa jika Haechan jatuh pingsan membuatnya segera menggendongnya dan mengganti pakaiannya dengan pakaian kering serta nyaman.

Mark menyelimuti tubuh kekasih itu lalu dia keluar untuk menyiapkan sarapan dan hari ini mereka membolos bersama, saat akan membuat sarapan ternyata bahan makanannya habis membuatnya dengan terpaksa keluar, dia ingin memasak hari ini.

Saat Mark keluar, Haechan terbangun lalu segera memilih pergi dari apartemen Mark, dia ingin menenangkan dirinya sendiri untuk saat ini sebelum menghadapi semuanya dengan senyumannya seperti biasanya.

Beberapa menit kemudian Mark kembali dan melihat kekasihnya itu tidak ada di kamar mereka, Mark langsung menghubungi Haechan dengan perasaan khawatir dan bersalah, baru kali ini dia begitu khawatir dengan Haechan tapi Haechan justru menonaktifkan ponselnya.

"Astaga apa yang harus aku lakukan?" Mark sangat panik sekarang, lalu dia kembali keluar untuk mencari kekasihnya itu.

Berputar-putar mengelilingi jalan akhirnya dia melihat kekasih itu berada di tepi sungai yang menurut kabar sering dijadikan ajang bunuh diri. Mark sangat ketakutan, lalu dia berlari dan memeluk Haechan.

"Kumohon jangan melakukan hal gila itu Haechan, maafkan aku." Mark untuk pertama kalinya menangis di peluakan kekasihnya itu.

"Hyung takut kehilangan aku?" tanya Haechan polos.

"Tentu saja bodoh!" ucap Mark dengan nada tinggi dan benar-benar khawatir.

Haechan tersenyum tipis lalu memeluk erat tubuh kekasihnya itu, "Terima kasih banyak Hyung, aku tidak menyangkah ada seseorang yang takut kehilangan diriku, selama ini aku berpikir jika pun aku mati pasti tidak akan ada yang mencariku. Terima kasih banyak Hyung, aku benar-benar mencintaimu."

'Meskipun aku tahu kau tidak mencintaiku.' ucap Haechan dalam hati.

Ucapan Haechan menyentak perasaan Mark, "Maafkan aku untuk seluruh kesalahanku Haechan dan untuk kemarin malam, aku benar-benar terlalu mabuk hingga tidak sadar justru menidurimu aku sungguh minta maaf."

"Tidak apa Hyung, aku melakukannya bersama seseorang yang aku cintai bukan orang lain yang tak aku cintai, hanya saja aku terlalu terkejut, kecewa dan sedih semuanya bercampur aduk menjadi satu Hyung." Haechan tersenyum tipis, menyembunyikan lukanya.

Mark hanya terus mengatakan maaf dan memeluk kekasihnya itu dengan begitu erat, Haechan menangis lagi dalam pelukan Mark, pagi itu di tepi sungai mereka saling menangis, Mark dengan perasaan bersalahnya dan Haechan dengan rasa kecewanya.

TbC
maafkn typo dan lainnya.
Gimana part ini masih aman gk buat sakit hati kan? 🤭😭
Happy Reading buat semuanya, dan terima kasih banyak sudah mengikuti cerita ini tunggu part selanjutnya ya🥰💕
Maaf lama up aku lagi ngerjain novel buat event dilapak sebelah tapi aku akan selalu berusaha buat nulis cerita ini, 😭
Love sekebon💕💚

Feeling HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang