part21

2.7K 293 8
                                    

Haechan yang tadi bertemu dengan Jeno terlihat sangat gelisah di dalam toko.

"Apa kau mengenal pelanggan tadi Haechan?" tanya Kun penasaran.

"Dia adik dari Mark Hyung." jawab Haechan pelan.

"Apa kekasihmu itu juga ada di sini Hyung?" tanya Yangyang dan Haechan menggeleng tidak tahu dengan menggigiti kukunya.

"Tenanglah jangan mengigiti kukumu. Lagipula dia hanya ingin kau memaafkan kakaknya." ucap Kun menenangkan Haechan.

"Iya aku tahu, tapi saat Jeno mengatakan Mark Hyung menderita bahkan hampir kehilangan nyawanya hanya karena menungguku membuatku tidak tenang, apa dia selama ini mencariku? Tapi untuk apa, dia tidak mencintaiku." Haechan sangat bingung dengan situasi sekarang dan hatinya benar-benar goyah, rasa amarahnya menguap begitu saja saat mendengar Mark juga terluka.

Katakan dia bodoh tapi itulah dirinya, rasa cintanya mengalahkan seluruh logikanya meskipun Haechan juga masih takut.

"Hei kau lupa, kau juga menderita di sini membesarkan Chenle seorang diri, kau mengalami kecelakaan sampai kebutaan kalian sama-sama menderita. Jangan katakan hanya dia yang menderita, aku tidak suka." ucap Kun serius.

"Maaf, " Haechan menundukkan kepalanya dan setuju dengan ucapan Kun.

"Mungkin saja kekasih Hyung, baru menyadari perasaannya hingga dia tetap menunggu serta mencari Hyung, bahkan berita kematian Hyung dia tidak percaya, tidak menutup kemungkinannya bukan? Terkadang seseorang baru menyadarinya perasaannya setelah ditinggal pergi, maka terkadang jadilah lebih peka untuk mengerti perasaan diri sendiri serta orang lain." ucap Yangyang yang menjawab pertanyaan Haechan yang bingung Mark mencarinya atau tidak.

"Sudah tenanglah, kita hadapi bersama-sama jika dia mengajakmu untuk kembali kita lihat reaksinya bagaimana, apa dia tetap menerimamu atau tidak setelah dirimu yang sudah berubah tidak bisa melihat seperti dulu." ucap Kun dengan lembut.

"Apa Hyung akan memaafkan kekasih Hyung?" tanya Yangyang penasaran.

"Jangan dimaafkan dengan cepat biarkan dia belajar untuk mengejarmu." bukan Kun yang berbicara melainkan suara Hendry yang datang dengan Xiaojun, Doyoung serta Taeil.

"Hyung, Hyung tahu soal Mark Hyung?" tanya Haechan cepat.

"Aku tahu, Mark mengalami depresi serta kecelakaan setelah kehilangan dirimu. Lalu keluarganya membawanya pergi entah ke mana, kemungkinan ke Kanada untuk berobat." jawab Hendry jujur.

Haechan menangis dalam diamnya, dia memang sangat dijauhkan dari berita orang-orang dari masa lalunya, bahkan Hendry juga sering menghindari pertanyaannya jika dia bertanya, tapi kali ini kakaknya mau menjawabnya. Entah mengapa rasanya menjadi sesak saat mengetahui Mark juga terluka.

"Sudah jangan menangis, dia kemungkinan sudah sembuh dan baik-baik saja." Hendry menghampiri adiknya serta membawanya ke dalam pelukannya. Setelahnya Hendry bisa merasakan jika Haechan jatuh pingsan.

"Haechan pingsan sepertinya karena terlalu syok." Xiaojun terlihat khawatir.

"Aku bawa dia ke dalam dulu." Hendry menggendongnya dan mengistirahatkan adiknya itu untuk ke dalam kamar, dia sungguh tidak tahu jika Mark ada di negara ini.

Di jam siang makan siang, Kun yang menjemput Chenle tapi saat sampai di sekolah dia melihat sudah tidak ada anak sekolah di kelas Chenle termasuk Chenl sendiri, Kun panik bukan main.

Sekolah menjelaskan jika Chenle dijemput oleh ayahnya bahkan Chenle juga mengakui pria itu ayahnya, Kun sangat tidak percaya dan terkejut karena dia tahu anak itu tidak pernah bertemu dengan ayahnya tapi bagaimana bisa dia bertemu ayahnya.

Feeling HurtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang