10. Sebuah File?

28 5 2
                                    


السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

-

How are u?

-

###

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

###

Senin yang cerah telah tiba. Ini adalah hari yang begitu di nanti-nantikan. Hari ini akan ada seleksi pengurus OSIS SMA Alvendra. Dalam seleksi ini terbagi menjadi beberapa bagian. Untuk hari pertama ini ada dua bagian. Yang pertama adalah tes wawancara. Para siswa yang ingin menjadi pengurus OSIS akan diberi beberapa pertanyaan tentang pengalaman sebelumnya.

Semua ini akan menjadi mudah bagi Vava. Terlebih waktu SMP ia selalu ikut andil dalam organisasi, seperti OSIS contohnya.

Jam istirahat pertama pun tiba. Akhirnya para calon pengurus OSIS dapat merehatkan tubuh dan pikirannya.

Kantin sekolah terasa begitu ramai. Ya memang begini keadaan kantin. Tenang saja, kantin Alvendra School sangat luas dan dapat menampung siswa hingga ribuan anak. Maklum sih, orang sekolah elit.

Vava, Asya dan Yona duduk di tempat mereka masing masing. Penantian mereka untuk menikmati hidangan kali ini pun selesai. Kini, saatnya menyantap semua makanan!

Vava menatap pesanannya. Bakso, soto ayam, cilok goreng, cireng, cimol, bakwan, martabak, tempe goreng, roti bakar, es cendol, es buah, es teh, dan yang terakhir air mineral satu botol. Emm... seperti akan hibernasi saja dia.

Asya menggeleng kepala. Ia menghembuskan nafas keluh. Rasanya ia ingin sekali mengeluh, hampir seluruh meja di penuhi makanan Vava. Sedangkan Yona, ia hanya bisa diam. Mau ngeluh? Nggak guna sumpah! Mau lo ngeluh sama semua ini Vava nggak akan berubah.

"Vaa, please deh. Lo tuh cewe, makan sewajarnya aja napa?" Asya menatap meja. Hanya tersisa sedikit ruang untuknya.

"B-O BO, D-O DO, A-M-A-T AMAT. Jadi dibaca? BODO AMAT!" Vava mengeja satu demi satu suku kata BODO AMAT.

"Entar kalo lo gendut gim---"

"Lo lupa Sya? Mana mungkin seorang putri Zeyrandja bisa gendut," potong Yona.

Asya berdecak sebal. Ia mengekerutkan dahi. Jika dipikir pikir apa kata Yona itu benar. Vava selalu makan banyak tapi tak pernah sekalipun dia gendut. Apa jangan jangan dia pake ilmu hijau? Eh ilmu hitam!

"Lo berdua kagak makan apa? Mau gue bantu?" Vava dengan tampang polosnya, menyungging senyuman. Bahkan makanan yang sangat banyak tadi ia habiskan hanya dalam beberapa menit.

"Lo setan ya Va? Makan kok cepet amat!" Sekali lagi Asya tak habis fikir. Sebenarnya ia hidup di bumi atau planet lain? Kenapa penduduknya seperti ini sih!

Queen vs King School Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang