12 | You've Had Me at Klutuk!

160 34 37
                                    


-You've had me at Hello, they say. But you've had me at klutuk!-

🥕

Perpustakaan Kota (5 tahun lalu)

Adalah tempat paling membosankan di muka bumi untuk sebagian orang. Bukan untuk aku tentunya. Aku sangat suka perpustakaan. Bukunya yang tersusun rapi membuat diriku yang seorang control freak, merasa puas melihat susanannya.

Aroma buku usang yang penuh ketenangan dan nostalgia. Serta kesunyian yang membelai lembut telingaku sungguh merupakan perpaduan sempurna.

Ya, ya, aku tau itu semua membosankan.

Tapi perpustakaan punya sisi yang menurutku seru kok. Ada manusia ambis atau memang sedang dikejar deadline. Terlihat sangat serius dan siap menaklukan dunia. Berbanding terbalik dengan yang tertidur hingga membuat peta dunia di meja.

Di pojok ruangan ada yang memanfaatkan blind spot dari CCTV untuk saling berciuman dan meraba.

Ugh, aku sangat benci manusia tak tahu tempat seperti itu.

Lalu ada diskusi yang disampaikan melalui chat, atau di tulis di kertas padahal sedang berhadapan.

Oh tentu saja hal itu terjadi karena penjaga perpus ini, Nyonya Lou memiliki pendengaran setajam kelelawar, sorot mata sebengis elang, dan ketepatan melempar target yang mengganggu ketenangan perpustakaannya dengan pulpen mengalahkan agen FBI.

Ya, Nyonya Lou segalak itu. Uh belum lagi jika sudah mengomeli member yang mengembalikan buku pinjaman dalam keadaan cacat. Sudahlah menggelegar bak halilintar teriakannya menginvasi seluruh ruangan.

Banyak sekali kan yang terjadi di perpustakaan? Padahal orang awam mengira tempat itu hanya untuk membaca.

Peraturan lain di perpustakaan ini, selain tidak boleh bersuara adalah tidak boleh makan. Apalagi makanan berkuah dan menimbulkan noda seperti coklat. Jangan lupakan permen karet. Haram hukumnya!

Namun, peraturan ada untuk di langgar bukan?

Jelas itu adalah pernyataan yang salah. Namun kebanyakan orang saat ini mencintai adrenalin. Anti mainstream katanya.

Dan melanggar peraturan di bawah pengawasan si bengis Nyonya Lou adalah cara terbaik untuk memacu adrenalin.

Hal itu juga yang membuat beberapa orang mencoba makan diam-diam agar tak ketauan. Walaupun, tidak semua orang senekat itu rupanya.

Beruntung saja penciuman Nyonya Lou tidak setajam indra pendengarannya. Namun bukan berarti ada yang berani mengadu nasib dengan membawa makanan beraroma kuat.

Jadi kebanyakan membawa makanan ringan seperti soft bake cookies, olahan kentang dan juga salad. Seperti perempuan di hadapanku ini.

Klutuk!

Mataku terbelalak kaget mendengar suara itu.

Uji nyali sekali!

Baru saja aku memuji pilihan makanannya yang tak beraroma. Namun suara itu...

Mataku yang panik langsung tertuju pada wanita paruh baya yang duduk di kursi kebesarannya.

Mata senjanya itu teralihkan dari buku apapun yang tengah ia baca.

Sadar ia baru saja membuat tegang seluruh penghuni perpustakaan, gadis itu menipiskan bibir lalu pura-pura menoleh kesana kemari seolah yang menimbulkan suara itu bukan dirinya.

Setelah di pastikan aman, ia mulai mengunyah wortel dalam mulutnya dengan hati-hati.

Namun ya namanya juga wortel dengan tekstur keras, bunyi itu kembali terdengar mengundang deheman keras dari Nyonya Lou.

BITTERSWEETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang