20 ] Past and Future Collided

174 43 28
                                    

Angkasa memikirkan banyak hal. Tentang rasa benci dan marah untuk lebih spesifik.

Luapan dua emosi itu kadang membutakan arah. Dan ketika ia berlarut-larut dalam emosi tersebut, di ujung jalan ia hanya akan dapat kecewa juga hati yang tidak pernah tenang.

Satu hal tentang marah dan benci, memupuknya begitu mudah. Menjalaninya terasa benar. Akal sehat pun mampu terbutakan. Karena itu, ada pelatah bilang, "Jangan membuat keputusan saat sedang emosi. Karena hasilnya tidak akan baik." Seratus persen rasa penyesalan akan datang setelahnya.

Hasrat ingin membalas rasa sakit yang Naomi beri seperti ucapan Dimitri sungguh menggiurkan. Jantungnya berdebar memikirkan perempuan itu merasakan amarah, benci dan kecewa yang sama.

Namun setelah ditelaah lagi. Setelah Angkasa menata kembali akal sehat dan hatinya, ia berakhir di satu pertanyaan.

Apa salah Naomi sehingga harus menerima amarah dan benci?

Bukan salah Naomi yang mencintai musik lebih dari rasa sayangnya pada Angkasa. Siapa sih Angkasa yang berharap dirinya dipilih padahal dia bukan siapa-siapa?

Angkasa tidak dipilih dan sangat salah kalau Angkasa justru menyalahkan Naomi.

Apa bedanya ia dengan mayoritas pelaku kekerasan yang tidak bisa menerima penolakan?

"Aang, lo yang mutusin pergi. Jangan limpahin semuanya ke Naomi. Kasian."

Ucapan Ben itu bagai tamparan untuk Angkasa.

"Ckckck, apes amat Tuan Putri. Dia kebiasaan manja di rumahnya disini di siksa."

Naomi mencintai musik terlebih dahulu. Rasa itu ada jauh sebelum dunia mereka bersinggungan. Lalu Angkasa ingin merenggut itu semua?

Egois sekali.

Sama saja seperti ia diminta untuk meninggalkan Tante Rai dan Om Anok. Dan ia akan menolak. Walau bukan orangtua kandung dan selalu merasa bukan bagian inti dari keluarga baik itu, Angkasa punya ribuan alasan untuk tidak meninggalkan mereka.

Angkasa tidak tahu sejarah apa yang Naomi punya bersama musik dan tarian. Dan meminta Naomi meninggalkan mimpinya secara sepihak itu langkah paling bodoh yang bisa ia ambil.

Bukannya ingin memberi pembelaan. Ia hanya mencintai Naomi secara keterlaluan saat itu.

Ia pernah begitu mencintai Naomi. Secinta itu hingga saat melihat gadis itu tampil di panggung bersama seorang pria, Angkasa tidak bisa menahan rasa cemburunya. Rasa takut kalau Naomi akan lebih nyaman bersama Harun yang lebih paham seni dibanding Angkasa membuat pemuda itu lupa diri.

Angkasa takut ditinggal pergi. Sehingga cekcok itu terlahir.

Angkasa benci karena insecurity dalam diri.

Bahwa Naomi lebih mencintai musik dibanding dirinya.

Bahwa Naomi akan melakukan apapun untuk musik dan tari hingga akhirnya Angkasa akan terlupakan begitu saja.

Angkasa tidak mau.

Ia pernah di tinggalkan oleh keluarganya.

Ia mendapatkan keluarga baru memang. Baik bukan main. Hanya saja Angkasa selalu merasa ia orang asing disana.

Lagipula, Angkasa merasa sudah mencintai Naomi dengan seluruh dirinya. Tapi Naomi tidak mampu memberikan balasan yang tepat.

Lalu ada Naomi.

Dia satu-satunya orang yang Angkasa bisa sebut My person.

Angkasa takut kemungkinan Naomi akan dibawa pergi orang lain. Karenanya, demi menenangkan hati yang penuh kemelut Angkasa meminta Naomi memilih musik dan Angkasa.

BITTERSWEETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang