Duduk semotor berdua

80 13 6
                                    

Hari ini adalah hari yang sangat Harsa suka, apalagi kalau bukan hari rabu. Selain karena merasa semakin tampan dengan setelan pramuka, hari rabu juga identik dengan hari hoki untuk harsa. Seperti sekarang, Harsa sedang bermain game online bersama 3 teman nya dengan santai. Hari ini guru guru sedang rapat guna membahas penilaian tengah semester yang akan diadakan beberapa minggu lagi, jadilah kekosongan di kelas. Ditengah asik asiknya bermain, pintu kelas diketuk secara pelan dari luar.

"Hi, sorry ini ada buku Bahasa Indonesia yang kemarin kalian kerjain. Tadi sebelum rapat Miss Alfia nyuruh kita koreksi, ini kebetulan kita udah selesai koreksi" ucap gadis yang sedari tadi mengetuk pintu.

"Eh ada Denara sama Katherine nih. Makasih ya kalau begitu, lain kali chat aja Den, Kath, biar aku yang ambil" ujar Delina salah satu murid 11 Tkj 1. Tanpa rasa bersalah Harsa menyerobot Delina yang sedang menerima buku, "Ih ada si cantik.. Lagi ngapain nih disini? Lagi nyamperin gua ya?"

"Labil banget sih, lo. kemarin saya-kamu, sekarang lo-gua, besok apa lagi?" jawab Katherine dengan cepat, memang tidak sesuai sama pertanyaan yang dilayangkan Harsa barusan, tapi Katherine merasa Harsa ini cukup labil. "Eh eh loh kok marah? Iya deh iya, biar adil manggilnya aku-kamu aja. setuju ya?" pungkasnya sambil memegang tangan Katherine tak lupa pula dengan alisnya yang naik turun. Dengan kesal Katherine menarik tangan nya secara paksa dan mengerucutkan bibirnya.

"Eh Eh udahan ya pacarannya, kita masih ada tugas ngejurnal, pacaran nya bisa dilanjut nanti" potong Denara dengan cengirannya. Lantas mereka pamit undur diri dari sana karena merasa urusan nya sudah selesai.

˚₊‧꒰ა ☆ ໒꒱ ‧₊˚

Bel sudah berbunyi sedari tadi, Katherine masih sibuk menelepon keluarga nya untuk menjemputnya. Lagi dan lagi tak ada yang mengangkat, memang ini masih jam kerja di kantor, jadi memang hanya memiliki sedikit harapan ada yang mengangkat telepon nya.

Dengan gontai ia berjalan menyusuri lorong sekolah, tujuan nya hanya satu, gerbang sekolah. Harap harap ia menemukan teman temannya yang masih berada di area sekolah, atau ojek pengkolan. Namun sayang seribu sayang, sekolah sudah mulai sepi. Helaan nafas yang cukup berat ia keluarkan dari bibir mungilnya. Melihat langit yang sudah mulai menggelap karena hari sudah sore dan sedikit mendung, ia memutuskan untuk menunggu di halte.

Geberan motor yang lumayan berisik mengganggu pendengarannya, saking kencangnya sampai menembus Airpods yang sedari tadi Ia kenakan. Melihat kearah asal suara, Ia cukup terkejut. Lagi dan lagi Ia harus bertemu dengan Harsa, duh kenapa sih ketemu lagi, bikin bete aja.

Lain halnya dengan Harsa yang tengah tersenyum lebar begitu melihat Katherine. Bak kesetanan, Harsa dengan cepat melajukan sepeda motornya ke arah halte tempat Katherine menunggu. Dengan menggebu gebu Harsa mengajak Katherine untuk pulang bersama nya, dengan alasan ;

udah mau hujan, nanti engga ada kendaraan yang lewat loh. Bareng yuk, emangnya kamu ga takut di culik?

Sebenarnya hanya anak kecil yang akan takut dengan ancaman seperti itu, namun entah mengapa hari Katherine merasa sedikit takut dengan perkataan Harsa. Tanpa banyak omong Katherine langsung mendudukkan diri nya di Bella, Motor kesayangan Harsa. Sebelum memulai perjalanan, Harsa sedikit menjahili Katherine "Itu airpods nya satu satu yuk. nanti sambungin ke Spotify aku, premium nih boss. Kalau engga mau ya gapapa, tapi nanti jalan ya sampe rumah" namun tak disangka, Katherine langsung mengiyakan tanpa basa basi.

Sepanjang jalan hanya lagu Remaja karya Band Hivi yang menemani kesunyian mereka. Baik Katherine maupun Harsa tidak berniat membuka obrolan, hanya sekedar menunjukan arah jalan. Harsa sedikit paham, mungkin Katherine memang sedang dalam mood yang tidak bagus. Walaupun tidak ada obrolan selama perjalanan, Harsa terus tersenyum lebar, berharap kedepannya akan ada momen seperti ini lagi.

Sesampainya di rumah Katherine, Harsa membantu membuka helm yang akhirnya dihadiahi dengan dengusan dari Katherine. "Padahal engga perlu repot-repot bantu buka helm ini. Lagian ini kan gampang. Tapi thank you udah anter ak—gue balik, besok gue ganti uang bensin nya ya. safe ride" ucapnya dengan cepat.

Tapi bukan Harsa namanya kalau membiarkan Katherine berlalu begitu saja. "Minta nomormu boleh engga? Aku gamau di ganti pakai uang, pakai chattingan sama kamu aja. Tapi kalau boleh ngelunjak sih, mau nya ngejalanin hidup bareng kamu" cekal nya dengan senyum indah yang terpatri di bibir nya. Tanpa banyak basa basi Katherine memberikan nomornya. Toh engga ada guna nya juga melawan Harsa, anak itu pasti punya ribuan cara mendapatkan keinginan nya. Daripada ribet, mending Katherine kasih sekarang, kan?

Perjalanan pulang Harsa habiskan dengan bersenandung lagu lagu romantis. Jadi begini ya rasanya jatuh cinta.. Rasanya Harsa ingin bercerita dan berteriak bahwa Ia sedang jatuh cinta dengan gadis yang Ia temui di Cafe sore itu.

Bel, kamu engga aku cuci ya. Kamu harus seneng sih bisa didudukin cewek cantik

 Kamu harus seneng sih bisa didudukin cewek cantik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Harsaa!! | Haechan-KarinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang