Denara si Cupid

63 12 7
                                    

Ini sudah minggu kedua sejak pertemuan nya dengan Harsa hari itu. Dan sudah menginjak hampir dua minggu pula ia sering bertemu bahkan bertukar pesan dengan Harsa. Meskipun percakapan yang dilontarkan Harsa memang sangat tidak bermutu, Katherine tetap terhibur dengan sedikit rasa jengkel. Hampir setiap hari Harsa menyempatkan waktunya untuk bertamu ke kelas 11 Akl 1 hanya untuk sekedar menyapa atau memberikan sekotak susu coklat untuk Katherine. Pelan-pelan semua orang semakin terbiasa dengan kedekatan dua orang ini, tak jarang juga yang sering menjodoh-jodohkan mereka.

Meski Harsa sangat vokal dalam menyuarakan rasa suka nya ke Katherine, Katherine masih saja sulit untuk membuka hati nya secara cuma cuma untuk Harsa. Karena sempat beberapa kali Harsa ketahuan tengah lempar canda tawa bersama Sheila, salah satu anak jurusan Manajemen Perkantoran. Katherine merasa malas kalau harus bersaing dengan anak jurusan itu, karena sering kali Ia mendapatkan sindiran yang di lontarkan anak jurusan itu. Harsa juga termasuk orang baru, sulit untuknya membuka hati kepada orang yang belum Ia ketahui seluk beluk hingga tetek-bengeknya. Lantas kalau begitu, kepada siapa Katherine harus berkonsultasi? Siapa lagi kalau bukan Denara.

˚₊‧꒰ა ☆ ໒꒱ ‧₊˚

Seperti acara curhat berujung bertemu Jenan dan Nares sebelumnya, mereka memutuskan untuk menghabiskan waktu santai di Cafe dekat rumah. Dengan dua cangkir es americano dan croissant hangat yang menemani, Katherine memulai cerita tentang permasalahannya itu. Dimulai dari awal bertemu, diantar pulang, bertukar pesan, hingga acara modus lain yang dilakukan oleh Harsa. Kalau Denara boleh jujur, Katherine persis wanita yang takut ditinggal suaminya pergi.

"Aduh Katty sayaangkuuu, itu tuh namanya lo udah masuk ditahap naksir tau! Cuma belum masuk di tahap bener bener suka sampe sayang. Coba deh pake cara tarik ulur, biar dia makin gerak, jadi lo tau deh perasaan dia yang sebenernya gimana" saran Denara. Sebenarnya Denara benar benar pusing memilih kata untuk memberitahu ke Katherine. Karena jujur saja, orang yang pusing karena hubungan tanpa status lebih parah dibanding orang yang baru saja putus.

"Loh dia kan suka gue, Nar. Buat apa gue sok sokan meriksa begitu? Buang buang waktu aja engga sih? Lagian kan bentar lagi mau STS, salah sih emang gue galauin dia" ujar Katherine yang semakin memelan di akhir. "Ya itu kan menurut lo. Emangnya ada ya orang yang perasaan nya engga berubah? Engga ada tau Kath." jelas Denara tanpa gentar.

"Ya iya sih.. Tapi ya udah lah, paling juga bentar doang kok naksirnya, besok besok juga udah move on."

˚₊‧꒰ა ☆ ໒꒱ ‧₊˚

Tapi ternyata ucapan Denara hari itu benar. Sore ini Katherine melihat Harsa membonceng Sheila di jok belakang motor nya. Tak lupa mereka berbincang selama di motor, tawa lepas yang berasal dari kedua orang itu membuat Katherine merasa ini tak adil. Tapi ya benar kata Denara, mana ada sih orang yang mau mengejar tanpa ada kepastian?

Malam nya Katherine langsung menghubungi Denara via Imess.

Setelah mengirim pesan seperti itu, Katherine memulai obrolan suara dengan Denara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah mengirim pesan seperti itu, Katherine memulai obrolan suara dengan Denara.

"Eh Nar gue tudep aja deh ya, kayaknya gue naksir Harsa deh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eh Nar gue tudep aja deh ya, kayaknya gue naksir Harsa deh.. Tapi gue ngga begitu yakin sih, soalnya kan yaaaa lo tau kan" ucap Katherine tanpa aba-aba. "Yaaa tau sih, cuma kan tetep aja gue harus tau maksud lo yang sebenernya apa" usil Denara. Sebenernya udah lama Denara nunggu Katherine ngaku kalau dia suka sama Harsa. Bukannya gimana gimana, dari pertama kali Katherine cerita tentang Harsa, rasanya menggebu gebu banget.

"Ah payah lo, masa gitu aja gatau. Ya gimana ya Nar, kalau pun gue naksir dia nih ya, ngga menjamin dia punya perasaan yang sama kayak gue"

"Ya lo udah lesu aja anjir, peramal kah sampe tau perasaan dia kayak gimana" kesal Denara. Wajar aja Denara begini, dari awal Katherine terus terusan denial, gimana Denara ngga kesel coba??!! "Ya dia kan friendly Nar, pasti ada aja deh yang kecantol sama dia. Pasti ada yang lebih cantik daripada gue, Nar. Kalau sexy sih engga ya, soalnya gue udah jadi manusia ter sexy"

"Gue udah sambungin call ini ke Harsa btw, say hi dulu dong Kath" Benar, saking kesal nya Denara sama Katherine, dia langsung menambahkan Harsa ke obrolan suara mereka malam ini.

Tiba tiba sebuah suara menginterupsi, "Hi cantikku, obrolin nya berdua yuk"

DENARA JANGAN RESE DONG!!!

Harsaa!! | Haechan-KarinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang