Sesudah Sesingkat-singkatnya Cerita 5

66 1 2
                                    

*nama tokoh, tempat, gelar yang ada di dalam cerita tidak ada sangkut pautnya dengan dunia nyata.

👑👑👑

suara tabuhan gamelan di iringi dengan cahaya lampu sorot menjadi pemandangan Giandra  malam hari ini. Bagaimana para aktor dan aktris memerankan karakternya dengan tarian dan suara gamelan serta kostum khas kerajaan jaman dulu selalu membuat Giandra jatuh cinta, menurutnya teater lebih menyenangkan di bandingkan melihat film di bioskop.

Entahlah sudah ke berapa kali pangeran itu melihat pertunjukan ini. kisah cinta Rahwana, Rama dan Shinta selalu berhasil menarik Giandra untuk kembali ke Prambanan. Bagiamana Rama meragukan kesucian Shinta terlalu memalukan jika di bandingkan dengan bagaimana cinta Rahwana.

tidak ada yang baik di antara keduanya, Rama bukan pria baik, dia tidak segera mencari istrinya yang di culik, butuh waktu hingga 11 tahun lamanya sampai shinta di selamatkan meski dengan alasan apapun. Setelah itupun, setelah Shinta berhasil membuktikan bahwa dia tetap suci dengan membakar diri tapi Rama tetap saja meragukan ke sucinya

jika tentang Rahwana dia memang terlihat tulus karena tetap menghargai Shinta dengan tidak memaksanya, memperlakukan Shinta dengan sangat baik, namun menculik wanita dan menyekap juga bukan tindakan yang baik.

''udah sering nonton ini den'' Giandra menoleh kearah Danan yang ikut dengannya.

''ini ke 4 kalinya'' jawab Giandra tersenyum

''sendirian?'' tanya Danan lagi namun kali ini Giandra  hanya menatap pengawalnya tanpa menjawab.

terakhir kali Giandra melihat ini mungkin 7 bulan yang lalu bersama Andaru sebelum akhirnya mereka ketahuan dan Andaru menikah. Suara Gong mengalihkan perhatian Giandra, pertunjukan paling menyenangkan baginya dimulai. setelah melihat dan mendengar cerita ini untuk ke 5 kalinya Giandra sadar Rahwana tidak sepenuhnya jahat.

dengan bantuan lampu sorot dan kostum membuat siapa yang melihat pertunjukan ini akan terseret ke dalam jalan cerita. mata hitam Giandra melebar saat pupilnya menemukan seseorang yang masih terukir di dalam hatinya sedang berdiri dengan sangat jelas menatapnya.

jantung Giandra tiba tiba berdetak kencang, dia tidak bisa mengendalikan kaki dan tangannya yang gemetar dengan sendiri. pangeran muda itu tau dia tidak seharusnya ketakutan hanya melihat Andaru. tapi yang jelas sekarang ini Giandra merasa akan terjadi sesuatu yang buruk, perasaanya tidak enak karena melihat Andaru.

''aku gak pernah ngira teater wayang bisa sebagus ini'' Danan menoleh melihat Giandra.

alih alih mendapati Giandra yang antusias seperti saat dia membicarakan teater dalam perjalanan kemari Danan malah menemukan pangerannya terlihat tidak nyaman dengan tangan yang terus gemetar. baru beberapa menit yang lalu Giandra menatapnya dengan mata berbinar tapi sekarang Danan melihat mata Giandra yang tidak fokus.

''den Gian'' panggil Danan berhasil membuat Giandra menoleh kearahnya.

menatap pupil mata Giandra yang bergerak tidak fokus makin membuat Danan yakin pangerannya tidak baik baik saja. ''ada yang sakit den'' Danan mencoba bertanya kondisi Giandra.

masih tidak mendapatkan jawaban, Danan menarik wajah Giandra untuk melihat kearahnya. nafas memburu Giandra makin membuat Danan panik. baru beberapa menit pertunjukan di mulai dan Danan yakin tidak ada yang salah sampai membuat Giandra terkena serangan panik.

''tarik nafas den'' Danan mengusap wajah Giandra mencoba menenangkan.

''toilet'' Giandra akhirnya bisa fokus

membasahi wajah tidak berdampak sama sekali tangan Giandra tetap gemetar, meskipun dia tau tidak seharusnya dia ketakutan hanya karena melihat Andaru, tapi melihat putra mahkota keraton yogyakarta sangat berdampak bagi Giandra. 

Sesingkat-singkatnya Cerita | [boyxboy] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang