07

216 23 4
                                    

maaf jika ada kesalahan penulisan dan tanda baca

~•°•~

dimalam yang tenang ini Jimmy dan sea berjalan beriringan menuju rumah Jimmy. disana dapat ia lihat Gulf yang sepertinya juga hendak memasuki rumah.

"pi!" teriak Jimmy menghentikan pergerakan gulf.

Gulf menoleh tersenyum namun senyum itu tak seindah sebelumnya. kantung mata yang hitam karena efek kurang tidur serta berat badan yang menurun.

"gimana sama sea?" Jimmy melirik sea di sebelahnya sebentar lalu menatap Gulf kembali.

"belum ada kemajuan Pi" ucap Jimmy. Gulf menghela nafas berat dan hanya mengangguk merespon ucapan Jimmy.

"yaudah ayo masuk di luar dingin" Jimmy merangkul pundak papinya lembut memasuki rumah.

"papi istirahat ya besok papi mau ketemu sea kan? sea pasti senang kalo papi dateng jengukin dia" Gulf mengangguk dan berjalan naik menuju kamarnya.

Jimmy menoleh ke kanan dan ke kiri. ia tak mendapati sea disisinya.

Jimmy menaiki anak tangga dan memasuki kamar miliknya mencari sosok sea yang menghilang.

Jimmy buru-buru turun lalu berlari keluar menatap sekeliling dapat ia lihat selulit seseorang yang sangat familiar tengah duduk menatap bunga-bunga yang sudah mulai layu dan menguning di jalan rumah itu.

"ayo masuk , udah mau hujan" ucap Jimmy membuat sea menoleh kebelakang menatap dirinya dengan senyum di bibirnya.

"hia masuk aja sea gak bisa" ucap sea kembali menyandarkan dagunya pada lengannya yang ia lipat

"kenapa gak bisa? ayo masuk ini udah mulai gerimis" Jimmy membentuk tangannya seperti membentuk hormat agar menutupi matanya yang terkena percikan air hujan.

"ada jimat penangkal di depan pintu masuk hia sea gak bisa masuk hia masuk aja sea bisa duduk disini semalaman atau nggak keliling kota semalaman" ucap sea dengan seutas senyum manis berusaha menenangkan Jimmy.

Jimmy berjalan cepat menuju pintu rumahnya. ia menarik kursi lalu menaiki kursi itu mencopot jimat yang ada di pintu itu.

"sea ayo!" ucap Jimmy sedikit meneriaki sea.

🌊🌊🌊🌊

matahari pagi masuk menembus lapisan dinding setiap rumah mengusik siapapun yang tengah berlabuh di lautan mimpi, termasuk Jimmy. pria itu tengah mengucek matanya dan meregangkan tubuhnya.

kepalanya celingak-celinguk menatap sekeliling kamar. dimana sea?.

jimmy turun mencari di segala penjuru. tak ada apapun disana.

Jimmy berjalan keluar dan menatap kearah pintu. ternyata benar, Jimat penangkal itu sudah bertengger apik diatas sana.

"ngapa Lo bang?" sebuah suara membuatnya menoleh.

ohm datang dengan kaos putih dan celana pendek cream . pria itu menatapnya lalu menatap arah pandangan yang Jimmy lihat sedari tadi.

"Lo mau kemana?" tanya Jimmy

"mau ngapel. eh iya Lo ngapain dari tadi liatin tu jimat?" tanya ohm

"siapa yang naruh tu jimat disana?"

"papi. kata papi belakangan hari ini dia mimpiin kak sea terus tapi bentukan kak sea serem jadi ada yang rekomendasiin buat pasang jimat penangkal itu" ucap ohm menjelaskan.

"oh iya gw pergi dulu ya nanon udah nunggu dari tadi" ucap ohm berjalan meninggalkan pekarangan rumah.

Jimmy berjalan menatap sekelilingnya tak ada juga tanda-tanda sea disana. kamu dimana sih?

____________________________________________________________________________

hallow gess ada yang rindu aku gak? eh rindu jimmysea gak? sekian banyaknya lautan tugas yang ku hadapi akhirnya aku kembali menulis cerita ini lagi bwahaha!

btw gw hari ini nambah umur lohhh widihhh tepuk tangan gak Lo pada otw bikin KTP ni gw👊🏻

okeh tungguin aku ntar malem ya aku lanjut belajar dulu see u guys!!🌷

Lovely Ghost || jimmysea (Ongoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang