11

177 16 3
                                    

maafkan jika ada kesalahan dalam penulisan tanda baca dan kalimat

~•°•~

perlahan kelopak mata indah itu terbuka lebar dan pemandangan pertama yang ia lihat adalah hamparan pantai dan rumah yang terlihat kecil karna dilihat dari atas bukit dan pemandangan langit orange yang indah.

"sea" suara berat nan lembut menyapu gendang telinganya membuatnya menoleh menatap ke samping.

"aw hia?" orang itu tersenyum indah menatap sea.

"kamu gamau meluk hia?" Jimmy membuka lebar-lebar tangannya ia tersenyum menatap sea yang tampak ragu-ragu.

Jimmy menarik sea masuk kedalam pelukannya. sea menangis sejadi-jadinya di dalam pelukan Jimmy ia masih berfikir apakah ini benar-benar mimpi?

"hia jangan tinggalkan sea hia" sea mengeratkan pelukannya pada Jimmy.

"sea ayo balik, yang lain udah nungguin kamu disana"

sea mengangkat kepalanya menatap jimmy dari bawah. wajah pria itu pucat namun masih terlihat tampan

"balik kemana hia?"

"ayo balik ke tubuh kamu, kamu udah terlalu lama disini"

sea menatap wajah itu entah mengapa ada rasa tidak nyaman pada dirinya.

"hia jangan mundur lagi sea akan jatuh" kakinya terus saja melangkah mundur sementara Jimmy terus saja maju.

tangannya terangkat memegang pundak sea,"maaf kan hia sea, hanya ini jalannya" sea menggeleng keras menolaknya namun dengan cepat Jimmy mendorong tubuh sea dari atas bukit.

byur!..

"hah~ hah~ hah~"

matanya terbuka lebar. detak jantung tidak beraturan dan nafasnya memburu. keringat membasahi tubuhnya.

ruangan hening ini terasa dingin sunyi tak ada siapapun disini.

ceklek..

pintu terbuka menampilkan sosok pria berkulit putih tinggi.

"aw phi sudah bangun?! sebentar—"

"suster! suster!" teriak phuwin memanggil suster di sepanjang

selesai di periksa dokter langsung pergi meninggalkan ruangan sedangkan keluarga sea baru saja memasuki ruang inap sea.

"pa, hia jim dimana? rumah sakit lagi rame ya?" tanya sea pada mix yang menatap lekat anaknya.

"kamu istirahat dulu ya nanti kita ketemu Jimmy"

sea menurut ia memilih memejamkan matanya beristirahat karena efek bius yang masih terasa membuatnya sakit kepala.

🌊🌊🌊🌊

siang ini mix mendorong kursi roda sea menelusuri lorong rumah sakit dan berhenti di depan ruangan lainnya.

"kita ngapain kesini pa?" tanya sea pada mix.

mix hanya diam dan mendorong kembali kursi roda sea memasuki ruangan itu. dapat ia lihat seorang pria tengah berbaring lemah di atas brankar. ada banyak alat yang terpasang di tubuhnya. ia juga menggunakan selang bantu untuk bernafas

mix memberhentikan kursi roda sea tepat di sebelah tempat pria itu terbaring. ia dapat melihat dengan jelas wajah pria itu yang ada luka-luka kecil sedangkan kepala, tangan serta kakinya yang di perban.

sea perlahan turun dari kursi roda itu lalu berjalan perlahan mendekati pria itu. kepalanya menoleh kebelakang menatap mix yang sudah berkaca-kaca meminta kejelasan dari sang papa atas apa yang menimpa calon suaminya.

flashback on~

drtt....

drt ..

suara nada dering ponsel dapat mix dengar dengan jelas. disana dapat ia lihat nama kontak pawat. dengan cepat mix mengangkat telpon dari besannya itu.

"halo"

"phi Jim pa phi jim" suara bergetar dari arah sebrang sana dapat mix dengar dengan jelas.

"kamu tenang dulu Jimmy kenapa?"

"phi Jim kecelakaan pa"

lutut mix lemas , ia duduk bersimpuh di lantai. anaknya belum siuman sekarang menantunya malah mengalami kecelakaan.

earth yg melihat mix duduk di lantai langsung menghampiri istrinya.

mereka pergi ke rumah sakit tempat dimana kedua anak mereka di rawat. dapat ia lihat semua orang yang berkumpul mengerumuni seorang dokter.

"dokter Jimmy kekurangan banyak darah dalam kecelakaan itu kita butuh stok darah lebih banyak karna stok darah A sisa sedikit lagi"  ucap dokter itu.

flashback off ~

____________________________________________________________________________

segini dulu deh ya mau belajar main mobile lagend dulu setres banget aku ngadepin classmeet minggu ini huhu:'(

Lovely Ghost || jimmysea (Ongoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang