maafkan jika ada kesalahan dalam penulisan tanda baca dan kalimat
~•°•~
"malam ini udara cukup baik buat berjalan-jalan haha" Jimmy berucap tertawa memegang ice cream di tangannya.
"huum, rasa ice cream ini juga enak" ucap sea mengelus perutnya
mereka berhenti tepat di tengah jembatan. dapat mereka lihat perairan yang terbentang luas serta dihiasi lampu dari gedung-gedung tinggi yang seakan berada di tepian perairan.
"hemhh~ hah~ indah banget" sea sangat menikmati angin malam yang menerpa dirinya.
"iya indah... indah sekali" ucap Jimmy menatap sea.
sea menoleh menatap Jimmy yang tengah menatapnya.
"itu loh yang indah kok hia malah liatin aku sih?" celoteh sea menunjuk ke arah pandangan matanya mengarah.
"laut aja kalah indah sama kamu" dapat sea rasakan pipinya yang memanas.
"u'r blushing?"
"nggak ih apaan sih hia" sea berjalan mendahului Jimmy namun dengan cepat Jimmy juga ikut mensejajarkan tubuhnya dengan sea.
"jadi kemana kita selanjutnya?" kepala Jimmy menoleh ke samping lalu kebelakang kala menatap sea yang terdiam.
Jimmy mengikuti arah pandangan sea. disana terdapat seorang anak laki-laki yang tengah excited ingin meraih ice cream dari tangan si dominan sedangkan lelaki imut yang duduk di sebelah pria dominan tersebut tengah tertawa senang kala anak itu di jahili oleh pria dominan itu.
tanpa sadar bibir sea melengkung membentuk senyum tipis. kepalanya menoleh kala menyadari seseorang berada di sebelahnya tengah menatap hal yang sama dengannya.
"apa kita akan sebahagia itu jika aku kembali padamu?" tanya sea menatap Jimmy dengan senyum manis di bibirnya. Jimmy hanya diam tak menjawab ucapan sea matanya hanya fokus menatap sea.
"kenapa terus menatap sea seperti itu? apa sea mulai terlihat menyeramkan?" sea panik memegangi wajahnya
Jimmy menggelengkan kepalanya,"ayo pulang" ucap Jimmy
mereka berjalan beriringan kembali menuju rumah sakit.
nyuttt..
rasa sakit itu kembali menyerang sea, kali ini berkali-kali lipat lebih menyakitkan dari biasanya. kepalanya pusing ia terus tidak bisa bernafas seakan-akan udara hilang dari muka bumi. lututnya lemas, ia terjatuh ketanah tangannya terus memegangi dadanya yang sakit. air matanya lurus merasakan sakit luar biasa pada tubuhnya.
Jimmy panik tak bisa berbuat apa-apa. ia dapat melihat tubuh sea yang perlahan memudar.
drtt....
"phi... phi sea..."
Jimmy menatap sea yang juga menatapnya sebelum akhirnya tubuh sea benar-benar menghilang lenyap.
Jimmy bergegas berlari masuk kedalam rumah sakit menaiki deretan anak tangga menuju lantai dua. ia terus berlari menyusuri lorong di depan ruangan sea dapat ia lihat keluarga sea dan keluarganya tengah berkumpul dengan wajah cemas.
Jimmy menatap ruangan kaca itu dapat ia lihat beberapa perawat dan dokter tengah menangani sea. monitor terus berjalan melemah. para tenaga medis masih berusaha mengembalikan kesadaran sea.
ohm menarik Jimmy agar duduk tenang. dapat di lihat raut wajah cemas Jimmy.
20 menit berlalu seorang dokter keluar dari ruangan.
"gimana keadaan sea?" tanya orang-orang pada dokter itu.
"dia masih koma detak jantungnya sempat hilang namun syukurnya sea masih bisa bertahan hidup" ucap dokter itu membuat semua orang sedikit bernafas lega.
🌊🌊🌊🌊
Jimmy menatap wajah damai sea yang tertidur lelap di atas brankar nya. bayangan wajah kesakitan sea masih tergambar jelas dalam ingatannya. ia tak bisa berbuat apa-apa pada roh. ia benci dirinya yang tidak bisa berbuat apa-apa.
"Jim kamu pulang ya kamu juga butuh istirahat kan? sea biar papa sama ayah aja yang jagain" Jimmy hanya mengangguk lemah.
dirinya tak berdaya saat ini. ia benar-benar tidak tau harus berbuat apa. dia linglung sendiri. disepanjang jalan dirinya hanya bisa melamun.
"tolong jangan bawa sea tuhan"....
____________________________________________________________________________
doble up deh lagi mood banget ini hihi....
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovely Ghost || jimmysea (Ongoing)
FantasyMenceritakan tentang Jimmy, seorang dokter yang di jodohkan dengan sea, anak kaya raya. Sea sangat senang mengganggu Jimmy saat bekerja. Namun suatu hari ada sebuah kejadian yang menimpa sea sampai ia tak sadar bahwa dirinya dan Jimmy berbeda.